9

914 102 14
                                    






Kini ke dua orang tua Hinata sudah kembali tinggal bersama Hinata.  Senku juga ikut menjaga adik sepupunya.  Pasalnya kekhawatiran ke dua orang tua Hinata tak bisa di pandang remeh. 

Akashi sudah menawarkan agar Hinata tinggal denganya.  Hal itu malah membuat para sahabat Akashi dan Hinata cengoh.  Mana ada pria dengan kurang ajar mengajak anak orang tinggal di depan keluarganya.  Namun mereka lupa jika ini Akashi,  semua yang dia katakan mutlak. 

Namun ayah Hinata menolak,  mengatakan jika tak mau membuat Akashi kelelahan menjaga hinata putranya.  Lagian mumpung disini maka mereka yang akan merawat hinata hingga kondisi nya membaik.  Dan siap untuk kembali ke kampus. 

"Aku pulang ya,  jaga dirimu, tenang saja aku meminta beberapa orang berjaga di depan pintu kamar mu" kata Akashi mengusap lembut tangan Hinata.  Keduanya bicara hanya berdua,  ayah dan ibu hinata sendiri sedang makan.  Dan senku ada mengajar kelas malam. 

"Daijobu Aka Senpai,  maaf kau jadi repot.  Lain kali aku bayar deh " ujar Hinata malah membuat Akashi gemas mencium tangan Hinata dengan sensual.  Wajah Hinata memerah. Melihat Akashi yang mencium tangannya.  Padahal hanya tangan tapi jantung hinata seperti di pompa dengan kekuatan penuh. 

"Kau kenapa?  Wajah mu seperti tomat " kata Akashi

" ti tidak kok! " elak hinata,  Akashi langsung mengunci pintu bahkan membuat kaca jendela rumah sakit buram agar tak terlihat dari luar.  Hinata menatap horor akashi yang naik ke atas rajang. 

"Ak aka senpai ki kita di di rumah sakit lo!!!" kata Hinata,  apa akashi tidak kasiha?  Hinata sedang sakit apa dia mau melakukan itu.  Dengan pelan Akashi mencium hinata, tangan yang lebih besar dari tangan hinata itu.  Mengusap sensual perut hinata. 

Jujur Akashi ingin melakukan lagi,  pertama kalinya dia melakukan itu dengan Hinata.  Dia langsung ketagihan,  namun dia hanya mau dengan hinata. Waktu itu dia pakai pengaman namun sekarang,  apa boleh tidak pakai. 

"Hinata,  aku tidak tahan,  aku janji hanya sebentar " kata Akashi,  wajah hinata sudah sangat memerah padam.  Di tanya seperti itu malah semakin membuat Hinata malu bukan main. 

"Tak ada, pengaman hinata,  aku..... "

"La kukan saja Akashi! " kata Hinata memanggil namanya seperti itu.  Langsung membuat Akashi kalang kabut,  dia membuka celana pasien Hinata. Matanya menatap Hinata di bawahnya.  Hinata seperti melihat harimau yang lapar. 

Dan hanya 30 menit saja,  Akashi serta Hinata melakukan hubungan panas.  Bahkan Kini Hinata memeluk erat Akashi,  dia duduk di pangkuan Akashi sambil menarik nafas saking lelahnya.  Ada yang aneh dengan perutnya,  seperti di banjiri sesuatu. 

"Maaf,  aku mengeluarkan nya di dalam hinata " Kata akashi yang mencium pipi hinata.  Tak ada jawaban Hinatanya tidur dengan dengkuran halus.  Akashi mengutuk dirinya dia tak bisa menahan nafsu bejatnya.  Yang malah se enak jidat memaksa Hinata berhubungan. 

Tanpa Akashi sadari,  Hinata itu adalah pria yang bisa hamil.  Dia malah dengan se enak jidat mengeluarkan semuanya di dalam.  Entah apa yang akan terjadi,  apakah hinata hamil atau tidak nantinya. 







1 jam kemudian

"Hinata tidur ya? " kata Ibu hinata melihat sang putra tidur nyenyak.  Ayah Hinata menatap penuh selidik,  di leher putranya jelas ada tanda merah.  Lalu matanya beralih pada Akashi. 

"Nikahi putraku,  jika kalian sudah berbuat jauh.  Aku tak mau anakku perutnya membesar seperti memakai bantal " ucapan frontal ayah Hinata membuat wajah Akashi bersemu merah.  Ibu hinata menutup mulutnya,  menatap Akashi dan Hinata. 

"Ara.. Ara...  Apa kita akan jadi kakek? " tanya Ibu Hinata membuat akashi makin malu. 












1 minggu lebih akhirnya Hinata pulang kerumah dia di bombardir banyak mata kuliah oleh senku.  Sepupu terkampau jenius nya ini mengajari materi yng sudah di lewati hinata. Bahkan hinata mirip anak gagak yang di paksa belajar terbang. 

"Hinata,  ada kekasihmu datang" ucapan sang ibu membuat wajah hinata bersemu.  Kenapa harus bilang kekasih hinata jadi sangat malu. 

"Profesor Senku,  konichiwa ( met siang) " kata Akashi

"Senku-san atau nii-san juga tak apa,  kau juga akan jadi sauadara ipar ku.  Kau lolos bocah jeruk,  besok aku buat kau terbakar " kata Senku dengan wajah begitu menyeramkan.  Hinata mau pingsan melihatnya,  pasti dia akan di ajari seperti pelatihan militer untuk tentara. 



"Ahahahah...  Kau tak usah stres begitu,  ini bakpao, taiyaki,  ada takoyaki juga.  Makanlah " Dengan di suapi Akashi,  Hinata makan dengan sangat bahagia dan lahap.  Melihat Hinata yang seperti ini saja sudah membuat Akashi senang. 

Sibuk menyuapi Hinata,  ponsel Akashi berbunyi dimana.  Nomer bawahan nya, sebuah pesan masuk.  Dan membuat wajah Akashi berubah datar.  Sosok yang dia cukup tahu,  sosok yang dia buang dari kelompok nya. 

"Dia satu sekolah dengan Hinataku" suara Akashi terdengar kecil hingga tak terdengar oleh Hinata. 

"Aka senpai ada apa? " tanya Hinata

"Tidak ada,  hanya tugas membuat makalah bisnis " kata Akashi dia menarik Hinata duduk di pangkuannya. Seperti memangku bocah SD.  Usapan lembut pada kepala Hinata membuat si manis tidur sambik memeluk akashi. 

"Tidur yang nyenyak sayang" kata Akashi mengangkat Hinata menbawanya ke atas kasur.  Di pastikan Hinata sudah tidur lelap,  akashi memilih pamit,  dia hanya berkunjung sebenatar saja.  Di karenakan keluarga beaar akashi akan mengadakan pertemuan penting. 




"Ara...  Akashi mau pulang? " tanya ibu hinata

"Maaf ibu,  katakan pada hinata jika sudah bangun nanti,  jika aku pulang duluan" ujar Akashi.

"Baiklah,  lain kali menginaplah disini ya " akashi menganggukan kepalamya,  memberi hormat lalu keluar dari pekarangan rumah keluarga Hinata. 




Dari jauh sosok pria ber jaket Hiatam mengepalkan tanganya.  Dia marah karena Akashi semaoin dekat dengan Hinata. 

"HINATA ITU MILIK KU!  !" marahnya


Saat masuk ke dalam mobil,  seringai keluar dari mata Akashi. Dia melihat pria itu yang berdiri di dekat rumah Hianta. 

"Selidiki dia! " perintah Akashi

"Baik tuan muda " jawab bawahannya. 
















Tbc

Maaf kalau ada typo ya,  maaf udah lama gak up. 


Akashi To hinata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang