Kamar yang tidak bisa dibilang rapi menjadi saksi bisu atas frustasinya pemuda bermarga Park ini. Memutar badanya beberapa kali di kasur dan sesekali mendumel kesal. Dengan kaos oblong putih dan celana pendek diatas lutut yang menjadi keseharianya, bukan malas hanya saja satu tugasnya itu tidak akan mampu ia selesaikan.
"Gila! Nyari half human dimana sih"
"Di dark web kah? Tapi kan ilegal banget nanti klo dapet yang buas gimana dong"
"Masa iya aku harus nyerah terus sujud gitu di depan dosen pengganti Chris"
"Kan ga-
Suara ketukan pintu menganggu ritual dirinya yang sedang menggerutu masalahnya tadi pagi di kampus. Entah siapa yang bertamu tapi Sunghoon sangat malas bertemu dengan siapapun saat ini, depresi berat pikirnya."Siapa?"
"Nak Sunghoon.. Ini bibi bawakan makanan" Ohh ternyata bibi Rei dari tetangga apartemennya Sunghoon.
"Hehehe terimakasih bi makananya"
"Sama sama nak"
Sunghoon masuk rumah, telonjak girang setelah menerima makanan pemberian bibi Rei. Enak sekali dari tampang juga aroma yang menguar dari mangkuk itu. Ahh rasanya kekesalan Sunghoon menghilang seketika karena masakan bibi Rei.
°•°•°•°
"Aku pulang" Lelah hinggap di kedua pundak lebarnya, melangkah berat memasuki rumah dengan arsituktur eropa, tidak terlalu banyak furnitur tapi tetap terkesan elegan.
Duduk lemas diatas sofa kesukaanya. Membiarkan lelahnya mengudara, dan energi positif kembali masuk dalam tubuhnya, meluruskan sendi-sendi yang kaku akibat bekerja terlalu keras.
"Tuan chris..."
"Ah ada apa fox? Apa ada masalah?"
"Umm tidaak, apa tuan chris lelah?" Si manis berbulu orange keemasan mendatangi pria paruh berkepala tiga yang dipanggilnya tuan chris. Dirinya tentu bukan pembantu atau bawahanya, hanya saja ia sering mendengar teman teman chris memanggilnya dengan embel-embel Tuan lalu ia mengikutinya.
"Sedikit fox, ada apa? Kau terlihat murung, mau bercerita?"
"Mmm tidak Sunoo hanya haus tapi gabisa buka tutup botol susu. Tutupnya keras ga bisa dibuka" Astaga Chris lupa kalau stok susu yang lama telah habis dan harus membuka yang baru, tentu saja si manis kesusahan membuka tutup botol yang masih baru.
"Hahaha kukira ada apa, mari sini ku bukakan" Si manis mendekat senang, menyodorkan susu dingin yang sempat ia simpan di belakang tubuhnya
Klek
Bunyi tutup botol terdengar di rumah mewah yang hanya ditinggali oleh dua makhluk adam ini.
Sunoo yang tampak senang segera mengambil susu di tangan Chris dan meminumnya dengan lahap. Chris yang melihat itu hanya bisa terkekeh gemas, makhul seperti buntelan bulu keemasan duduk di sebelahnya dengan susu yang sedikit tercecer di pipi gembilnya.
"Hei calm down fox, kau akan tersedak"
"Hehhe im sowwy" Mulut yang menggembung berisis susu dipakasa pemiliknya untuk berbicara, dan alhasil mengeluarkan kata yang seharusnya Sorry menjadi sowwy.
"Fox, apa kau lupa? Jika seseorang memberimu apa yang kau mau kau harus menjawab?"
"Eumm Thank you??"
"Good that's my boy"
"Habiskan susumu lalu tidurlah sudah malam, aku akan bersih bersih" Si manis mengangguk ribut melanjutkan acara pesta minum susunya. Tak tersisa sedikitpun! Astaga rubah kecil yang rakus! Sunoo berniat untuk membuang botol susu yang sudah tak berisi lagi. Dan pergi ke dapur untuk mencuci tangan setelahnya, namun ada pikiran aneh terlintas di benak Sunoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Fox [Sunsun] ✓
Fantasy[COLABORATION PROJECT) Hybird rubah pertama yang selamat dan berhasil dibuat oleh jemari terlatih ilmuan. Ekor emas dengan ujung putih lebat, sepasang telinga rubah berwarna jingga dengan bagian dalam berwarna merah muda menjadi ciri khas hybird man...