Selamat malam teman-teman aku update lagi hari ini. Sebab cerita ini tokohnya bukan yang biasa aku pakai sebagai pemeran utama. Kalau kalian suka cerita ini, jangan lupa masukkan ke perpustakaan dan follow aku, ya. Mention for follback kok 🍏Happy reading!
*Aksaka on mulmed🍏
“Ta, lo jangan senyum-senyum aja ngapa,” gerutu Erlan ketika ia dan Agatha kembali masuk ke kamar setelah keluarga Gumilar pulang.
Sedari tadi Agatha terus tersenyum ketika orang-orang dewasa itu membicarakannya. Entah itu benar-benar Agatha alami atau tidak, mereka bersemangat membicarakan gadis itu.
“Agatha kalau di sekolah ikut kegiatan sampai sore terus, ya?” tanya Lestari ketika wanita itu sudah sampai di bibir pintu mobil.
“Iya, Ma. Tapi enggak setiap hari kok,” jawab Agatha sekenanya.
“Dengar-dengar Agatha ikutan olimpiade astronomi. Benar, Ta?” Kini giliran Gumilar yang bertanya. Pasangan itu sepertinya memiliki banyak ketertarikan pada Agatha, berbeda dengan anak laki-laki mereka yang sudah tampak jengah menunggu di dalam mobil.
“Udah enggak ikutan, Pa. Sekarang Tata fokus untuk belajar buat masuk ke perguruan tinggi,” jawab Agatha sambil kembali tersenyum.
“Terus Agatha....”
“Mama, tadi Agatha di sekolah tuh udah banyak kegiatannya. Kasihan udah jam segini masih ada suruh jawab pertanyaan kalian. Besok lagi aja deh. Kasihan tuh anaknya udah kelihatan ngantuk,” celetuk Aksaka menghentikan calon pertanyaan Lestari tadi.
Kalimat Aksaka bukannya mendapat dukungan malah melahirkan godaan dari kedua pasangan yang masih berdiri di dekat mobil itu. Andini bahkan menutup mulutnya agar tawanya tidak pecah. Calon menantu idaman keluarga Samuel akan benar-benar datang sebentar lagi.
“Ya udah, besok Mama telepon ya, Nak. Nomor teleponnya biar nanti Mama minta aja ke Saka.” Lestari mengelus rambut Agatha dengan sayang.
“Sam, kami pamit dulu. Terima kasih jamuannya. Aku tidak sabar untuk melakukan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Agatha harus menjadi bagian keluarga kami. Dia sangat manis dan tentu keluarga besar kami sangat mengharapkannya,” ujar Gumilar yang dibarengi dengan pelukan singkat kepada Samuel.
“Kamu bisa saja. Baiklah untuk pertemuan berikutnya, kita atur saja. Aku dengan senang hati meluangkan waktu untuk bertemu dengan kalian,” balas Samuel.
“Mbak, kami pamit dulu,” kata Lestari yang juga memeluk Andini setelahnya.
“Hati-hati di jalan. Kabari kami jika sudah sampai di rumah,” pinta Andini.
Mobil keluarga Gumilar itu kemudian melaju dan menghilang dari pandangan keluarga Samuel. Selama itu pula, Agatha tetap berada di sana, di samping orang tuanya. Satu-satunya yang tidak memiliki kepentingan hanya Erlando, tetapi remaja itu memilih untuk menemani Agatha di sana.
Samuel dan Andini masuk ke dalam rumah setelah Agatha bilang jika ia yang akan mengunci gerbang. Usai Andini mencium kening Agatha, barulah ia digandeng suaminya untuk masuk ke dalam rumah.
“Menurut lo gue bisa gitu tanpa tersenyum merespons omongan mereka? Image gue nih taruhannya,” kata Agatha membalas kalimat Erlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSATA | JAEMIN x HEEJIN ft. 00L
Teen FictionAKSATA; tidak terputus --- Agatha Rinjani hanya ingin menjalani kehidupan remaja yang normal, tanpa tekanan dari manapun termasuk orang tuanya. Jika harapan yang diucapkannya setiap kali meniup lilin ulang tahun, maka doa itu yang selalu ia ucapkan...