Tadi malam ternyata aku enggak update :(
Kelupaan aku tuh
Jadi deh updatenya sore-sore
Makasih buat teman-teman yang udah bersedia baca cerita iniSebenarnya beberapa tokoh aku taruh di multimedia, tapi insyaallah nanti aku taruh juga di akhir bab ❤️
Aku kasih A3 dulu, ya
Lainnya menyusul 🍏Jangan lupa follow aku
Masukin cerita ini ke perpustakaan kalian
Tinggalkan jejak berupa komentar 💬 dan klik bintang 🌟🌟🌟🌟 di pojok kiriSelamat membaca!
🍏
Erlando tadinya hanya ingin rebahan di indekos milik temannya, tetapi pesan Agatha melalui telepon beberapa menit yang lalu langsung membuatnya bergegas. Suara Agatha terdengar terisak dan Erlan yakin gadis itu sudah berusaha menahan tangisnya. Ia tidak ingin banyak bertanya, ia langsung pergi menyusul Agatha di rumahnya.
Agatha bilang Erlan tidak perlu masuk agar ia bisa cepat pergi. Erlan tentu menurut apa permintaan sepupunya itu. Dengan mobilnya, Erlan menunggu dengan sabar Agatha keluar dari rumahnya.
“Sorry lama,” kata Agatha yang langsung memakai sabuk pengamannya saat sudah duduk di mobil.
“Mapsnya udah bener, nih?” tanya Erlan memastikan.
“Iya, Erlando Bisma. Udah bener kok.” Agatha masih sibuk membuat dirinya nyaman duduk. Ketika mobil Erlan berjalan, Agatha langsung memejamkan matanya.
“Tidur aja. Nanti gue bangunin,” kata Erlan sambil menyampirkan jaketnya ke tubuh Agatha agar gadis itu tak merasa kedinginan.
Perjalanan ke rumah Aksaka menempuh waktu sekitar tiga puluh menit. Agak jauh, tetapi tidak masalah. Erlan membangunkan Agatha perlahan dan membuat gadis itu langsung membuka matanya.
“Lo pergi aja, Lan.” Agatha mengusir Erlando. “Nanti gue kabarin kalau mau pulang. Kata Bunda enggak sopan ngajak orang lain kalau orang itu gak diundang. Gue gak enak sama keluarga Tante Lestari nantinya.”
“Iya, gue paham kok.” Erlan menjawab. Ia juga tidak berniat ikut masuk meskipun ingin berada di sekitar Agatha.
“Makasih, ya,” kata Agatha sebelum keluar. “Btw, lo masih punya utang cerita ke gue tentang lo yang bilang kangen ke Ashila pake hape gue.”
“Udah sana keluar,” balas Erlando menghindari pertanyaan Agatha sebelumnya.
Dengan langkah perlahan, Agatha memasuki kediaman keluarga Gumilar. Rumah yang tak kalah besar dengan rumahnya itu memiliki banyak properti sejak di teras rumah. Sudah dapat dipastikan jika barang-barang itu mahal harganya.
Agatha diantar oleh pelayan yang tak sengaja bertemu Agatha sebelum memasuki rumah. Tentu saja Agatha dengan senang hati diantar masuk. Ini kali pertamanya mengunjungi rumah Aksaka.“Loh! Sayangnya mama ada di sini?” Lestari sedikit berlari ketika Agatha memasuki rumah megah itu. Ia kira Agatha tidak akan datang, tetapi kenyataannya malah sebaliknya.
“Maaf, Ma. Agatha terlambat, ya?” kata Agatha setelah membalas pelukan Lestari.
“Enggak kok. Gak ada kata terlambat untuk calon mantu mama yang cantik ini,” balas Lestari lalu berteriak memanggil suaminya untuk mengabarkan kedatangan Agatha.
“Saka bilang kamu lagi sibuk,” kata Gumilar yang kini sudah hadir diantara mereka. “Kenapa enggak bareng Saka datangnya?”
Agatha tersenyum canggung. Aksaka bahkan tidak mengabari jika orang tuanya ingin bertemu dengannya. Padahal mereka satu sekolah, apa susahnya untuk memberitahu Agatha hal-hal semacam ini? Sekarang Agatha harus menjawab apa untuk pertanyaan yang ia tidak tahu pasti jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSATA | JAEMIN x HEEJIN ft. 00L
Teen FictionAKSATA; tidak terputus --- Agatha Rinjani hanya ingin menjalani kehidupan remaja yang normal, tanpa tekanan dari manapun termasuk orang tuanya. Jika harapan yang diucapkannya setiap kali meniup lilin ulang tahun, maka doa itu yang selalu ia ucapkan...