[29] Histeris.

638 94 15
                                    

Dibaca part sebelumnya ya biar nyambung sama alur di part ini:)

Happy Reading✨

******

"S-sus, boleh kan aku keluar sendirian? Cuma s-sampe ruang makan aja" Tanya ria yang sudah siap di kursi rodanya

"Adek yakin?"

Ria mengangguk "Boleh ya.."

Suster nay menganggukan kepala saja "tapi suster ikutin di belakang ya"

"Iya sus"

Setelah itu ria mendorong kursi rodanya sendiri dengan kedua tangannya menuju ruang makan dimana zein dan alya berada.

Karena ria belum bisa jalan seperti biasanya, zein memindahkan kamarnya di lantai satu agar ria atau suster nay mudah jika ingin keluar dari kamarnya.

Tapi saat hampir sampai, ria mendengar sedikit perbincangan zein dan alya. Ria memberhentikan jalan kursi rodanya di saat itu juga suster nay ikut berhenti melangkah

"Ria udah tujuh belas tahun, dia harus tau semua, zein" Ucap alya melanjutkan perkataannya yang sempat dipotong zein

Sementara zein diam ketika istrinya seakan memaksanya untuk jujur pada adiknya masalah masalalu keluarga mereka.

"Aku bilang gini, bukan karena mau maksa kamu. Tapi setidaknya di umur ria yang masih belasan tahun dia udah tau soal ini. Kalau dia tau di umurnya udah puluhan tahun atau dari orang lain gimana? Setidaknya kita masih bisa bujuk dia, zein" Ujar alya yang memang benar jika di lihat lihat.

"Hufftt.. nanti pasti aku kasih tau semuanya, al. Tapi gak sekarang."

Alya mengangguk "Aku--"

"Uda.." Panggil ria dibelakang sana

"R-ria?" Senyum kaku dari sepasang suami-istri itu membuat ria yakin ada yang disembunyikan dari dirinya

"A-ayo, makan siang dulu" Ajak zein dengan gugupnya

Ria mengangguk dan kembali mendorong kursi rodanya mendekat ke arah meja makan.

***

"Joko" Panggil indro saat memasuki kamar kakaknya yang sedang memainkan ponselnya itu

"Baru pulang, ndro?" Tanya joko setelah menghentikan tangannya memainkan ponselnya

"Iya, baru abis diluar sama temen temen"

"Kenapa muka lo gitu?" Joko menatap aneh indro yang tumben tumbenan belajar datar begini

"Nggak, oh ya gimana perkembangan lo sama wulan?" Tanya indro mengalihkan pembicaraan

"Ya gitu gitu aja"

Indro berdecak mendengar jawaban kakaknya "Makanya lo ikut tadi, wulan aja kesana sama beben, cantik juga."

"Kalo gue kesana yang ada, gue sama wulan canggung. Lo liat sendiri wulan kayak ngejauhin gue"

"Kalo gitu ntar lo harus ikut gue ke rumah ria"

"Ngapain?"

"Udah lo ikut aja, gue punya cara biar lo deket lagi sama wulan, mau gak?" Indro menaikan sebelas alisnya

"Yang ada elo mau ketemu ria lagi kan?"

"Ya, sekalian lah" Cengir indro setelahnya

"Kapan?"

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang