Ferli menghampiri Kanaya dan juga Mutya, Ferli berdiri tepat di depan mereka berdua dengan tatapan santai
"Ada apa" Tanya Ferli
Kanaya mengepalkan kedua tangannya "Bukan urusan kamu" Kanaya mendorong bahu Ferli
Ferli sedikit terhuyung ke belakang "Bukan urusanku? Bagaimana mungkin bukan urusanku, kamu saat ini sedang berdiri di depan rumahku" Jawab santai Ferli
Mutya menyentak pergelangan tangan Ferli "Nggak usah belagu lo, inget! Lo itu cuma cadangan! Dasar perebut laki orang!" Bentak Mutya yang di sambut gelak tawa oleh Kanaya
Ferli sedikit tidak nyaman dengan kata itu "Cadangan dari mana? Justru keluarga Mas Gevin sendiri yang memintaku untuk menikah dengan putranya, bahkan mereka yang memaksaku untuk menikah dengan putranya" Ferli mengangkat bahunya acuh
Kanaya menarik tangan Ferli "Dasar nggak tau malu, kamu itu udah ngerebut Gevin dari Aku! Sadar diri dong jadi orang, dasar pelakor!" Sentak Kanaya
Ferli menatap datar Kanaya "Pelakor? Pelakor darimana nya Mbak, bukannya Bunda Indah sendiri yang memintaku untuk menikah dengan Mas Gevin? Ini semua salah kamu sendiri Mbak, kenapa kamu harus hamil duluan? kenapa juga kamu harus keguguran? Dan kenapa kamu harus pingsan ber jam jam sampai akhirnya Aku yang harus menjadi pengantin pengganti buat kamu!" Jawab Ferli mengeluarkan semua unek unek nya
"Kurang ajar! Kamu itu memang pantas di sebut sebagai pel*cur!" Kanaya hendak menampar Ferli namun tiba tiba Gevin datang setelah memarkirkan mobil nya ke dalam garasi
"Mau apa kalian berdua" Seru Gevin sambil memegang tangan Istrinya
Ferli menatap tangannya yang di gandeng oleh Suaminya merasa sedikit lega, karena jujur saja Dia sakit hati mendengar kata kotor itu
"Honey!" Mutya tidak terima saat Gevin memegang tangan Ferli
"Sayang" Kanaya menghampiri Gevin dengan cepat
Gevin mengangkat tangannya ke atas "Berhenti, jangan dekati Aku" Ujar Gevin dengan tegas
Kanaya menatap Gevin "Sayang, Aku ke sini buat kamu" Ucap Kanaya lagi
"Naya, kita sudah tidak memiliki hubungan apa apa lagi dan hubungan kita sudah selesai saat itu juga"
"Tidak! Tidak, tolong jangan seperti itu" Kanaya memegang tangan Gevin
Mutya menarik tangan Kanaya "Makanya, gue kan tadi udah bilang! Gevin itu udah benci sama lo, dan Dia udah muak lihat muka lo!" Mutya menunjuk wajah Kanaya
Jujur saja Kanaya takut dengan Mutya, Dia memilih untuk diam daripada debat dengan Mutya. Karena tadi saat mereka menunggu Gevin secara bersama, Mutya sudah memakinya terlebih dahulu
Mutya beralih menatap Gevin "Honey, Aku"
"Lebih baik kalian pergi dari sini" Potong Gevin dengan cepat
"Tapi"
"Pergi!" Seru Gevin dengan keras
Kanaya kabur terlebih dahulu, Dia takut melihat Gevin yang seperti ini. Dingin, datar, menakutkan
Berbeda dengan Mutya, Dia semakin mendekat "Honey, beri Aku kesempatan satu kali aja" Mutya memegang tangan Gevin
Gevin menyentak tangannya "Jangan coba coba untuk menyentuhku, karena Aku tidak suka di sentuh oleh orang asing" Peringat Gevin
Ferli tersenyum tipis, Dia suka melihat sikap Suaminya yang tegas seperti ini. karena kalau tidak di tegasi, mereka akan terus kembali
Nafas Mutya memburu, Dia menatap Ferli lalu detik kemudian Dia membuang muka
![](https://img.wattpad.com/cover/285395218-288-k917616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Jadi Pengantin (Hiatus)
Random[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, karena sebagian part di private acak! Jadi Follow dulu biar bisa baca. Terimakasih] "Menceritakan kisah seorang gadis bernama FERLISYIA PUTRI ANANDA yang terpaksa menjadi pengantin pengganti di acara pernikahan anak dar...