Persiapan Untuk Malam Yang Panjang

1.3K 46 2
                                    

Sore ini Gevin dan Ferli tengah berada di halaman belakang, mereka menikmati senja secara bersama

Gevin menatap Istrinya "Aku mau cerita sama kamu" Gevin membaringkan tubuh nya ke atas rerumputan dan menjadikan paha Istrinya sebagai bantal

"Hmm? Kamu mau cerita apa Mas" Ferli sedikit aneh mendengar Suaminya ingin bercerita

"Tapi, mungkin ini akan buat kamu marah" Seru Gevin

Ferli tersenyum sejenak lalu mengelus rambut Suaminya "Cerita aja, kamu tau kan kalau Aku paling nggak suka sama yang namanya kebohongan" Ujar Ferli

Gevin mengambil nafas sejenak lalu mengadah menatap Istrinya "Mawar, Dia pindah kerja di rumah sakit tempat Aku bekerja saat ini" Gevin berusaha menelisik arti dari tatapan Istrinya

Ferli berhenti mengelus rambut Suaminya "Sudah sejak kapan Dia pindah ke sini" Tanya cuek Ferli

"Bener kan kamu marah" Gevin duduk lalu menghadap Istrinya

Ferli berdecak malas "Lagian kenapa juga sih harus pindah ke rumah sakit tempat kamu kerja? Kenapa nggak ke rumah sakit yang lain aja" Kesal Ferli

Gevin menggenggam tangan Istrinya "Jangan marah, hargai ya kejujuran Aku" Ucap Gevin

Lagian menurut Gevin ini semua bukan sepenuhnya salah Dia, tapi entahlah kenapa di mata Istrinya ini Dia selalu salah

Ferli menghela nafas "Iya Aku tau yang ganjen itu pasti si Mawar berduri, selagi kamu bisa jaga hati buat Aku. Yaa, Aku sih fine fine aja" Seru Ferli

Sebenarnya Ferli tidak baik baik saja saat mendengar ucapan Suaminya barusan, Dia takut kalau Suaminya nanti akan di goda oleh bunga bangkai itu

Gevin tersenyum lalu membawa tangan Istrinya ke dada "Kamu tenang aja, tahta kamu di sini nggak akan pernah ada yang bisa menempati atau menggantikan" Ucap Gevin lalu mencium tangan Istrinya

Ferli memeluk Suaminya, Dia sedikit lega saat mendengar ucapan Suaminya barusan dan semoga saja apa yang Suaminya katakan itu benar

"Tapi sayang"

"Apa lagi?" Tanya cepat Ferli, kalau ada tapi tapi nya gini biasanya nggak beres

"Aku di undang sama Mawar ke acara party birthday nya besok malam" Ujar Gevin kepada Istrinya

"Sendirian? Kamu kan ada Istri, kenapa Aku nggak di undang sekalian? Mencurigakan" Celetuk Ferli

Gevin terkekeh "Arkan juga di undang tapi Maya nggak, gimana? Kamu izinin Aku buat pergi nggak, hmm?" Gevin menyelipkan rambut Istrinya ke belakang telinga

Ferli nampak berpikir sejenak "Aku pertimbangkan dulu, lagian masih besok malam kan acaranya" Tanya Ferli

Gevin mengangguk "Iya. Ayo masuk ke dalam rumah, udah mau maghrib" Gevin berdiri dari duduk nya lalu mengulurkan tangan

Ferli menerima uluran tangan dari Suaminya lalu berdiri, mereka akan sholat maghrib secara berjamaah terlebih dahulu

Sedangkan di tempat lain ada Maya dan Arkan tengah bersitegang, baru kali ini Maya marah kepada Suaminya

"Ngapain juga kamu harus dateng ke acara yang nggak penting itu!" Seru Maya

"Aku hanya menghargai, lagian kalau kamu pergi ke acara temen kamu Aku nggak ada ngelarang larang kamu buat pergi!" Seru Arkan tidak kalah tinggi

Bedanya kalau Ferli marah, Gevin hadapi dengan ketenangan dan juga kelembutan. Sedangkan kalau Maya yang marah, Arkan akan semakin dibuat marah

"Kayak nya kamu kesenengan ya di undang sama Mawar!" Ketus Maya

Mendadak Jadi Pengantin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang