[21] Keracunan

830 90 9
                                    

𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬 𝐥𝐨𝐡𝐡, 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐮!!

|

|

|

𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐢𝐠: @ayusancitad


𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨


Ria sudah berada dirumah sekarang, Zein melarangnya melakukan apapun saat itu bahkan masker oksigennya masih terpasang, ria masih membutuhkan masker oksigen itu karna ia sering kali kesulitan bernafas jika membuka masker itu.

"Sus" Panggil ria yang terus menatap suster disebelahnya, yang tengah memerhatikan alat alat disebelah ranjang ria.

"Iya dek, adek mau sesuatu?" Tanya suster itu sigap, selain memeriksa perkembangan ria, suster itu juga bisa diandalkan dalam hal membantu ria melakukan hal yang sulit dia lakukan

"Kapan saya bisa sekolah?" Mata ria jelas terlihat memelas, ia sangat ingin beraktivitas seperti biasanya

Suster itu tersenyum "tunggu perkembangan adik ya, kalau nanti dokter sudah memeriksa hasil yang saya catat dan itu semua baik baik saja, kamu pasti diperbolehkan untuk bersekolah dan beraktivitas seperti biasanya" Jelas suster itu ramah

Ria mengangguk, ia tau tabrakkan yang ia alami begitu na'asnya dan kalau orang lain diposisi ria kemungkinan besar tidak akan selamat. Tapi ria itu kuat, dan masih ada suatu hal yang belum ia capai atau ketahui, contohnya yang memfitnahnya, ia belum tau dalang dari itu semua.

"Apa adek inginkan sesuatu?" Tanya suster itu sekali lagi

Ria menggeleng ia hanya ingin tau kapan ia bisa beraktivitas seperti biasanya "gak ada Sus"

Suster itu mengangguk "baiklah, kalau begitu saya permisi sebentar ya dek, untuk menghubungi dokter"

Ria mengangguk sebelum suster itu benar benar keluar dari kamarnya, menurut ria suster itu begitu baik padanya walaupun mereka baru beberapa jam bersama. Ria harap ia cepat sembuh agar suster itu bisa bekerja kembali dirumah sakit, karna ria yakin suster itu bekerja disini dengan gaji sedikit dari pada dirumah sakit, Uda kan pelit.

***


Setelah hari itu berakhir, wulan dan yang lainnya menjalaninya hari seperti biasanya. Tapi masih ada yang kurang karna ria belum diperbolehkan untuk sekolah jadi mereka hanya bertiga saja, wulan dibantu yang santi dan lili karna kemarin wulan sempat ingin berjalan tanpa tongkat lagi dan begini lah susahnya Ia harus dipegangi baru bisa berjalan, kakinya sedikit keseleo saat kecelakaan beberapa hari lalu itu jadi diharuskan nya ia menggunakan tongkat tapi begini lah keras kepalanya wulan yang tidak ingin memakai benda lurus dan tegak itu.

"Makasi san, Li" Ujar wulan setelah dia duduk di bangkunya

"Iya, tapi besok lo harus pake tongkat lagi kalo gak kita gak mau ya bantu lo" Ujar lili hanya bergurau

Wulan terkekeh "iya liliput" Ledek nya

"Ihh lo ya"

"Bercanda li"

"Gua jadi kangen ria deh, kapan ya ria bisa sekolah. Udah pulang tapi belum boleh sekolah" Keluh lili

Santi dan wulan ikut murung atas ucapan lili tadi, disaat seperti ini dulu selalu ria yang menghibur mereka tapi kali ini si penghibur tidak ada disisi mereka, dia ada namun jauh dari tempat mereka berada.

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang