Kena Marah

3.2K 201 20
                                    

Sesampainya di rumah, Gevin langsung turun dari mobil tanpa berbicara sepatah katapun kepada Istrinya

Ferli turun dengan cepat sambil memanggil suaminya "Mas, Mas Gevin" Panggil Ferli sambil memegangi punggungnya yang terasa sakit

"Mas" Panggil Ferli lagi saat sudah sampai di ruang tamu

Ferli meraih tangan suaminya "Mas ih, kamu kenapa sih kok diemin Aku? Kamu marah gara gara Aku kamu jadi berurusan sama brandal brandal itu?" Tanya Ferli kepada Gevin

Gevin menatap lurus istrinya, setelah itu Dia pergi tanpa berucap apapun. Bisa bisanya Ferli berpikir demikian

"Mas, kamu kenapa sih!" Ferli kembali meraih tangan Gevin

Gevin hanya diam sambil melepas tangan istrinya

"Kenapa sih kamu marah marah nggak jelas kaya gini" Ujar Ferli sambil menatap Gevin

Gevin memegang kedua bahu Ferli dengan sedikit kasar "Kamu sadar nggak apa yang barusan kamu lakukan?! Fer kamu bukan Anak kecil lagi! Kamu pasti tau mana yang benar dan mana yang salah!" Gevin mencengkram kuat bahu Ferli

Ferli meringis pelan "Aku salah apa?!" Tanya Ferli sedikit teriak

"Salah apa?! Kamu tidak tau kesalahan kamu dimana!" Gevin sedikit mendorong tubuh Ferli sampai membentur dinding

Air mata Ferli sudah luruh karena ketakutan "A-Aku nggak tau! E-emangnya Aku salah apa" Jawab Ferli dengan terbata bata namun masih meninggikan suaranya

"Fer kamu bukan perempuan single lagi, kamu sudah mempunyai suami! Kalau kamu mau keluar atau mau kemanapun itu bisa izin dulu sama Aku! Kalau tadi Aku datang terlambat bagaimana hah!" Gevin tidak ingin memarahi istrinya, namun kali ini sangat keterlaluan

Ferli melepas cengkraman tangan suaminya "Iya! Iya Aku salah! Tapi Aku juga butuh main, dan soal tadi, Aku juga nggak mau pulang terlambat! Tapi motor Mesya mogok!" Ferli ikut menaikkan nada suaranya

Gevin semakin dibuat marah "Kalau kamu mau main bisa izin dulu kan sama Aku! Kamu ini istriku Fer, kalau sesuatu terjadi sama kamu bagaimana?! Semua orang akan menyalahkanku karena Aku di anggap tidak becus! Urus istriku!" Dada Gevin naik turun dengan cepat

"Tapi Aku tadi niatnya cuma mau main sebentar! Aku nggak tau kalau akhirnya akan seperti ini" Suara Ferli masih meninggi

"Kamu bisa bilang lewat pesan kan?! Aku ini suami kamu Fer!" Gevin menatap istrinya dengan amarah

"Ponselku baterainya habis!" Jawab Ferli lagi

"Nggak ada alasan! Bagaimanapun itu kalau kamu mau keluar harus izin dulu, kamu sudah memiliki suami ingat itu!" Gevin menatap istrinya

Untung saja Kedua orang tua Gevin tidak pulang hari ini, mereka akan pulang besok siang

Gevin mengacak rambutnya sendiri "Masuk ke kamar sekarang, ganti baju kamu" Titah Gevin sambil memalingkan wajahnya

Ferli mengusap kasar air matanya dan pergi masuk kedalam kamar sambil berlari, rasa sakit di punggungnya tidak sebanding dengan rasa sakit yang ada di dalam hatinya

Ferli masuk kedalam kamar mandi dan menumpahkan rasa kesedihannya disana

Ferli terduduk lemas di atas lantai "Iya gue tau kalau gue salahh, tapi nggak kaya gini juga caranyaa. Gue lebih baik kenapa-napa daripada selamat tapi begini" Ferli menekuk kedua lututnya dan membenamkan wajahnya disana

"Gue nggak tauu kalau akhirnya begini, gue juga butuh waktu main. Iya gue salah nggak minta izin dulu, tapi kan" Ferli tidak bisa berkata apa apa lagi, Dia kembali menangis tersedu sedu

Mendadak Jadi Pengantin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang