Baru beberapa jam Sunghoon meninggalkan makhluk manis yang berada di rumahnya, menonton siaran televisi dengan ekor yang berayun damai, hampir semua acara, film, dan animasi sudah Sunoo jelajahi namun ia tetap merasa bosan. Ia ingin bermain, ingin belajar, dan merindukan tuan lamanya pastinya, jika dengan tuanya yang lama ia akan pergi pagi buta dan pulang saat matahari tepat diatas kepala, dan pergi lagi di malam hari, namun terkadang bersamanya. Oleh karena itu Sunoo merasa tidak kesepian.
Sunoo berkeliling rumah Sunghoon berharap ada sesuatu yang ia santap, atau lakukan mungkin, rupanya tidak ada.
Namun ada ketukan aneh yang terdengar di pintu, Sunoo yang terkejut mendengarnya segera melompat ke belakang sofa guna melindungi diri.
"Siapa itu? Apa penjahat? Pencuri? Atau penculik?" Sunoo mengira ngira siapa sekiranya yang berada di depan pintu rumah tuanya.
Dengan mengumpulkan keberanian Sunoo segera mendekati pintu, membuka knop perlahan dan terdengar suara orang dari luar.
"Permisi, apa ada orang?"
"Saya mau mengantarkan susu"
"S-susu!" Sunoo yang senang segera membuka pintu dan mengulurkan tanganya, muncul perlahan dari balik pintu sembari menutupi ekornya yang terus bergerak.
"Eumm iya?"
"Betulkan ini rumah Park Sunghoon?"
"I-iya"
"Ini susu pesananya"
"Terimakasih" Sunoo mengambil dengan hati hati, namun si penjual susu terkejut dengan telinga yang dimiliki Sunoo.
"Telinga?" Sunoo yang baru menyadari telinganya yang berdiri tegak saking senangnya segera mengambil susu dan masuk kedalam rumah.
"Siapa dia?" Si penjual susu terus memikirkan manusia yang memiliki telinga bak rubah di sepanjang perjalananya. Aneh dan heran itulah yang ia pikirkan.
Masuk kedalam rumah dengan menenteng se-kantong plastik yang berisi dua botol susu, mengambil salah satunya dan berusaha membukanya.
"Sshh gabisaa" Sunoo sampai memejamkan matanya karena sekeras itu ia berusaha mencoba membuka susu, putar ke kanan dan ke kiri, namun usahanya sia sia susunya tak terbuka sedikitpun.
"Tuan Chris!! Tolong bukain susunya!" Sunoo berteriak memanggil nama tuanya, hening beberapa saat, tak seperti biasanya ketika Sunoo memanggil tuanya, maka Chris akan langsung tiba disana.
"T-tuan"
"Huaaaa!!" Sunoo berlari ke kamar Sunghoon sambil menangis, dengan sebelah tangan yang setia menggenggam susu, ambruk ke ranjang dan menangis merindukan tuanya yang lama.
"Huaa Sunoo kangen tuan Chris"
•°•°•°•
"Aku pulang" Sunghoon yang pulang sedikit larut dengan kantong mata dan badan yang terasa pegal, astaga hari ini memang melelahkan, namun hal janggal muncul di pikiranya. Kemana Sunoo? Kok tidak ada jawaban.
"Sunoo?" Sunghoon masuk lebih dalam, melihat kantong plastik yang didalamnya ada satu lagi botol susu, Sunghoon yang tak melihat batang hidung Sunoo segera mencarinya ke penjuru rumah.
"Sunoo!"
"Sun-
Sunghoon diam mematung, ternyata rubah kecilnya ini sedang tertidur pulas di kamarnya, Sunghoon dengan perlahan masuk dan melihat kondisi Sunoo."Matanya bengkak?" Sunghoon menyerngitkan dahi, lalu memegang bantal tempat Sunoo meletakan kepalanya.
"Basah?"
"Dia habis nangis?" Melihat ada sebotol susu yang Sunoo pegang membuat Sunghoon sedikit berpikir.
"Mungkin dia kesusahan membuka botol susu itu, akhirnya dia menangis" Itulah yang Sunghoon pikirkan ketika melihat kondisi Sunoo.Sunghoon dengan hati-hati mengambil botol susu yang berada di dalam dekapan Sunoo, tapi ternyata rubah kecil ini sangat mudah terganggu dalam tidurnya.
"Eung.. kak Sunghoon!"
Sunoo memeluk tubuh Sunghoon dengan erat, mendusel-duselkan kepalanya di perut Sunghoon.
"Kenapa hmm? Kamu kenapa nangis?"
"Sunoo nggak bisa buka ini, terus Sunoo mau minta tolong sama tuannya Sunoo tapi nggak ada"
"Sini kakak bukain"
Sunghoon membuka tutup botol susu tersebut dengan mudah, membuat Sunoo menjadi kesal dibuatnya. Dia sudah capek-capek membuka tutup botol itu tapi tidak terbuka.
"Ini, minumnya pelan-pelan ya"
"Eung! Makasih kak!"
Meskipun sudah diperingati oleh Sunghoon, tapi Sunoo tetap tidak hati-hati ketika sedang minum susu. Alhasil, susunya terjatuh ke pinggir bibirnya.
"Kan kakak udah bilang, kalo minum itu hati-hati Sunoo"
Sunghoon mengelap sisa susu yang berada di ujung bibir Sunoo, membuat Sunoo jadi malu sendiri. Ketika dilihat dari dekat, wajah manis Sunoo semakin bertambah manis, pipinya yang dihiasi rona merah, bibirnya yang sangat menggoda dan juga mata rubahnya yang menawan.
"Eumm.. Sunoo"
"Iya, kenapa?"
"Kakak boleh cium pipi Sunoo nggak?"
"Eung, boleh!"
Cup
Pipi manis Sunoo menjadi sasaran kecupan dari bibir Sunghoon, lembut dari pipinya masih terasa di bibir Sunghoon.
"Kamu ganti baju dulu ya, kakak mau masak makan malam"
Sunoo yang pipinya sudah dihiasi oleh rona merah segera mengganti bajunya, meninggalkan Sunghoon yang keluar kamar untuk membuatkan makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Fox [Sunsun] ✓
Fantasy[COLABORATION PROJECT) Hybird rubah pertama yang selamat dan berhasil dibuat oleh jemari terlatih ilmuan. Ekor emas dengan ujung putih lebat, sepasang telinga rubah berwarna jingga dengan bagian dalam berwarna merah muda menjadi ciri khas hybird man...