CH. 21

9.1K 455 11
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Sepertinya kemampuanmu menurun karena kehamilanmu bajingan kecil." ejeknya.

Jungkook menggeram marah, ia hendak melakukan tendangan—

DOR!

Tubuh Jungkook limbung. Timah panas tersebut menembus betisnya. Matanya menggelap menatap detektif itu yang sedang menyeringai ke arahnya. Jungkook berdiri dengan santai lalu dengan cepat mengambil revolver peraknya di saku hadiah dari sang hyung dan menarik pelatuknya.

DOR! DOR! DOR!

Gerakan Jungkook sangat cepat hingga membuat detektif itu telat menghindari tembakan Jungkook yang sukses mengenai kepala, jantung dan perutnya. Sudut bibir Jungkook tertarik kecil. Dia menajamkan pendengaran dan matanya bersiaga barang kali masih ada detektif yang lain. Namun nyatanya tidak ada.

Dan dia kembali mengamati sang suami namun ternyata transaksi itu sudah selesai. Terlihat dari orang-orang tadi yang diamatinya sudah tidak ada. Atau mungkin belum selesai dan memilih kabur karena mendengar suara tembakan yang mengenai kakinya? Entahlah Jungkook tidak mau tahu.

Dia mengemasi semua barangnya lalu berjalan sedikit tertatih. Ada suara langkah kaki yang terburu menaiki tangga dan itu membuat Jungkook mengumpat dan kembali mengambil revolvernya bersiaga.

Ia sudah mengokang senjata itu dan bersiap menarik pelatuknya. Namun ia urungkan saat melihat suaminya lah yang datang.

BRAAK!

Senyuman Jungkook melebar melihat wajah tampan sang suami. Namun senyuman itu seketika menghilang saat melihat tatapan membunuh Taehyung. Bahkan ia dengan jelas melihat Taehyung mengeraskan rahang dan kedua tangannya terkepal erat.

"T-tae.. b-bagaimana bisa kau tahu?" gugup Jungkook.

Seumur-umur dia kenal Taehyung bahkan sudah merasakan pukulan, tusukan dan banyak kekerasan lain dari Taehyung—namun dia tidak pernah melihat wajah Taehyung yang seperti ini. Terlihat sangat menakutkan hingga membuat tubuhnya merinding.

"Ap—" Jungkook mengatupkan bibirnya rapat-rapat saat Taehyung menggendongnya ala bridal tanpa berkata apapun.

Jungkook mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami dengan ragu. Jantungnya berdegup kencang karena takut. Jujur saja Jungkook bukanlah seorang penakut namun kali Jungkook mengakui jika dia takut karena ekspresi dan aura Taehyung yang terlalu mencengkam.

Dengan sedikit keberanian yang tersisa ia hendak menangkup rahang tegas Taehyung namun segera dihindari oleh si dominan. Jungkook menarik tangannya dengan cepat dan kembali mengalungkan ke leher Taehyung.

Sepanjang perjalanan pulang Taehyung hanya diam dan total mengabaikan Jungkook yang sekarang memandangnya sedih bercampur kecewa dan takut.

"Tae.." cicit Jungkook menyentuh lengan Taehyung.

Taehyung menarik lengannya dengan kasar lalu memejamkan matanya. Bibir Jungkook mengerucut tanpa sadar. Dia pun memilih menunduk menatap betisnya yang masih mengeluarkan darah segar.

"Tae.. kakiku terluka." adu Jungkook berusaha mengambil atensi Taehyung.

Tidak ada sahutan. Jungkook mulai kesal, hilang sudah rasa takutnya kepada Taehyung. Baru saja ia hendak melayangkan kepalan tangannya ke rahang Taehyung terhenti karena mata tajam itu terbuka dan menatapnya datar.

Jungkook menarik tangannya dengan hati-hati. Menundukkan kepalanya takut karena tatapan Taehyung yang benar-benar menyiratkan kemarahan besar.

"Kenapa marah?" lirih Jungkook tidak mengerti.

SWEET (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang