12

576 74 7
                                    








Semua berada di rumah Akashi hanya untuk sekedar melihat si manis Hinata. Terlihat anak itu sudah sangat sehat bahkan bisa makan dengan sangat banyak.

Sugawara, juga memperhatikan Hinata dengan baik. Dia sendiri akan mencari siapa bajingan yang sudah melukai Hinata.

"Wajahnya ingat tidak? " tanya Aomine

"Tidak, wajahnya tertutup dengan rambut. Dan juga dulu badanya sedikit berisi, atau bisa di bilang gemuk" jelas Hinata

Ya semua langsung berfikir mungkin saja pria itu sudah berubah sekarangm sampai hinata tidak mengenalinya tentu dia pasti berubah banyak. Style orang jika berubah pasti semuanya akan berubah.

"Intinya aku sudah mencari data teman Hinata waktu SMP. dan irang itu pasti akan ketemu! " Ujar Akashi yang membuat satu ruangan merinding. Inilah aura seorang Akashi seijuro yang tidak bisa di pandang sebelah mata.

Wajar jika dia di takdirkan sebagai penerus oleh keluarganya. Bakat, kecerdasan, bahkan jiwa kepemimimpinannya sangat luar biasa. Semoga saja Pelaku yang membuat Hinata terluka bisa segera di tangkap.

Kini akashi dan Hinata baru saja pulang dari rumah sakit. Hinata sudah mulai membaik, membuat Akashi dan juga orang sekitarnya senang.

"Ara.. Menantuku pulang " Ibu Akashi memeluk Hinata sangat erat, saking sukanya pada Hinata memang tidak di ragukan jika Hinata bisa saja menyandang marga Keluarga Akashi.

Akashi menarik selimut untuk Hinata, dia akan tidur di kamar lain karena dia masih tahu batasan. Sebagai pria sejati dia tak bisa sembarangan. Namun baru akan pergi Hinata menahannya seolah menyuruh akashi tidur bersamanya.

Akhirnya akashi pasrah kala melihat wajah Hinata mirip anak anjing. Dia masuk ke dalam selimut, menarik hinata dalam pelukannya.

"Bagaimana jika dia datang lagi? " tanya Hinata

"Jadi kau takut? " tanya akashi

"Pertanyaan Aka-senpai sungguh meyakitkan. Tentu saja aku takut, bagaimana jika ternyata dia penculik yang memotong - motong tubuh lalu di masukan dalam koper yang berbeda? " kata Hinata dengan wajah yang sangat panik.

"Ahahha.. Imajinasimu terlalu tinggi, tidak mungkin itu terjadi" kata Akashi

"Si siapa yang tahu kan" Kata hinata lalu membalas pelukan Akashi. Suara dengkuran Halus mulai terdengar kala si manis mulai tidur. Wajah akashi yang terlihat lembut, berubah menjadi menakutkan.

Dia pastikan akan menangkap si bajingan yang membuat Hinatanya terluka.










Seluruh siswa menatap sosok pria dengan rambut berwarna Putih. Dia sangat tampan bagai seorang model papan atas. Pesonanya yang sangat memikat membuat seluruh sekolah begitu terguncang.

"Yare yare... Siapa dia? " tanya Kise membuat dirinya kesal, selama ini dialah yang menjadi pusat perhatian tapi sekarang malah di rebut oleh bajingan yang hanya muncul satu kali saja.

"Yabai ne Kise, kau akan kalah populer " kata Aomine mengejek, membuat Kise kesal bukan main dan menarik rambut Aomine saking jeleknya Mood yang dia miliki sekarang.

"Orang itu, aku melihatnya di majalan terkenal 2 hari lalu. Dia model sekaligus calon aktor rookie " kata Sugawara

"Eh? Mengejutkan, pantas kau kalah Kise " ejek Aomine.



Akhirnya Suna yang kebetulan ada disana mengabadikan momen itu dan akan menerbitkannya dalam halaman Web kampus. Pasti akan jadi berita menarik jika ada poling siapa siswa paling karismatik di kampus ini.

Hinata duduk tenang di Meja sambil makan Donat. Dia melihat seorang pria yang menjadi berita utama kampus. Sepertinya dia anak jurusan kedokteran sama sepertinya. Namun Hinata langsung acuh dia tidak mau mendapat masalah dari para fans lelaki itu.

"Hai"

' baru saja aku bilang tak mau cari masalah, tapi yang akan membawa masalah datang sendiri' batin Hinata

"Oh.. Dare? " tanya Hinata sopan

"Ore? Haizaki, haizaki yonde kudasai" katanya

"Eh? Haizaki, namamu keren sekali, ore Hinata shoyo desu yorosiku " senyum manis Hinata membuat Haizaki langsung terpana, bahkan jantungnya berdebar sanngat cepat.

"Oi oi, jangan pandang si manis ber lebel ini terus " kata Yacchi yang datang dengan kuroko. Lebih baik diberi tahu dari pada nanti dia berakhir di bedah dengan gunting keramat milik Akashi.

"Ber lebel? Maksudnya dia punya tato? " tanya Haizaki

"Bukan, dia sudah jadi milik keluarga Akashi" kata Kuroko menunjuk Hinata lalu di belakang Haizaki dimana si rambut merah denganw ajah sedingin es tengah berdiri tegap menatap mereka.

"Selama belum di nikahi bukan masalah kan? " Haizaki menggoda hinata dengan menarik dagunya. Namun sebuah Gunting langsung melesat hingga membuat sedikit rambut Haizaki terlepas.

"Meleset padahal sudah aku targetkan dengan benar, kondo wa tidak aka meleset lagi" keringat dingin keluar dari semua orang yang melihat Akashi.

"Mama akashi-senpai, dia hanya bercanda jangan di masukan hati. Oh ya ada apa Akashi - senpai kemari? " tanya Yacchi mencairkan suasana. Bahaya kalau sampai seniornya ini meledak.

"Aku sampai Lupa, Hinata ibu memintamu untuk pulang cepat hari ini. Nanti jangan pergi kemanapun sampai aku datang ya " kata Akashi

"Yokai" jawab Hinata semangat, Akashi langsung keluar dari ruang kelas, namun wajahnya berubah datar kala melihat pria berambut putih tersebut.

"Hah... Tidak seru, sepertinya aku akan bersaing dengan orang yang menakutkan " kata Haizaki membuat Yacchi dan kuroko saling pandang. Orang ini gila jika mau merebut si bocah berambut Orange ini.

"Em? Tapi Shoyo tidak mau dengan Haizaki " perkataan Hinata langsung membuat Haizaki tertawa namun jantungnya seperti terbelah-belah saking kuatnya perkataan Hinata.

"Ya kan siapa yang tahu, mana tahu kau berpaling darinya dan lari padaku" kata Haizaki sangat percaya diri.

"Soka? Ganbate kudasai " kata Hinata





'Dia sinting' kuroko/yacchi









Tbc



Akashi To hinata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang