Sean menyatukan alisnya setelah Umji kabur ke kamar, pipinya yang malang, pasti pipinya sangat merah sekarang. Sean memegang pipinya yang masih sedikit linu, mungkin sedikit meninggalkan keram disana.
"Sunoo kayaknya dicubit terus deh, duh malang banget tu anak" Sean duduk di sofa, bingung harus melakukan apa, berjalan mengelilingi rumah Umji, hingga ke halaman belakangnya. Tidak luas hanya kursi taman, beberapa pot bunga, dan kolam ikan. Pemandangan yang Sean lihat sangat memanjakan mata, ini pertama kalinya Sean membuka mata setelah sekian lama tertidur. Ternyata dunia tak se buruk yang Tuhan bicarakan, begitu pikirnya.
Duduk bersandar pada kursi, menatap langit gelap dengan taburan bintang diatasnya, pikiranya kembali mengajak Sean untuk flashback di waktu Sunghoon memarahinya-lebih tepatnya Sunoo.
"Ck lelaki bodoh, menjaga makhluk kecil saja tidak bisa"
"Sudah dua kali dia seperti ini? Maksudku orang bodoh mana yang melakukan kesalahan yang sama berulang kali, bahkan anak kecil pun tidak akan melakukan itu"
"Oh ayolah, aku tidak banyak tau tentang dunia manusia, tapi setidaknya jika Sunoo berbicara dengarkan dulu"
"Ck dasar manusia tampan yang bodoh" Sean menekuk lututnya, menyandarkan dagunya di kedua lutut sebagai tumpuanya. Menatap sendu langit malam dari rumah Umji.
"Tapi apakah ini bagus? Aku jadi bisa melihat kekasih Sunoo, dan mungkin. Bisa dekat dengannya"
Sean tertidur ditemani dengan cahaya rembulan dan pantulan sinar bintang. Tidur dengan posisi kaki tertekuk di bangku dan kepala bersandar di lutut. Umji yang turun untuk mengambil minum mengetahui keberadaan Sean segera mengambil selimut yang berada di sofa dan menyelimuti tubuh Sean.
•°•°•°•°•
Sunghoon sudah benar-benar frustasi, setelah sejak pagi tadi dirinya dan Chris berusaha mencari keberadaan Sunoo tapi tetap tidak ketemu juga. Dan sekarang pukul 20.34 malam Sunghoon masih berdiri di dekat meja belajarnya sambil mengamati foto Sunoo.
"Sunoo.. kakak minta maaf"
Minta maaf pun tidak akan ada gunanya tuan Park, Sunoo sudah kabur dari mu dan kau tidak akan bertemu dengannya lagi. Sarkas Sunghoon dalam hati.
"Arghh! Kemana Sunoo?!"
Prang!
Foto tersebut ia banting ke lantai dengan keras, kaca lapisan foto tersebut hancur berkeping-keping diatas lantai yang dingin.
Dirinya bersender di tembok dengan tubuhnya yang sudah terduduk di lantai.
"Maafin kakak Sunoo, tolong kembali"
"Bodohnya aku harus kehilanganmu untuk kedua kalinya"
"Bisakah aku kembali berjanji untuk terus menjagamu?"
"Dan bisakah aku kembali bersumpah untuk tidak menyakiti perasaanmu?"
"Aku takut Sunoo, aku takut kau akan pergi meninggalkanku karena sikap kasarku padamu"
Sunghoon mengusak rambutnya kasar, bagaimana dirinya bisa jatuh ke jurang yang sama untuk kedua kalinya? Apa yang membuatnya semarah itu? Hanya karena Sunoo pergi bersama pria lain yang bahkan Sunghoon sendiri belum kenal? Bodoh sekali dirinya.
"Kenapa aku tidak mendengarkan perkataannya tadi? kenapa harus seperti ini!"
Sunghoon membanting semua barang yang ada di hadapannya, apartemennya benar benar seperti kapal pecah sekarang. Semua ini hanya karena Sunoo, rubah kecil itu telah membuat Sunghoon menjadi gila. Sunoo, rubah kecil yang selalu ia sayang kini telah menghilang dari pelukan dan hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Fox [Sunsun] ✓
Fantastik[COLABORATION PROJECT) Hybird rubah pertama yang selamat dan berhasil dibuat oleh jemari terlatih ilmuan. Ekor emas dengan ujung putih lebat, sepasang telinga rubah berwarna jingga dengan bagian dalam berwarna merah muda menjadi ciri khas hybird man...