Halo! Selamat datang dan selamat membaca!
Jangan lupa follow aku dan masukin cerita ini ke perpustakaan kalian, ya. GRATIS kok.Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar dan bintang juga! Thank you!
🍏
Erlando datang bersama teman-temannya. Sekolahnya juga mengikuti lomba tingkat provinsi di SMA Dream ini. Meskipun tidak bertanding, Erlando datang untuk memberikan kejutan untuk Agatha. Namun, ia tidak melihat Agatha setelah sepupunya itu menjadi model dadakan.
Kini tujuan Erlando adalah menonton pertandingan futsal. Sekolahnya akan bertanding melawan SMA Dream nanti. Ia dan siswa SMA 127 lainnya memadati tribun. Namun sebelumnya, Erlando sengaja mengambil gambar dirinya agar Agatha bisa menotice keberadaannya.
Kursi sebelah Erlando yang tadinya kosong kini diisi oleh seseorang yang baru-baru ini masuk ke dalam hidup sepupunya. Ada Aksaka di sana yang sepertinya memang sengaja datang untuk menyapa.
"Hai," sapa Aksaka yang dibalas anggukan kepala Erlando. "Gue gak pa-pa kan duduk di sini? Apa lo lagi nunggu orang lain?" pertanyaan Aksaka muncul.
"Duduk aja. Sekolah lo juga ini," jawab Erlando. "Agatha di mana?" tanyanya kemudian.
"Tadi lagi ngumpul sama sahabatnya." Aksaka menjawab.
Aksaka kemudian mengeluarkan ponselnya. Ada pesan masuk dari Lestari yang menanyakan kabar Agatha. Padahal mereka baru bertemu kemarin, tetapi Lestari seolah selalu ingin melihat Agatha.
Tidak ingin mamanya terus meneror, Aksaka langsung mengirimkan foto-foto Agatha saat menjadi model tadi. Lengkap dengan pesan agar mamanya tidak membocorkan foto tersebut karena sedang diikutkan lomba. Seperti dugaan Aksaka, mamanya menurut.
Sorak-sorai terdengar gemuruh ketika suporter dari SMA Dream mulai masuk. Para suporter tadi berada di lomba lainnya sehingga mereka baru bisa datang ke tribun.
Sok sibuk sekali.
Namun, keramaian ini bukan hanya disebabkan suporter saja. Keberadaan salah satu anggota A3 yang selalu mencuri perhatian juga menambah gemuruh sorak-sorai di sana.
Erlando dapat melihat Agatha melambaikan tangan entah kepada siapa. Mungkin pada teman-teman dari sekolah lain yang dikenalnya. Senyum lebar Agatha membuat Erlando merasa tenang. Entahlah, rasanya ia juga ikut bahagia ketika sepupunya itu bahagia.
"Lo lihat senyuman dia," bisik Erlando pada Aksaka. "Kalau sampai Agatha kehilangan senyumannya karena lo, gue enggak segan buat kasih lo pelajaran."
Aksaka yang juga memfokuskan pandangannya pada Agatha menjadi tertegun. Gadis itu tidak pernah menunjukkan senyum sebahagia itu ketika bersama dirinya. Agatha menjadi gadis yang selalu menuruti semua permintaan dan perintah orang tuanya bahkan untuk sekadar menutupi kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSATA | JAEMIN x HEEJIN ft. 00L
Teen FictionAKSATA; tidak terputus --- Agatha Rinjani hanya ingin menjalani kehidupan remaja yang normal, tanpa tekanan dari manapun termasuk orang tuanya. Jika harapan yang diucapkannya setiap kali meniup lilin ulang tahun, maka doa itu yang selalu ia ucapkan...