Total sudah dua minggu Sunoo tinggal seatap dengan Sunghoon, telah banyak moment kebersamaan mereka yang diabadikan di ponsel Sunghoon, mulai dari foto Sunoo sedang makan, selfie mereka berdua, bahkan wajah Sunoo ketika tidur pun Sunghoon simpan di ponselnya.
Hari ini Sunghoon berangkat ke kampus dengan perasaan senang, hati senang pikiran pun senang, tak lagi lemas dan lesu seperti biasanya.
"Wah wah wah Tuan Park Sunghoon, sepertinya hari anda sedang bagus"
"Tentu tuan dosen"
"Bisa beri tau saya mengapa? Saya akan sangat terhormat bila dapat mengetahuinya"
"Tent-ah maaf tidak bisa tuan dosen"
"Baiklah, lalu gimana tugas yang saya berikan kepadamu? Apakah berjalan lancar? Kenapa kau tak menunjukanya?" Sunghoon terkejut sampai kakinya lemas seperti jelly, kulitnya berubah pucat seketika dan darahnya serasa berhenti.
"Kau gagal kan-
"Tidak!"
"Lalu buktikan Sunghoon"
"Ya! Buktikan aku juga ingin melihatnya" Seluruh kelas kini memojokan Sunghoon, entah ia sedang sensitif atau memang kenyataanya kini dosenya memandangnya dengan sudut bibirnya yang ia tarik keatas, seperti tatapan kemenangan.
"Lihat saja nanti! Aku pasti akan membuktikanya! Camkan itu!"
"Baiklah"
"Arrh!" Meja kayu tak bersalah kini menjadi pelampiasan dari kemarahan pemuda Park ini, ini pertama kalinya ia diremehkan! Dan ia sangat benci di remeh kan. Belum lagi sebelumnya ia sangat di junjung oleh seluruh kelas karena kepintaranya.
Ini tak bisa dibiarkan dimana harga dirinya? Di injak injak di depan si old man? Memalukan! Mungkin ia akan dianggap loser selamanya! Astaga itu mimpi buruk mengerikan.
"Kenapa Hoon?"
"Ga liat hah?! Aku di permalukan disana! Di depan si old man itu"
"Cuma gitu doang Hoon, kamu aja yang lagi sensitif"
"Gak gitu konsepnya Jake sayang astaga!" Sunghoon yang sedang kesal ditambah dengan jawaban Jake yang terdengar ringan di kepalanya membuatnya semakin geram.
"Lalu?"
"Gak liat tadi? Mukanya si old man itu? Masa ia dia senyum sambil mandang aku kayak gitu"
"Kesel banget!"
"Udah lah lagian kan emang ga mungkin nemuin tu makhluk, berarti kan kamu yang bener, Dosen Chris yang salah"
"Iyasi, cuman kan aku dikasih tantangan!"
"Terus ditambah satu kelas mojokin aku"
"Pertama kali Jake aku diginiin astaga"
"Iya ya, setauku Park Sunghoon jadi idola satu kampus karena pintar, tampan, dan tinggi"
"Tapi sekarang? Hahahaha gini banget nasib si idola kampus"
"Wah gabener kamu, dahla capek aku" Sunghoon pergi meninggalkan Jake yang terus memanggil namanya, sepertinya Sunghoon memang sedang sensitif sekarang. Jika dia wanita pasti sekaranag ia dalam siklus menstruasi.
"Udah ga marah kan?"
"Hm"
"Masa masi marah? Udah aku traktir loh"
"Kurang banyak"
"Astaga Park Sunghoon, setidaknya bilang terimakasih Jake, atau ngga terimakasih aja gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Fox [Sunsun] ✓
Fantasia[COLABORATION PROJECT) Hybird rubah pertama yang selamat dan berhasil dibuat oleh jemari terlatih ilmuan. Ekor emas dengan ujung putih lebat, sepasang telinga rubah berwarna jingga dengan bagian dalam berwarna merah muda menjadi ciri khas hybird man...