batal?

5.5K 463 50
                                    

*sorry for typo


































»»————i'm sorry, konflik ringan————««









































Kini Jeno sedang berkumpul dengan orang tua nya di rumahnya. Tidak hanya Jeno, namun Jaemin dan sang kakak, Xander— juga ikut berkumpul. Tidak tau membicarakan tentang apa, yang penting Jeno kesal saat Jaemin mengajak kakak nya itu.

Saat sedang asik berbincang-bincang, terdengarlah suara bel pintu rumah. Salah satu pelayan langsung membuka pintu itu dan nampaklah seorang gadis.

"Dimana kau, Jeno Rajendra!" Ucap sang gadis dengan berteriak.

"Ngapain lo kesini, pergi sana!" Usir Jeno kepada gadis itu. 

"Dengan apa semua yang kamu lakukan ke aku, dan dengan seenak jidat kau mengusir ku? Ck!" Laura berdecak.

"Maksut mu apa?" Tanya Jeno tidak mengerti.

"Aku hamil Jeno! Kau harus tanggung jawab!" Bentak Laura, "Kau harus menikahi ku sekarang juga!"

Hamil? Jaemin yang tadinya ikut berdiri kini kaki nya mulai lemas, dia terduduk di lantai dan mencerna perkataan Laura barusan. Xander yang melihat itu segera berlari ke arah Jaemin dan menenangkan nya.

Jangan tanya keadaan orang tua Jeno. Shock berat, pasti lah. Mereka berdua juga sama lemas nya dengan Jaemin. Namun David mencoba untuk tidak lemah dan menenangkan sang istri.

"Apa benar yang dikatakan Laura, Jeno?" Tanya David dingin.

"Tidak pa, dia berbohong!" Jeno membela diri, dia mengingat kembali kejadian malam itu. Tidak mungkin Laura hamil, buktinya ada kondom di kamar nya.

"Apa kau bilang, aku berbohong?" Laura menggelengkan kepalanya tak percaya, "Memang kejadian awal kau memakai kondom, tapi di tengah-tengah permainan selanjutnya, kau melepas kondom mu Jeno, dan kau mengeluarkannya di dalam!" Jelas Laura membuat Jaemin dan Tania semakin shock.

"Dasar, laki-laki brengsek kau Jeno Rajendra!" Teriak mama Jeno sambil memegangi dada nya yang sakit.

"Ma, dia bohong. Aku memang melakukan hal itu dengannya, tapi aku merasa saat itu terus memakai pengaman. Jadi tidak mungkin dia bohong!" Jeno tetap membela diri.

"JANGAN MEMANGGILKU MAMA, KAU BUKAN ANAKKU!!!" Teriak Tania mulai menangis, tidak menyangka anaknya melakukan hal keji seperti ini.

"Ma—"

"Apa selama ini aku kurang mendidik kamu menjadi laki-laki yang setia? Apa aku gagal mendidik mu, Jeno!!" Tania tidak tahan, suara nya mulai serak. Dilihat nya Jaemin yang menangis histeris di pelukan kakaknya, Tania menghampiri Jaemin dan ikut memeluknya.

"Papa kecewa sama kamu, Jeno!" Saut David ikut menghampiri sang istri.

"Kalian jangan percaya sama dia, dia itu pembohong." Ucap Jeno, "Jaemin, tolong jangan percaya sama dia. Aku tidak mungkin sampai menghamilinya!" Jeno kalang kabut.

PLAK!!

Suara tamparan nyaring itu menggema di ruang tamu, Laura meninggalkan bekas tamparan di pipi kanan Jeno. Membuat Jeno meringis kesakitan sambil memegang pipi nya.

"Laki-laki tak bertanggung jawab!!" Bentak Laura, "kalau kau tidak mau tanggung jawab, aku akan melaporkan mu ke pihak yang berwajib!!" Lanjutnya.

"Kau berbohong, Laura. Gue ngga pernah ngehamili lo!!" Bentak Jeno.

Bad Boy Bucin | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang