karena skrng gue ultah, jdi gue update tpi cuma satu chapter ini hbs itu lanjut hiatus azekkk🗿.
●
Hari-hari berlalu dan berubah menjadi minggu dan minggu berubah menjadi bulan, bulan pun berubah menjadi tahun. Hidup Jeno dan Jaemin bahagia ditambah dengan hadirnya sang buah hati mereka yang bernama Logan Rajendra. Wajah yang amat tampan seperti Jeno, mungkin akan menyaingi ketampanan Jeno.
Jeno juga mengurus perusahaan sang papa, karena faktor umur jadi papa nya menyerahkan perusahaan ke anak semata wayang nya itu.
Tak dapat dipungkiri, makin hari Jaemin kian bertambah cantik. Membuat perempuan-perempuan yang melewatinya menjadi iri. Jeno sendiri juga tak betah lama-lama di kantor karena ingin bertemu sang pujaan hati.
Sekarang, keluarga kecil itu sedang menikmati sarapan dan diiringi dengan candaan si kecil.
"Logan, dimakan dulu sarapannya jangan bicara terus, nanti telat lhoo" ucap Jaemin memperingati sang buah hati.
"Baiklah, maaf ya pi" balas Logan sembari tersenyum ke arah Jaemin.
"Oh iya sayang —"
"Ishh papa!! Tidak boleh bicara, nanti telatt" ucap Logan memotong ucapan Jeno dan menunjukkan wajah garangnya yang justru terlihat menggemaskan di mati Jeno dan Jaemin.
"Iya iya, maaf ya" balas Jeno sembari terkekeh lalu melanjutkan memakan sarapannya.
Selang beberapa menit akhirnya selesai sarapan, Jeno berpamitan kepada Jaemin untuk berangkat ke kantor sekaligus mengantar Logan ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Logan turun dari mobil, sebelum itu ia berpamitan ke Jeno dan menyalimi tangan sang papa lalu masuk ke dalam sekolah.
Jeno yang melihat Logan sudah masuk dan tak terlihat lagi, ia segera menjalankan mobilnya dan berangkat menuju perusahaan.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Jeno berjalan dengan angkuh di hadapan para karyawan. Menggunakan setelan jas mahal dan dipadukan dengan kacamata hitam miliknya, menambah kesan wow dalam diri Jeno.
Sampai di ruangan, Jeno segera mengeluarkan laptop dan berkas-berkas yang tadinya berada di tas serta di laci meja nya. Jeno mulai menandatangi berkas-berkas itu yang menurutnya sangat membosankan.
"Huh, akhirnya selesai juga" Jeno menghela napas lega setelah menyelesaikan salah satu dari pekerjaannya.
Ia mengambil ponselnya yang ada di samping laptop untuk menelepon sang istri. Baru beberapa jam, Jeno sudah merindukan Jaemin. Memang, Jeno tidak bisa jauh dari Jaemin.
Saat sedang asik telepon, pintu ruangan Jeno ada yang mengetuk. Membuat Jeno mengeram kesal karena sangat menganggu waktunya dengan Jaemin.
"Sayang nanti aku telepon lagi" ucap Jeno lalu mematikan teleponnya dan menyuruh orang yang mengetuk pintu nya tadi masuk.
Sekretaris Jeno masuk, seorang wanita cantik dengan rambut panjang nya. Berjalan dengan anggun ke arah Jeno tapi sedikit memajukan dada nya, namun yang tidak disukai Jeno adalah pakaian dari wanita itu.
"Iye iye tau punya lo gede, tapi enakkan bini gue" batin Jeno menatap jijik ke arah sekretaris nya.
"Apa yang membawa mu kesini?" Tanya Jeno dengan raut wajah datar.