[40] Terlambat

433 62 9
                                    

Hello kalian semua, gak lupa kan sam cerita Rindro yang satu ini?

Do'a in happy ending dong..

Happy Reading✨

💜💜💜💜💜💜

Setelah pemakaman usai, loly pergi ketempat dimana seharusnya ia berada. Tapi seharusnya loly tidak berada ditempat ini, karena masih banyak kewajibannya sebagai seorang anak, terlebih lagi ria menitipkan sang ibu padanya.

Beda dengan loly yang kembali terpuruk, disini ada Zein yang sedang ingin menjemput meli ibu dari kedua adik sepupunya.

"Tante.. maafin Zein.." Ucap Zein pada meli sembari berlutut mensejajarkan diri dengan meli yang masih memakai kursi roda

"Minta maaf untuk apa zein?" Tanya meli bingung, sebelumnya tidak ada kesalahan apapun yang Zein perbuat, mengapa pria dihadapannya ini tiba-tiba meminta maaf

"Ria.."

"Ria kenapa?" Tanya meli karena merasa digantung oleh ucapan Zein

"Ria meninggal.."

DEG!

Meli terdiam mematung mendengar penuturan Zein yang mengungkapkan bahwa putri bungsunya telah tiada.

PLAK!

Meli menampar Zein yang tetap diam walau pipinya sudah memanas, ini pantas untuk Zein. Meli menitipkan ria serta putri sulungnya pada Zein tapi mengapa bisa salah satunya pergi bahkan ini lebih diluar pikiran meli.

"Kurang ajar! Tante titip ria ke kamu, Zein! Tante kecewa!" Meli dengan penuh amarah pergi dengan kursi roda yang ia duduki, entah kemana wanita setengah baya ini akan pergi.

💫

Cuplikan sekilas doang, gak suka yang tua tua, bercanda😁

Back To Story!

Hampir 3 bulan setelah kepergian ria, semua tidak ada yang baik-baik saja. Mulai dari Indro yang baru tahu setelau 1 minggu ria dimakamkan, lelaki remaja ini mulai menjadi kaku dingin dan kurang berbaur dengan para sahabatnya, seperti kehilangan separuh dari dirinya saat mengetahui kepergian sang sahabat dekat.

Tidak hanya Indro, kini loly sendiri masih berada dibalik besi besi kantor polisi, ya gadis dari kakak kandung ria ini menyerahkan dirinya, mengaku bahwa dirinya yang membunuh sang adik.

Keadaannya sama seperti Indro namun dibalik diamnya ada rasa sedih bercampur sakit yang ia derita sejak lulus SMP.

"Bentar lagi ri.. bentar lagi gua nyusul lo dan papa.."

Kalimat itu terus menerus loly ucapkan ketika ia mengingat kali pertama dan terakhir ia bertemu sang adik setelah bertahun-tahun berpisah jauh.

"Gua nyesel pernah suka sama Indro, seharusnya gua gak tertarik sama dia atau nggak adek gua gak jadi taruhannya.." Monolog gadis itu

Setiap 1 kali sebulan seorang dokter selalu mengunjunginya disana, untuk memeriksa keadaan loly walaupun dokter itu tahu kalau loly sendiri tidak akan meminum obat yang ia berikan sejak awal.

"Kanker jantungnya loly udah stadium akhir" Ujar joko pada Indro yang berdiri tepat di sampingnya

"Terus?" Sahut Indro cuek

"Loly udah berubah, harusnya lo maafin dia. Setidaknya ini demi ria sebagai adeknya loly, lo mau ria gak tenang disana karena lo belum maafin kakaknya?" Nasehat joko

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang