CH. 18

8K 489 11
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Taehyung gila, dia gila karena bajingan kecil Jeon Jungkook yang sialnya sangat ia cintai dan membuatnya seperti mayat hidup. Sudah 2 bulan lamanya pria manis itu menghilang dari kehidupan nya seakan di telan bumi. Tidak ada yang bisa mengendus keberadaan pria kelinci itu.

Dan sekarang Taehyung gila dan frustasi karena nya. Semua anak buahnya bahkan ia juga mengerahkan semua kekuasaan nya untuk mencari pria manisnya namun tidak berhasil.

"Kau di mana?" lirih Taehyung sembari melihat tempat tidur Jungkook.

Bahkan—Jungkook tidak membawa sepeser pun uang. Dompet Jungkook masih berada di kamarnya lengkap dengan kartu-kartu debit dan unlimited nya. Taehyung sangat khawatir, Jungkook dan juga—anaknya hidup dengan apa? Benar, Taehyung menyesal telah mengatakan hal yang sangat keji kepada Jungkook. Dia benar-benar menyesali perbuatan nya.

Pria berbadan besar tersebut membaringkan tubuhnya di kasur milik Jungkook. Menyesap aroma Jungkook yang masih jelas tercium di hidung bangirnya. Taehyung dengan keras melarang maid nya untuk membersihkan kamar Jungkook. Setiap hari dia tidur di kamar tersebut dengan memeluk erat bantal yang digunakan Jungkook.

Tak jarang ketua mafia itu juga menjadikan pakaian Jungkook sebagai pelepas rindunya. Dia tidak tahu harus mencari Jungkook di mana lagi, dia benar-benar kehabisan akal. Dia sudah mencari ke seluruh penjuru negara ini tak terkecuali panti jompo milik Jungkook. Bahkan ia juga mencari di seluruh hutan yang ada di negara ini—namun lagi-lagi usahanya tidak membuahkan hasil.

"Kembalilah.. kumohon." parau Taehyung.

Pria bengis itu kembali menangis kesekian kalinya, menangisi kepergiaan sang pujaan hati sekaligus menangisi perbuatan nya yang menjadi sebab utama kepergian Jungkook. Bohong rasanya jika Taehyung tidak khawatir dan merindukan pria kelinci tersebut.

"Maafkan aku." isak Taehyung.

Dan tangisan Taehyung mendominasi kamar sepi dan suram tersebut.

.
.
.

Melamun—itu adalah kebiasaan Taehyung sejak kepergian Jungkook. Dan orang di sekitarnya harus memutar otak untuk mengatasi sikap Taehyung. Mereka benar-benar tidak tahu jika ketua mereka bisa bersikap layaknya remaja yang baru merasakan cinta. Tanpa mereka tahu saja—jika Jungkook memanglah cinta pertama ketua mafia tersebut.

"Tae!"

Taehyung melirik sekilas orang yang yang memanggilnya lalu ia kembali melamun dan melamun. Pria cantik di hadapan nya mengerang kesal.

PUK!

Di pukulnya dengan keras belakang kepala Taehyung yang mana membuat sang empu menatapnya tajam. Namun nampaknya pria cantik di depan nya tidak terpengaruh sama sekali. Dia balas mendelik kesal ke arah Taehyung.

"Berhentilah bersikap seperti remaja labil! Dengan kau selalu melamun dan menangis di kamar Jungkook apa dia bisa kembali?! Tidak Tae!" marahnya.

Kim Seokjin lah pelakunya, dia jengah sekali dengan keponakan nya ini. Sebenarnya dia cukup terkejut dengan fakta jika keponakan nya ini mampu menangis dan menjadi seperti mayat hidup seperti ini karena seseorang. Semakin terkejut kala mengetahui jika seseorang itu adalah Jeon Jungkook—pria kelinci yang pernah ia obati beberapa bulan yang lalu.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan hingga dia pergi seperti ini? Berhenti bungkam dan jawab aku!" amuk Seokjin.

Ia mengerang kesal karena lagi-lagi atensinya diabaikan oleh Taehyung. Dia mendudukkan tubuhnya di samping Taehyung, menarik dengan paksa kepala Taehyung untuk bersandar di bahu lebarnya. Awalnya Taehyung menolak namun dia pun akhirnya memejamkan matanya setelah menerima elusan lembut di kepalanya.

SWEET (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang