[37] Berakhir?

537 82 12
                                    

Kita ketemu lagi ges😎

jangan lupa balik ke bab 36 biar gak lupa alur

Happy Reading✨

💜💜💜💜💜💜

Ria pulang setelah dokter liya mengizinkannya, ia sempat di minta duduk dulu diruangan dokter liya, sampai dokter liya selesai dengan apa yang dia ketik dan menyerahkannya pada ria. Itu juga permintaan ria, ia ingin menyimpan beberapa bukti apapun tentang penyakitnya, jika nanti waktunya ia pergi, ria tidak akan butuh waktu banyak untuk menjelaskan apapun itu.

"Ria pu-"

"Ria, kamu dari mana saja? Uni cari kamu dirumah sakit tadi" Alya segera menghampiri ria yang baru saja membuka pintu rumahnya

"Maaf uni.."

"Gak papa, sekarang kamu, kamu istirahat dikamar ya, uni akan bawakan makan siang kamu ya" Ujar alya dan diangguki oleh ria

Setelah duduk di ranjangnya, ria tidak lepas dari menatap tasnya yang ia taruh diatas ranjang.

"Sesuatu dari Indro? Dia ngasih apa ya?" Gumam ria, kemudian membuka ranselnya dan langsung membuka isi kotak yang diberi Indro itu.

"Kalung?" Gumam ria melihat isi kotak itu, disana terlihat liontin bintang bulan yang begitu cantik, ria bahkan sangat terpukau melihatnya.

"Cantik, tapi kenapa Indro kasih ini ke gue?" Ria menatap isi kotak, ia menemukan sebuah surat kecil yang terselip di sisi kotaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik, tapi kenapa Indro kasih ini ke gue?" Ria menatap isi kotak, ia menemukan sebuah surat kecil yang terselip di sisi kotaknya.

Ini surat kedua ya?
Sorry sorry, ini kalung liontin yang sengaja gue pilih buat lo. Entah kenapa waktu gue liat kalung itu, gue keinget sama lo. Jadi gue beli buat lo, itung itung itu buat hadiah ulang tahun lo dari gue dan gue orang pertama yakan..

Isi suratnya membuat ria berliang air mata, bukan karena terharu, ria lebih merasa takut, takut jika nanti ia pergi ini semua akan jadi sia sia. Ria yakin Indro pasti akan menangis mendengar ria yang sudah meninggal, belum lagi teman teman dan orang terdekatnya.

"Gue pasti bakal simpen ini ndro, tapi gak selamanya" Batin gadis itu sembari mengusap air matanya

"Ria, ini makan siangnya, uni suapin?" Tanya alya sembari mengajak gadis itu duduk di tepi ranjangnya

Tangan ria memberhentikan gerakan tangan alya yang hendak menyuapinya makan siang itu.

"Kenapa?" Tanya alya heran

"Uni.. ria mau bilang kalau-"

"Kalau ria bertengkar dengan loly" Potong seseorang di ambang pintu, tidak hanya sendiri, dia juga bersama seorang gadis

"Bertengkar?" Beo alya mengulang kata yang sama

"Ria, benar yang dibilang Uda mu?" Tanya alya lembut

"Hm" Dehem ria, baru saja gadis itu ingin berkata jujur mengenai sakit yang ia derita saat ini, sekaligus ingin pamit jika nanti tidak sempat untuk pamit terlebih dahulu.

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang