2 bulan kemudian, Hinata resmi di lamar oleh Akashi. Awalnya ayah Hinata mau protes sayangnya dia malah harus mendapat pukulan bola voli dari istrinya.
Hinata sendiri, langsung tinggal dengan Akashi di rumah mewahnya. Selain itu Akashi juga mengambil percepatan agar bisa fokus bekerja di perusahaan menggantikan wayahnya.
Tidak kekurangan apapun, Hinata di majakan bahkan seluruh kebutuhannya sangat terpenuhi. Siapapun akan iri melihat bagaimana bahagianya kehidupan Hinata.
At kampus
"Hinata sayangku" sugawara yang langsung memeluk erat lelaki manis itu. Hinata hanya menyengir saja, namun seketika matanya menatap dua manusia yang berjalan bersama. Terlebih, aura keduanya sangat beda.
"Tsuki pacaran dengan Murasakibara? " tanya Hinata
"Sepertinya, keduanya korban dari patah hati" kata sugawara yang mengajak hinata duduk. Sebagai senpai yang baik dia mau mentraktir anak ini makan sepuasnya. Dan tentu saja langsung di sambut dengan semangat oleh Hinata.
Yacchi di ikuti kuroko dan yamaguchi ikut nimbrung sambil menyomot makanan yang di pesan oleh Hinata. Betapa membahagiakannya kala anak ini kembali ke kampus. Dan betapa pusingnya SENKU sebagai dosen karena harus mengajari Hinata materi yang tertinggal.
Akashi menjemput Hinata yang sudah melambaikan tangan. Mereka ada acara kencan hari ini, padahal Hinata bilang jika tidak bisa maka tak masalah. Namun sebagai ganti Hinata akan keluar dengan teman-temannya.
Awalnya akashi setuju namun kala mendengar ada nama asing yaitu Kunimi membuat Akashi membatalkan semuanya. Dan berakhir dia yang mengajak Hinata kencan sepulang anak itu kuliah.
Duduk di dalam Mobil Hinata sudah duduk seperti anak baik. Dia menatap jalanan luas yang lumayan ramai. Jadi ingat kala mereka menonton Film bersama dan menjadi awal perasaan Hinata muncul.
Akashi menoleh, kala melihat Hinata bengong sendiri. Bahkan wajahnya memerah. Apa yang di pikirkan si manis di sebelahnya ini. Jika hal mesum tidak mungkin, namun Akashi juga langsung peka. Sepertinya Hinata mengingat kala dia dan dirinya menonton film.
"Mau nonton film? " tanya Akashi
"Eh? Itu memang ada yang bagus? " tanya hinata gugup
"Mau horor atau Romance. Sepertinya keduanya Ok, atau kau mau yang lebih dewasa lagi! " kata Akashi yang mendapat pukulan dan teriakan dari Hinata.
"Hinata sayang, maksudnya dewasa adalah adegan yang sadis bukan dewasa yang ada di kepalamu" kata akashi namun Hinata tetap saja marah. Untuk membujuk si manis yang marah Akashi berhenti di pinggir jalan membeli beberapa kue dan juga makanan lain.
"Makan lah " senyum Hinata mengembang saat Akashi membelikannya banyak makanan. Akhirnya mereka menuju ke temoat yang akan di jadikan tempat kencan.
1 jam berlalu tempat yang di pilih olah Akashi adalah sebuah villa dengan pemandangan Laut di dekatnya. Hinata menatap takjub kala melihat cahaya dari atas bukit yang juga ada Villa di sana.
"Kau suka? " tanya Akashi
"Em.. Lihat skytree terlihat dari sini" kata Hinata yang membuat Akashi tertawa.
"Kau kenapa mirip anak kecil hum? Padahal ini tidak ada apa-apanya " kata Akashi memeluk Hinata bak adegan romantis di kapal titanic. Hinata merebahkan kepalanya di dada Akashi menikmati pelukan hangat kekasihnya.
"Kapan kita menikah? " tanya Hinata yang membuat akashi menatap si manis.
"Kenapa apakah kau begitu ingin memiliki anak dariku" kata Akashi
"Hanya bertanya, aku butuh waktu lebih lama lagi untuk lulus. Jika kita menikah sekarang aku mungkin akan hamil saat masih kuliah" kata Hinata, kenapa pembicaraan Hinata sangat dewasa sekali. Niat akashi adalah mengajak hinata menenangkan diri.
"Jangan terlalu memikirkannya, kau masih ingin menikmati masa kuliahmu kan? Nikmati hinata aku tidak akan menahanmu. Kita juga bisa bermain aman bukan. Aku tidak mau kau tertekan karena ibu kita ingin segera punga cucu. Masalah itu aku yang akan menanganinya nanti" kata Akashi
Betapa beruntungnya Hinata memiliki pria seperti Akashi. Meski kadang sisi egois lelaki itu keluar Hinata tidak mempermasalahkannya. Selain itu, Hinata juga senang karena tidak terlalu memaksa Hinata untuk melakukan apa yang akashi inginkan.
"Bagaimana jika menginap disini, aku besok libur dan kau juga tidak ada jam kuliah" kata Akashi
"Ok" Dengan kuat Akashi mengangkat Hinata menuju ke arah Villa. Tentu mereka hanya ingin menghabiskan waktu mengobrol tidak lebih. Meski ingin Akashi akan menahannya sampai Hinata sendiri yang menginginkanya.
3 bulan kemudian akhirnya pernikahan Hinata dan Akashi berlangsung. Tawa bahagia menyertai mereka, bahkan bahagia juga terpancar di wajah mereka.
"Omedetou" kata Yacchi memberikan Bunga yang cantik
"Segera menyusul dengan yamaguchi" kata Hinata
"Tentu Hinata ah lupa Akashi shoyo " ujar Yamaguchi membuat Hinata dan Akashi tertawa. Orang tua Hinata dan juga Akashi ikut bahagia akan anak mereka. Bahkan ini menjadi jalinan perekat hubungan persahabatan yang akan berlanjut.
Pastor yang menjadi pemimpin upacara pernikahan mereka adalah pastor yang sudah menolong Hinata. Dia sangat bahagia karena Hinata akahirnya menemukan dan bahagia dengan pasangan yang sebenarnya.
"Sekali lagi selamat !" teriak semua orang, dari jauh Tsuki menpat kejutan di jari manisnya. Murasakibara sangat serius, meski berwajah datar. Tsuki tetap sangat malu karena di berikan perlakuan romantis oleh Pria yang merupakan orang yang menbuat hari-harinya lebih menyebalkan.
"Ekehm... Tsuki selamat ya " kata Sugawara melihat jari manisnya. Wajah tsuki langsung memerah karena malu. Hinata yang ingin melempar bunganya. Langsung lari dan memberikannya pada tsukishima.
"Cepat menyusul" kata Hinata yang di sambut teriakan dari yang lain. Akashi mencium pipi hinata menandakan betapa bahagianya dia bisa bertemu dengan si manis ini.
End
Makasi udah selalu nunggu dan baca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Akashi To hinata
Short Storyあかし と ひなた hidup dengan harta yang tak akan ada habisnya, sempurna dalam segala hal. memiliki 6 sahabat yang selalu ada untuk nya. akashi seijuro, pria sempurna namun tak pernah merasakan apa itu cinta. "Ore HINATA SHOYO DESU YOROSIKUNA AKASHI...