13

531 66 8
                                    







Pantang menyerah itulah Haizaki,  pagi ini dia sudah berdiri di depan Hinata sambil membawa 1 kotak bakpao dengan macam-macam isian.  Bahkan Haizaki tidak kapok saat nyaris di hajar Akashi. 

Namun pada kenyataan nya cinta memang buta.  Dan tidak peduli meski sudah berpasangan.  Selagi belum menikah Haizaki pantang untuk menyerah.

"Tegami? " Hinata melihat sebuah suat yang menempel di meja yang biasa dia duduki.  Dengan tulisan untuk hinata. 

Haizaki dan Yacchi juga melihat nya,  mereka saling pandang.  Yacchi tidak mungkin menuduh Haizaki karena mereka berangkat bersama. Jika Akashi juga tidak mungking karena pria itu anti melakukan hal kuno. 

"Coba baca dulu" kata Yacchi

"Siapa lagi yang ingin menjadi sainganku?  Cih!  Dasar sialan! " ujar Haizaki

' hinataku sayang,  apa kau ingat denganku?  Padahal aku sudah mampir kerumahmu waktu itu.  Dan juga sedikit lagi waktu itu aku bisa membawamu.  Tapi si sialan Akashi itu!  Mengganggu semuanya.  Tapi selanjutnya,  aku dan dirimu akan bersama hinata '
-you future Love -

Hinta langsung membuang surat itu kala dia yakin surat ini di tulis oleh pria bajingan yang masuk kerumahnya waktu itu.  Yacchi juga terkejut melihat surat cinta yang mirip suray dari seorang psychopat. 

"Apa ada yang terobsesi pada Hinata? " tanya Haizaki

"Manusia bajingan itu memang sinting!   Hinata lebih baik kau terus bersama Akashi - senpai.  Bahaya jika kau nantinya sendirian! " kata Yacchi

"Aku tidak tahu siapa dia,  tapi jika dia melukai Hinataku maka akan aku hajar dia! " kata Haizaki. 

Hinata bingung,  bagaimana dia bisa keluar dari trauma menakutkan ini.  Dia mulai khawatir setiap kali menutup mata,  mulai takut kala hanya sendirian.  Semakin takut saat dua hal itu datang bersamaan.

"Tenang lah semua akan baik-baik saja " kata Yacchi meyakinkan,  dia yakin hinata begitu tertekan akan masalah yang terjadi.  Haizaki juga mengatakan mungkin besok dan seterunya tidak akan ada surat lagi. 

Namun semuanya salah,  bahkan saat Hinata pulang banyak bunga yang ditunjukan padanya. Padahal dia ada di rumah Akashi,  tapi orang itu masih saja berani mengirim hal yang membuat Hinata sangat takut. 

"Semua akan baik-baik saja " Akashi mencoba membuat Hinata setenang mungkin.  Kenapa dia kemah sekali,  maksudnya lemah untuk mencari pelakunya. Padahal kekuasaan nya sebagai seorang Akashi seijuro sanngatlah besar. 

Namun hanya untuk menemukan orang gila itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami. 

"Hinata!  " tsukishima datang sambil membawa makanan.  Dengan semangat 45 Hinata memeluk sahabat Garam nya itu.  Kageyama juga datang dengan wajah datar seperti biasanya. 

"Shoyo!!!!! " Noya menerjang Hinata membuat si mungil jatuh,  namun dia langsung tertawa kala melihat teman dan senpainya datang.  Rasanya,  kekhawatiran Hinata hilang. 

"Yo my Love " Haizaki yang datang memberikan bunga pada Hinata.  Namun langsung di ambil Akashi. Tidak lupa aura menakutkan seorang seijuro membuat yang lain merinding. 












Hari terus berlanjut kala Hinata duduk di balkon kamar Akashi.  Dia melihat kota sangat indah,  namun dia juga rindu saat hari - hari dimana dia sangat bebas. 

"Memikirkan apalagi? " tanya Akashi mencium pipi kekasihnya ini.  Namun Hinata hanya diam sambil menatap kedepan. 

"Otak ku lelah,  padahal aku dokter tapi tetap saja rasanya sulit menyembuhkan diri sendiri" kata Hinata

" kalau begitu,  kaau hanya perlu fokus jadi dokter hebat untuk orang - orang. Jika kau sakit,  aku yang akan menjadi dokter untukmu" kata Akashi yang membuat hinata tertawa.   Namun dia juga senang mendengarnya.  Seorang Akashi bisa berkata seperti itu.  Dan itu sangat lucu fikirnya. 

"Baiklah,  nanti jika aku sakit kau harus 24 jam bersamaku dan merawatku" kata Hinata.

"Siap tuan muda" kata Akashi seolah ber akting menjadi Butler untuk Hinata.  Keduanya masuk ke dalam kamar sambil tersenyum bahagia.  Sesekali Akashi mencium Hinata dan membuat pria imut itu geli akan tingkah kekasihnya.











Seorang pria menatap jengkel,  dia marah melihat layar pada Laptopnya.  Kenapa bukan dia yang ada disana.  Kenapa harus Akashi, dia bisa lebih baik merawat Hinata dari pada Akashi.

"Hinata sayang,  aku akan lebih agresif lagi.  Aku pastikan kau akan ada di genggaman tanganku.  Dan hanya akan meneriakan namaku saja " ujarnya dengan wajah seperti orang kerasukan.  Namun begitulah dia,  bahkan seluruh kamarnya,  penuh dengan foto bahkan wajah seorang HINATA SHOYO.

















TBC

Akashi To hinata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang