Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
.Drrtt drrtt drrtt
Panggilan nomor tidak dikenal masuk ke dalam ponselnya. Ia segera mengangatnya namun tidak mengatakan sepatah katapun.
"Apa kabar jalang kecilku?"
Jungkook mengernyit tidak paham, menjauhkan ponsel dari telinganya dengan pandangan yang sangat heran. Ia pun mengendikkan bahunya acuh lalu mematikannya begitu saja. Ia berbaring di sebelah Jieun yang sudah terkapar dengan nyenyak.
Jari-jari Jungkook membelai wajah Jieun dengan tatapan datar, memainkan jari telunjuknya di bibir Jieun.
"Cepatlah kau memberiku kepercayaan, sehingga aku bisa mengakses 'rahasia' ayahmu." gumam Jungkook.
Ia pun merubah posisinya dengan terlentang, menjadikan satu lengannya sebagai bantal sembari menatap langit-langit kamar. Ia menghela napas lelah sekali.
"Kenapa aku hidup seperti ini?" tanya Jungkook kepada dirinya sendiri.
Jeon Jungkook, pria muda berusia 20 tahun yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran? Penipu? Pencuri? Entahlah, Jungkook sendiri tidak tahu menyebut dirinya sendiri sebagai apa. Dia bisa disewa menjadi apa pun yang diinginkan kliennya, bahkan menyerahkan tubuhnya pun dia tidak ada masalah dengan itu.
Yang terpenting bagi Jungkook adalah uang dan uang, maka dari itu orang-orang yang menyewa Jungkook lebih mengenal Jungkook sebagai 'orang profesional'–karena bisa melakukan apa pun sesuai keinginan mereka. Penyewa Jungkook sebenarnya menyerahkan semua operasi kepada Jungkook, semua terserah Jungkook hendak melakukan dengan cara apa.
Jungkook sangat terkenal di kalangan pebisnis kotor atau pun pejabat-pejabat yang tentunya sama brengseknya dengan Jungkook. Harga untuk menyewa jasa seorang Jeon Jungkook sangatlah mahal, jika mereka tidak bisa membayarnya maka nyawa yang menjadi taruhannya.
"Jalang? Dia menyebutku jalang kecil?" gumam Jungkook berusaha mengingat-ingat suara yang didengarnya tadi.
"Siapa? Aku terlalu sering menjadi jalang kecil bagi pria hidung belang." bingung Jungkook.
Yah, seperti yang sudah diberitahukan——Jungkook tidak segan-segan menggunakan tubuhnya untuk menjalankan tugasnya. Dia sangat profesional, yang tentunya mempunyai bermacam cara licik untuk mencapai tujuannya. Dan sejak di mana dia menyerahkan lubangnya untuk ketua mafia tersebut, dia merasa cara itu efisien juga.
Jadilah beberapa kali dia rela menjadi budak sex tergetnya sendiri. Bagi Jungkook, tubuhnya hanya sebagai pemanis saja. Dia tidak peduli jika menjadi bottom atau pun dominan, baginya tidak penting karena dia tidak terbelenggu dengan namanya cinta. Dia tidak percaya akan adanya cinta, baginya hidup di dunia hanya untuk bertahan hidup dari kejamnya dunia karena uang.
Oleh karena itu Jungkook mengumpulkan uang uang uang dan uang. Bisa dibilang–Jungkook lebih kaya dari pada pemilik banyaknya perusahaan besar di Korea atau pun luar negeri, karena para konglomerat tersebut hidup karena kerja keras a.k.a kelicikan Jungkook tentu saja.
Tanpa sadar Jungkook pun tertidur karena terlalu jauh menerawang mengenai hidupnya di dunia ini.
.
.
.Beberapa bulan kemudian..
Jungkook menutup laptopnya sembari menyeringai, menarik flashdisknya dengan riang lalu memasukkan nya ke dalam saku celananya. Akhirnya pekerjaannya selesai walau misi kali ini lebih lama dari biasanya, karena ada pengganggu cilik yaitu Jieun. Dia selalu menempelinya kemana pun hingga dirinya susah bergerak untuk beroperasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8
Fanfiction⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISSGENDERING! ⚠️ Kisah cinta seorang mafia dan penjahat profesional. Darah menjadi saksi bisu cinta mereka. Top! Tae Bott! Kook