20

537 61 5
                                    








Haizaki di amankan oleh pihak berwajib,  tentu saja ternyata Haizaki adalah buronan,  pasalnya dia juga pernah membunuh salah satu tetangga dimana dia tinggal.  Semua karena tetangga nya tidak sengaja mengetahui obsesi gila Haizaki. 

Di lain sisi Tsuki mendapat perawatan,  sedangkan Hinata juga terbaring di atas ranjang rumah sakit.  Wajahnya terlihat pucat dan juga badannya sedikit memar di beberapa bagian.  Pastor yang menolong Hinata sudah larikan kerumah sakit,  untungnya masih bisa selamat berkat Akashi mendonorkan darahnya. 

"Akashi dan murasakibara sangat cemas" bisik Kuroko

"Dan sejak kapan murasakibara khawatir pada seseorang?.  " tanya Aomine








At Jail

Dalam penjara,, Haizaki hanya bengong bahkan sesekali meneriakan nama Hinata.  Ayah Hinata nyaris meninju Sel tahanan itu jika saja tidak di tahan.  Dokter sendiri akan membawa Haizaki ke psikiater lebih dahulu. 

Obsesi Gila Haizaki sangat meeugikan banyak orang.  Andai saja dia tidak seperti itu mungkin saja hidupnya tida akan sia-sia hanya untuk kesalahan seperti ini. 

"Sisanya kita bisa serahkan pada hukum,  ngomong-ngomong Hinata kau tampak berbeda saat kita Kuliah dulu" kata Ayah akashi yang memanggil ayah Hinata dengan nama depannya. 

"Aku pria,  work out itu penting" Kata ayah Hinata yang akhirnya mereka keluar dari Penjara.  Dan siapa sangka mereka adalah teman saat KULIAH.  Ayah Akashi adalah Badan eksekutif mahasiswa sedangkan ayah Hinata adalah orang yang selalu berurusan dengan Ayah Akashi karena tingkah barbarnya.

Dan akhirnya bagaimana Kisah mereka menjadi teman baik.  Bahkan Ayah hinata sering membantu Ayah akashi untuk menertibkan siswa yang selalu berbuat seenaknya di kampus. 

"Kita akan jadi besan bukan? " tanya Ayah akashi

"Dalam mimpimu" kata ayah Hinata

"Seperti katamu dulu,  jika tak di restui hamili saja " Ayah Hinata langsung memandang tajam si pria bajingan di sampingnya.  Memang benar itu adalah usul dari ayah Hinata dulu saat ayah akashi nyaris tidak di restui menikahi istrinya yang sekarang. 

"Aku ledakan rumah serta kepala anakmu" kata Ayah Hinata yang membuat orang-orang sekitar mereka mendadak ngeri sendiri.  Karena pada kenyataan nya ayah Hinata bekerja sebagai salah satu badan intelejen negara. 












Rumah sakit dimana Hinata dan Tsuki di rawat selalu ramai.  Para teman dan sahabat yang tidak absen menjenguk membuat mereka.  Hinata siuman lebih dulu kini dia makan dengan di suapi ibu dari akashi dan ibunya. 

"Hinata sayang apa kau sudah isi? " tanya Ibu akashi sambil berbisik,  ibu hinata yang mendengar langsung ikut mendekatkan diri.  Hinata langsung berwajah merah,  dia tahu maksud dari 2 wanita di depannya ini. 

"Tentu saja tidak!  Ma mana manamungkin!  " kata Hinata dengan wajah bersemu seperti tomat rebus. Akashi yang baru sampai di dalam kamar Hinata hanya mengerutkan dahinya,  apa yang di lakukan dua wanita paruh baya itu pada Hinata.

"Ibu apa yang ibu katakan pada Hinata? " tanya Akashi

"Hanya mau tanya  apa Hinata sudah isi? Bukannya kalian sudah melakukannya ?" tanya Ibu akashi polos, seketika wajah Akashi memerah kembali. Apa maksud ibunya berkata begitu

"Bu bu!!! Jangan mengatakan hal kotor begitu, lihat ada ibu Hinata disini" kata Akashi yang telinganya makin memerah.

"Eh? Padahal kami berdua senang jika Hinata hamil iya kan, aku sudah siapkan nama dan sepatu lucu" kata Ibu akashi

"Ah? Benar kah aku juga, bagaimana jika yang lahir anak perempuan kyaaa gaun ping yang manis ahahah" akashi dan Hinata saling pandang karena malu. Ya biarkan saja selama masih batas normal. Akashi mengelur rambut Hinata mengatakan jika semua akan baik-baik saja, dan Haizaki sudah mendapat hukumannya.













Tbc

Akashi To hinata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang