[03] Khawatir

1.1K 109 3
                                    

Jangan lupa follow, vote&komentarnya yaa
Jangan lupa aku juga menunggu otakku encer lagi sksk:)




*****

"Mami, indro pulang" Teriak indro setelah memasuki rumahnya

Dibelakang sana ria sudah menggerutu kesal, sebab helmnya masih menempel dikepalanya

"Eh sayang" Indro menyalimi punggung tangan nilam dan disusul dengan ria

"Loh kok ria masih pake helm?" Tanya nilam dan langsung saja ria menyorot indro dengan tatapan tajamnya

"Eh, hehe lupa ri gua lupa" Cengiran indro

"Yaudah mami tinggal ya" Ujar nilam lalu berlalu begitu saja

"Lepasin." Tekan ria dengan cemberutnya

Indro terkekeh "iya mana" Ujarnya lalu melepas pengait di helm ria

"Gua udah bilang jangan di gesper, kan gak bisa lepas. Gimana sekarang?" Tanya ria frustasi, benar saja sudah 5 menit ia berdiri dengan Indro yang sedang melepaskan gesper helmnya itu

"Makanya diem dulu, dongakin kepala lu" Suruh indro dan dengan pasrah nya ria menurut

Dan akhirnya terlepas juga, indro pun melepas helm itu dari kepala ria dan menaruhnya didekat sofa. Karena melihat wajah ria yang terlihat sangat sangat kesal, indro berinisiatif membenahi rambut ria yang masih berantakan

"Kheem" Deheman seseorang dari arah pintu depan yang membuat intrusi indro terhenti dan menatap arah pintu yang ria belakangi

"Joko." Ya itu joko yang baru saja sampai dan membuka pintu rumah itu. Joko tersenyum sumringah melihat adiknya yang berbeda ibu tentunya sedang bersama sang, yaa bisa dibilang pdkt-an

"Maaf ya mas mbak ngeganggu waktu pdkt-an kalian" Ujar joko langsung berlalu dari hadapan keduanya

"Isshh! Modus lu!" Gerutu ria kesal

"Ye, kalo kagak gua benerin ntar ngambek. Serba salah gua rasanya"

"Bodo."

*****

Setelah acara makan siang selesai mereka tengah duduk di ruang tengah, mengobrol sedikit dan kekehan demi kekehan yang terpancar saat berbincang. Terutama saat nilam dan juga ria berbincang bersama, seperti sudah sangat lama tidak bertemu mereka menghabiskan banyak waktunya mereka hanya dengan bincangan.

Udah kayak sahabat lama aja mami sama ria, seru banget ngobrolnya. Batin indro yang terus memerhatikan keduanya

"Udah kali merhatiinnya ndro" Tegur joko berbisik tepat disebelah indro

"Paan dah" Ubris indro

Joko hanya terkekeh

Ria melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya "mm.. tante, ria pulang dulu ya udah sore nanti uda zein nyariin ria lagi" Ucapnya yang ingin pamit

"Oh iya, sampai lupa waktu yahh. Yasudah indro kamu antar pulang ria ya?" Ujar nilam tapi direspon gelengan oleh ria

"Gak usah tante, ria bisa sendiri kok" Tolak ria halus

"Nggak. Rumah kamu kan berlawanan arah sama rumah tante, jadi biar gak pulang ke malem nanti. Masa anak gadis pulang sendirian malem-malem" Ujar nilam bersikeras untuk ria mau diantar oleh indro

Ria menghela nafas "yaudah deh tante" Pasrah ria yang akhirnya mau diantar oleh indro

*

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang