CH. 4

8.5K 556 58
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Jungkook menggigit ayam goreng dengan lahap, lalu memasukkan potongan pizza ke dalam mulutnya yang masih penuh ayam. Ia mengunyahnya dengan cepat sembari mata yang menatap layar tv led besarnya.

"Jadi bagaimana? Kau sudah menbuat kontrak dengan mafia itu?!" tanya Mingyu dengan antusias.

Jungkook mengangguk singkat sembari meminum soda kalengan. Walau dia kaya raya namun selera makanan nya tidak berubah menjadi makanan yang mewah dan berkualitas tinggi. Ia pemakan segala, tidak peduli makanan itu sehat atau tidak untuk tubuhnya–karena dia selalu berolahraga setelahnya.

"Kau dapat bayaran berapa?!" tanya Mingyu menggebu.

Jungkook menelan makanan di mulutnya lalu melirik kecil Mingyu.

"Banyak. Tidak akan habis." jawab Jungkook santai.

"Woaah! DAEBAK!" Mingyu memekik girang di tempat.

Ia menyodorkan sepotong paha ayam di depan mulut Jungkook. Dengan cepat Jungkook memakannya, ia lapar sekali karena kelelahan bercinta dengan mafia mesum itu. Benar satu ronde—bagi Taehyung, tapi ia sudah klimaks 5 kali.

Dan seenak jidatnya Taehyung langsung meninggalkannya begitu saja karena ada urusan dan membiarkannya pulang sendirian. Dia tidak sedih atau apa pun karena tidak diantar oleh Taehyung, namun setidaknya Taehyung menyuruh salah satu anak buahnya atau siapa pun itu untuk sekedar membantunya masuk ke dalam mobilnya.

"Ambilkan laptop untukku." perintah Jungkook segera dilakukan oleh Mingyu.

Jungkook menulis beberapa perjanjian kontrak untuk mereka. Tidak boleh mencampuri urusan masing-masing, tidak ada hak untuk melarang Jungkook mengambil misi lainnya, tidak ada perasaan di dalam perjanjian mereka dan masih banyak lagi. Sebelumnya memang Taehyung dan Jungkook sudah membuat kesepakatan untuk menulis beberapa syarat yang mereka inginkan.

Pertemuan selanjutnya mereka akan saling menandatangani di atas materai. Jungkook berdiri dari duduk nya dan meringis kesakitan.

"Kau baik-baik saja?!" khawatir Mingyu.

"Hm. Hanya sedikit perih, bisa kau obati?" pinta Jungkook menurunkan celananya begitu saja.

Mingyu membulatkan matanya terkejut saat Jungkook membuka celana sekaligus dalamannya di hadapannya.

"A-apa yang kau lakukan?!" gugup Mingyu.

"Obati lubangku. Pakai ini." Jungkook melempar sebuah salep kepada Mingyu.

Jungkook menunggingkan bokongnya sembari membuka pipi bokongnya. Ia tidak merasa malu sama sekali, toh mereka berdua laki-laki. Mingyu menelan ludahnya kasar melihat lubang anal Jungkook yang bengkak dan memerah.

"Ahh shh.." ringis Jungkook saat Mingyu mulai mengoleskan salep di analnya.

"Kau melakukannya dengan siapa?" tanya Mingyu.

"Kau tidak perlu tahu." jawab Jungkook malas sembari memejamkan matanya menahan rasa sakit.

Duud!

"YAAK!"  marah Mingyu karena wajahnya terkena kentut Jungkook.

PLAAK!

Mingyu menampar pantat Jungkook dengan keras membuat sang empu memekik. Sedudahnya Jungkook kembali menaikkan celananya, tersenyum konyol melihat wajah Mingyu yang pucat karena bau kentutnya.

"Apa yang kau makan?! Kentutmu sangat busuk sialan!" umpat Mingyu melenggang pergi dari sana.

Jungkook tertawa kecil, ia membaringkan tubuhnya di sofa mahal miliknya. Menjadikan sebelah tangannya sebagai bantal kepalanya, matanya menatap langit-langit rumahnya.

SWEET (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang