1. TAMU YANG DIUNDANG

524 52 5
                                    


Selamat pagi 🔥🔥
Ketemu lagi sama penulis yang suka nulis, tapi tulisannya jarang kelar
Bismillahirrahmanirrahim, aku bawa cerita baru lagi. Gak tau bakal kelar kapan, tapi coba dulu aja 🙌🙌

Selamat membaca!
Jangan lupa klik bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 dan tinggalkan komentar 💬

🍏

Malam Minggu yang Agatha harapkan menjadi malam liburnya, seketika hanya menjadi keinginan belaka. Ibunya, Andini, memberitahu bahwa rumah mereka akan kedatangan tamu. Tamu-tamu ayahnya yang Agatha yakin akan datang, sebuah rutinitas ala keluarga konglomerat yang gemar membicarakan masalah bisnis.

Agatha diminta untuk ikut turun nanti menemui tamu. Padahal biasanya, tugas Agatha hanya mengantarkan minuman dan camilan-yang sebenarnya bisa dilakukan oleh Bi Inah, asisten rumah tangganya. Agatha tahu bundanya tidak suka penolakan sehingga yang dilakukan gadis berusia 18 tahun itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Tadi bunda bilang Erlan juga bakal ke sini?" tanya Agatha sembari membuka tutup toples, menikmati keripik pisang yang baru dibeli bundanya di pasar kemarin. "Mau ngapain dia ke sini?" Pertanyaan Agatha berlanjut.

"Tadi bunda bilang kalau nanti malam bakal ada bakar-bakaran seafood, makanya bunda ajak dia. Bisma kan demen banget tuh ngipasin seafood." Andini, ibunya, menjelaskan.

Agatha menutup kembali toples yang dibukanya dan meletakkan benda dari kaca itu di tempat semula, di samping tudung nasi.

"Kalau Bisma udah ke sini, panggil Tata ya, Bun. Tata mau ganti baju dulu, gerah nih abis pelajaran olahraga tadi." Agatha menunjuk kaus olahraga yang terlihat basah karena keringat itu.

Andini menepuk pundak anak semata wayangnya, bahkan sedikit mencubitnya. Menimbulkan erangan sakit dari Agatha yang menjadi korban.

"Kamu itu gadis tapi keringatnya dibiarkan bikin baju basah! Jorok banget! Lain kali bawa baju ganti ke sekolah, kalau perlu bunda belikan lagi seragam olahraga kamu biar kamu tetap bersih dari berangkat sampai pulang sekolah!" ceramah Andini.

"Enggak sempet ganti, Bunda. Tadi tuh aku nebeng Dara, jadinya buru-buru." Agatha memberikan alasan. "Kalau mau marah, nanti dulu ya, Bun. Tata capek banget! Asli!" lanjut Agatha sambil membentuk jari telunjuk dan tangahnya menjadi bentuk V.

"Terakhir ya kamu pulang keringetan gini. Besok-besok harus tetap wangi Buwalaupun di sekolah seharian. Oke?" Andini mengingatkan.

"Siap, Bunda!" Agatha meletakkan telapak tangannya di ujung pelipis, seperti postur hormat bendera ala upacara.

Kamar Agatha berada di lantai dua, ia harus mengolahragakan kakinya untuk menaiki tangga terlepas dari lelahnya ia hari ini. Di depan pintu bertuliskan:

Kamar Gadis = Sakral! Mau Masuk Izin Dulu. TTD: Agatha Cakep Valid No Debat.

Didorongnya pintu kamar bercat monokrom itu dan dikuncinya dengan segera. Setelah meletakkan tasnya di meja belajar, Agatha langsung merebahkan diri di kasur empuknya. Tatapannya melihat poster biasnya yang ia tempel di dinding-dinding kamar.

"Apaan sih masa Jaemin natap gue seintens itu, jadi malu." Agatha bermonolog sambil menatap poster 23 cowok yang baru comeback beberapa bulan lalu.

AKSATA | JAEMIN x HEEJIN ft. 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang