Hinata sudah lebih tenang saat ini tidur di kamar milik Akashi. Orang tua Akashi yang kebetulan ada di rumah nyari memenggal kepala putranya.
Ya wajar saja Ibu akashi berfikir jika anaknya menculik anak di bawah umur. Wajah Hinata itu sangat manis dan juga mirip anak SMA. Wajar jika sang ibu berfikir negatif, tapi saat tahu Hinata anak kuliah namun di smester yang beda sang ibu langsung tenang.
"Jadi pelakunya belum di temukan? " tanya sang ayah
"Begitulah, padahal sudah di cari se teliti mungkin. Mungkin saja dia tahu soal dirinya yang di cari " kata Akashi
Senku menerobos masuk, dirinya langsung meninggalkan semua pekerjaan. Kala Akashi menghubunginya jika Hinata kembali mendapatkan teror.
"Hinata!!! Sialan! Aku ketakutan! " Senku menggenggam tangan Hinata, dia sangat khawatir melebihi apapun.
"Senku-san apa anda bisa memberi tahu meski hanya sedikit, apa dan siapa pelaku dari semua ini " ujar Akashi
"Ini cerita yang panjang akan aku jelaskan apa yang aku tahu" ujar Senku duduk lalu mengambil nafas.
Flashback on
Hinata yang memang di kenal ramah saat SMP. banyak yang ingin berteman denngannya, bahkan tak ujar menyatakan perasaan namun, Hinata jarang menanggapi perasaan itu. Dan akan tulus mengucapkan maaf karena sudah menolaknya.
Selain itu, Hinata juga mudah akrab dan tidak pemilih dalam berteman. Hingga 1 siswa yang selalu di kucilkan karena di anggap berandalan dan juga pembuat onar.
Bagaimana kisahnya tidak ada yang tahu, Hinata akrab dengan pria itu. Bahkan sering menghabiskan waktu jika memiliki waktu luang.
Tsuki dan kageyama yang memanng satu SMP dengan Hinata menatap tidak suka akan kedekatan itu. Chibi - chan mereka, adalah orang yang ramah. Namun mereka juga akan waspada jika merasa orang itu tidak baik.
"Chibi, menurutku kau harus jaga jarak dengan orang itu" kta Tsuki
"Boge! Menurutku, dia punya niat lain padamu" kata Kageymaa, namun hinata mengatakan jika pria itu orang baik. Karena tidak pernah ada kejadia buruk saat hinata bersamanya maka dari itu, Hinata tida khawatir sama sekali.
Namun Hari yang tidak terduga datang, Hinata mengirim pesan jika akan pulang telat. Sibuk dengan acara Sekolah hinata pulang sedikit larut. Namun disinilah semua di mulai, pria itu menyatakan perasaan pada Hinata.
Tentu jawabannya sama, hinata menolak dengan tulus. Namun semua menjadi bencana karena si pria tidak terima. Hinata kaget kala di tarik paksa, bahkan mulutnya di bekap.
1 jam kemudia, Tsuki dan Kageyama menemukan Hinata menangis di dekat ruang tak terpakai di sekolah. Hinata histeris menangis mengatakan jika dia nyaris di lecehkan. Pria sekalipun bisa merasakan apa yang di rasakan perempuan.
"Sudah ku bilang si bajingan itu!!!! " marah tsuki
Kejadian naas itu di laporkan pihak sekolah, pelakunya menjadi buronan. Namun bagaimana akhirnya pria itu tidak di temukan, bahkan desas desus mengatakan dia telah kabur dan mengganti identitasnya.
Flashback off
" hanya sebatas itu yang aku tahu, kau bisa tanyakann lebih detail ke Hianta. Dia pasti akan cerita padamu" ujar Senku
"Aku paham" kata Akashi
Malam tiba, orang tua hinata memeluk sang putra tercinta. Mereka menitipkan Hinata pada kekuarga Akashi, selagi mereka bekerja dan juga mencari bajingan yang melukai anak mereka.
"Jika sampai putraku lecet, aku penggal kepalamu" datar ayah Hianta membuat Akashi tertawa, namun dia dengan tegas mengatakan Hinata akan baik-baik saja. Meski dia tak yakin akan dirinya sendiri.
"Yaaa akashi-kun bisa melakukan apapun pada putraku, buat cucu juga tidak apa-apa" kata Ibu hinata dengan wajah cerita. Ayah Hinata memukul kepala istrinya, kenapa gampang sekali mengatakan itu.
Senku juga pamit, dan mengurus urusan kampus. Terutama ijin hinata selama beberapa hari kedepan. Akashi kembali masuk ke dalam rumah, dia melihat Hinata yang bangun sambil memegang perutnya
"Lapar? Mau makan apa? " tanya Akashi mengelus wajah Hinata. Hanya pelukan yang akashi dapat dari Hinata.
"Kau manja " kata Akashi
"Aka-senpai, aku ingin makan bakpao " kata Hinata
"Bai-"
"Astaga menantuku, sudah sadar? Ada yang sakit? Kau mau apa katakan pada ibu" Hinata bengong melihat wanita dengan senyum dan paras lembut. Namun di belakang si wanita ada sosok pria dengan sorot mata tajam, rambut merah seperti akashi. Bahkan auranya mengintimidasi membuat keringat di dahi Hinata keluar.
"Anata! Jangan buat menantuku ketakutan! " marah Ibu Akashi yang malah sangat menggemaskan di mata Hinata.
"Tidak bibi, aku baik- baik saja hanya ingin makan bakpao" kata Hinata malu-malu. Ibu Akashi melihat itu langsung berbinar dia memeluk hinata bahkan mencium seluruh wajah Hinata.
Akashi mau melepaskan sang ibu tidak akan bisa, karena ibunya sangat menakutkan jika kegiatannya di ganggu.
Akhirnya keluarga Akashi makan di meja makan dengan Hinata terus cerita panjang lebar dengan Ibu akashi. Bahkan semua menatap Jika Hinata sangat amat di terima di keluarga ini.
"Boccan apa tuan Hinata akan menikah dengan anda? " tanya seorang kepala pelayan.
"Jika hinata mau" jawab Akashi santai sambil Minum segelas Coffee
"Dia tak akan menolak, lagian jika menolak kau pasti akan melakukan hal gila " kata sang ayah
"Bagaimana jika tanam benih? " kata Akashi yang membuat ayahnya tertawa, itu cara bajingan namun amat sangat berhasil. Karena cara seperti itulah ayahnya bisa menikahi sang ibu.
"Selamat Malam sayang, teriak jika akashi melakukan hal aneh-aneh ya " jata Ibu akashi mencium pipi Hinata, ayah akashi hanya mengusap rambut Hinata, lalu mengikuti sang istri.
"Ayo tidur " Akashi mengganti bajunya menjadi Piama tidur, dia juga membantu Hinata berganti baju, tentu menahan iman agar tidak berbuat di luar kendali.
"Selamat malam " Akashi mencium dahi Hinata.
"Hinata shoyo, apa aku harus membunuh Akashi? " who ?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Akashi To hinata
Short Storyあかし と ひなた hidup dengan harta yang tak akan ada habisnya, sempurna dalam segala hal. memiliki 6 sahabat yang selalu ada untuk nya. akashi seijuro, pria sempurna namun tak pernah merasakan apa itu cinta. "Ore HINATA SHOYO DESU YOROSIKUNA AKASHI...