6

1K 116 12
                                    





Hinata bersama dengan dua sahabat gilanya.  Tsukishima dan kageyama,  yamaguchi?  Entahlah sedang ada urusan jadi tak bisa ikut.  Dan yachi  sepertinya anak itu mencurigakan di mata hinata. 

Saat hampir masuk ke dalam gedung kampus,  tangan hinata di tarik oleh sosok yang tak lain adalah akashi.  Tsuki dan kageyama menaikan sebelah alisnya.  Namun mereka langsung pergi sambil menepuk kepala hinata.  Seolah mengatakan jika mereka akan pergi lebih dulu. 

"Kenapa Aka senpai?!  " tanya hinata

"Hari ini kau luang?  " tanya akashi beberapa pasang mata melihat mereka.  Ayolah meski hinata sudah tahu dia jadi pusat perhatian tapi tetap saja.  Masih terasa agak canggung jika di perhatikan seperti ini. 

"Tidak aku cukup luang" jawab hinata

"Jika begitu,  saat pulang nanti aku akan menunggumu di depan fakultas kedokteran " akashi tersenyum mengusap kepala hinata,  yang sontak membuat wajah si manis hinata shoyo merona. 







Sejak beberapa jam setelah hinata dan akashi berpisah menuju fakultas masing-masing.  Hinata sedikit merasa tidak tenang,  dia melirik kanan dan kiri.  Tak ketinggalan,  dia jadi overthinking merasa jika ada yang mengikutinya. 

Hinata masuk ke dalam ruanganya,  hanya ada Kuroko yang sedang sibuk belajar.  Yachi sepertinya,  juga tidak ada di kelas ini.  Tumben seklai fikirnya, biasanya yachi lah yang paling pertama duduk di kelas sambil mengomel.

"Yachi mana?" tanya hinata pada kuroko

"Huh... Dia sedang demam " jawab kuroko


Keduanya mengikuti agenda kuliah seperti biasanya.  Namun Jujur saja Hinata merasa ada yang aneh.  Seolah ada yang mengawasinya terus menerus.  Bahkan dia sampai merinding sekarang.  Dia harap tidak akan ada kejadian buruk yang terjadi. 

Kuroko melihat gelagat aneh hinata tentu saja jadi bingung.  Dengan cepat dia mengirim pesan pada Akashi jika Hinata bertingkah Aneh. 


Kelas usai dengan tugas praktikum yang menunggu mereka nantinya.  Hinata melihat sosok pria dengan stelan pakaian mahal menunggunya di depan fakultasnya.  Akashi memang orang yang tepat janji,  bahkan pria itu sungguh datang menemuinya dan menunggunya. 

Jantung hinata berdetak sangat cepat,  bahkan wajahnya memerah.  Jujur saja Akashi sangat keren sekarang,  rambut merah,  mata tajam di tambah karisma pria itu tidak ada lawan.  Bahkan lebih keren dari pemain Voli kesukaan nya. 

"AKA-SENPAI!!! " Hinata melambaikan tangan langsung berdiri di depan Akashi.  Sudah bukan rahasia ummum lagi,  bahkan semua tahu jika Hinata dan Akashi adalah pasangan.  Meski sejujurnya tidak ada hubungan lebih di antara mereka. 

"Are!!!!  Akachin mau pergi dengan hinatachin? " Murasaki bara yang tak sengaja lewat.

"Ah muku Senpai,  iya aka senpai mengajak ke rumahnya hari ini " kata Hinata dengan sangat semang membuat Murasakibara tersenyum kecil.

"Jangan lupa pakai pengaman ya Hinatachin,  Akachin suka main kasar " mendengar itu akashi melotot ke araham murasakibara,  namun yang di tatao tajam hanya diam dan pergi. 

Akhirnya dengan menaiki mobil mewah milik akashi.  Keduanya akan menuju kediaman Akashi yang megah nan mewah.  Dan pastinya ini akan menjadi awal bagi keduanya.






Wajah hinata menatap kagum rumah besar Akashi.  Bahkan terlihat sanhat luas,  akashi tertawa melihat reaksi lucu hinata. Para maid memberi hormat pada tuan muda mereka.  Yang juga datang dengan anak manis berambut orange mirip daun mapel. 

"Apa anda perlu di siapkan makan siang tuan muda? " tanya maid

"Bawakan cemilan dan beberapa minuman ke kamar saja " mendengar permintaan sang tuan muda para maid langsung bergegas menyiapkan semuannya.  Akashi jadi ingat akan pesan kuroko yang mengatakan jika hinata sempat bertingkah aneh. 

Mungkin dia akan menanyakan langsung pada Hinata nanti.  Pasti ada hubunganya dengan pria yang di kantin waktu itu.  Jika iya maka Akashi tidak akan tinggal diam. 

"HUAAA LUASNYA!!! " Hinata tanpa tahu malu menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.  Akashi tidak marah sama sekali,  dia malah menbiarkan Hinata melakukan apapun yang anak itu sukai asal membuatnya nyaman. 

Tanpa sadar Akashi melihat baju Hinata yang tersingkab.  Perut mulus nan bersih itu terlihat sangat jelas. Akashi menarik baju hinata agar menutupi perutnya.  Dia tak mau kebablasan melakukan hal yang tida seharusnya. 



Tok

Tok



"Ini tuan muda " maid memberikan banyak cemilan dan minuman sepertinya beer.  Akashi mengucapkan terimakasi dan menutup pintu kamar.  Hinata membuka baju luarnya hingga hanya ada baju kaos putih biasa saja. 

"Cemilan! " Hinata melompat dan duduk di antara kaki Akashi.  Tentu tak lupa akashi nenyalan TV dan mencari Film yang bagus di situs resmi Netflix.  Keduannya menikmati film romantis dengan hinata fokus makan. 

Akashi sendiri tidak terlalu fokus karena matanya hanya tertuju pada Hinata. Aroma hinata sangat memabukan,  membuat akashi betah sekali berlama-lama dengan hinata. 

Tanpa sadar  Akashi memasukan tangannya ke baju hinata. Yang membuat si mungil tersentak, Hinata menahan suara aneh yang mau keluar kala Akashi menekan dadanya.

"Aka...engh..senphai..." ketika suara manis itu keluar Akashi langsung menarik hinata membantingnya ke atas kasur. Hinata menatap mata merah menyala bagai seekor singa.

"Hinata , kau cantik" kata Akashi mencium pipi hingga seluruh wajah Hinata. Tak ada penolakan , wajah Hinata memerah. Dia memberanikan diri menarik Akashi.

"Lakukan dengan pelan " bisik Hinata pada akashi. Dengan senyum mengembang, Akashi mencium bibir Hinata. Keduanya saling melumat bibir mencari kepuasan. Suara TV yang menggema mereka hiraukan.

Baju dan celana berserakan di lantai, Hinata mengeluarkan air mata kala Akashi melakukannya. Hanya pelukan erat yang Hinata berikan. Keringat menbanjiri keduanya, Akashi bahkan tak bisa berhenti saking puas dan nikmatnya sensasi yang dia dapatkan.

Bahkan tak bisa di pungkiri, hari berganti malam. Akashi melihat Hinata tidur pulas, dia melihat bagian selatan Hinata. Meminta maaf karena tidak bisa menahan diri.

" maaf ya, lain kali aku akan lebih pelan " kata Akashi mencium bibir Hinata lalu ikut tidur menyusul sang matahari.















Tbc

Yahooo maaaf lama ya

Akashi To hinata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang