Jadian

731 30 0
                                    

Enjoy to reading!
..._..._..._..._..._..._..._..._..._..._

"CUT SADIVAAAA!!" teriakan keras terdengar dari kelas dua belas IPA 5, tepat ketika di kelas sebelas IPA 2 nampak ada yang terjatuh pingsan, -iya itu adalah kelas Sandra.

Itu suara Galuh? batin Zara.

"DIVA. GUE GAK SUKA YA KALO AKSA NUDUH LO PACARAN SAMA GALUH!!!" Zara menatap Diva yang kini tengah berbaring di UKS.

Sandra mengusap punggung Zara. Seandainya bisa di artikan mungkin kurang lebih, "Udah lah, Ra. Kasihan Diva kan baru siuman."

Zara hanya mengantisipasi Diva dari kejadian masa kelam yang pernah terjadi. Diva ini pernah mengalamai hubungan toxic. Ya. Diva memang pintar dalam hal akademik tapi hubungan percintaannya minus.

Saat ini Galuh sedang berada di pintu masuk ruang UKS. Dia tidak di lihat oleh salah satupun dari mereka.

"Nanti gue jelasin, Ra. Gue masih lemes." ucap Diva lirih.

"Iya udah sekarang istirahat aja dulu, maafin gue, gue kan sayang sama lo." mereka bertiga langsung berpelukan.

Sandra selalu memikirkan, bagaimana rasanya orang ketika pingsan. Apa yang terjadi saat orang merasakan pingsan. Pernah sesekali terlintas di dalam pikiran Sandra, ketika upacara dan bagian amanat sangat lama, dia berniat ingin pura-pura pingsan saja. Beruntung, kini niat itu pupus karena sudah menemukan sahabatnya, Diva yang langganan pingsan, jadi dia bisa menjadikan alasan itu jikalau sudah pegal berdiri melakukan upacara. Paling enak, sih bagian PMR. Jalan-jalannya sering, mengecek murid kalau ada yang tidak enak badan, menegur murid kalau ada yang berisik. Jangan tanyakan, kenapa Sandra ini tidak ikut ekstrakulikuler PMR saja. Iya. Jawabannya adalah karena Sandra pemalas. Kalau Sandra tidak malas, lah masa iya Sandra gak malas??

Sedangkan Diva adalah orang yang ketika cuaca dan keadaan sedang tidak mendukung sedikit saja saat upacara. Diva sudah pasti pingsan karena terlalu lama berdiri kepanasan. Ditambah, tadi bagian amanat oleh kepala sekolah sangat lama, kurang lebih amanatya berisi tentang evaluasi penilaian tengah semsester kemarin. Dan yang aneh dari hari ini adalah Diva dan Galuh. Galuh yang tiba-tiba meneriaki nama Diva lalu membopong Diva sampai ke UKS.

Akhirnya kini Galuh yang sedang berdiri di ruang pintu UKS menggugurkan niatnya yang semula akan masuk untuk menemui Diva. Nanti saja. Pikir Galuh, dia langsung meninggalkan ruangan itu tanpa di ketahui oleh siapapun. Juga karena Galuh tidak enak pada mereka bertiga, takut kedatangannya malah mengganggu persahabatan mereka bertiga.

Yang membuat heran lagi, sudah tahu Diva ini hobi pingsan, masih saja tidak sarapan pagi. Bagian Sandra yang akan mengomel kali ini, "Gue emang orang yang bijak, orang yang selalu bisa mengambil sesuatu dari sisi positifnya. Gue seneng lo pingsan karena bisa minggat dari upacara. Tapi tetep aja gue bakal marah kalo lo yang udah punya kebiasaan pingsan masih gak sadar diri dari rumah belum sarapan." Sandra menghela napas kasar. "Mau makan apa?" tanya Sandra.

"Emm, apa, ya. Pengen ice cream sih."

"Ngelunjak lo!"
"Maksud gue makanan yang bisa mengganjal perut Sadivv."

"Mi gelas?"
"Atau oky jely drink?"

"Percuma nanya lo."
"Diem lo. Gue ke koperasi dulu, no protes. Tanya lo mau apa malah semua di sebut." Sandra segera keluar, menuju koperasi yang kebetulan berada di samping UKS.

Sandra datang membawa tiga lontong yang berisi sayur di dalamnya, siapa tau kalau Diva tidak mau menghabiskan tiga lontong sayur itu, bisa untuk Zara dan Sandra. Minumnya ada teh manis kalo untuk Diva yang sudah di siapkan oleh anak PMR. Kadang orang sakit memang seperti ratu yang selalu di ladeni.

"Ke kelas, yuk. Lagian kita udah lama disini." ajak Diva dengan keadaan yang sudah lumayan membaik dari sebelumnya.

Zara melirik pada arah Sandra sekilas, terlihat sedang mempertimbangkan sesuatu. "Serius? Nanti pingsan di kelas, lagi. Males gue bopong lo." kata Zara.

"Enggak, lah. Lima menit lagi bel masuk, gue gak mau ketinggalan pelajaran pak Jaya." salah satu guru fisika yang terkenal killer di SMA 1 Prima Angkara.

"Ya udah deh kalau Sadiv udah bisa ke kelas, lagian kita udah lima belas menitan di UKS." usul Sandra. Bahkan tadi sudah ada guru yang menyuruh Sandra dan Zara masuk ke kelas duluan takutnya tertinggal pelajaran. Sandra sih fine-fine saja kalo ketinggalan mata pelajaran pak Jaya. Tapi bagi Zara dan Diva tentu tidak baik-baik saja. Diva juga menolak untuk di tinggal di UKS sendirian. Rumor yang terdengar bahwa UKS ini horor semakin menambah keyakinan Diva untuk segera kembali ke kelas.

Saat Diva sedang membuang sampah keluar kelas, Zara tidak sengaja melihat notifikasi di layar handphone Diva. Disana tertulis pesan "Nanti pulang sekolah, aku ke kelas kamu." Zara semakin agresif pada sahabatnya, dia harus memantau. Siapa lelaki yang dia beri emot love tanpa nama itu di notif handphone Diva.

"Ya udah,jelasin. Gimana ceritanya?" ucap Zara penuh harap, ingin segera mendapat jawaban dari Diva.

tet..
tet..
tet..
"Saatnya jam pertama di mulai."

Diva menyengir bak mendapat keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa, "Nanti, ya. Udah bel Ra. Hehe." tukas Diva.

-

"Pulang, hehe.." Galuh menggenggam erat jemari Diva, melewati koridor sekolah.

Diva tersenyum malu karena ini adalah kali pertama mereka jalan berdua dan pertama kalinya juga Galuh akan mengantar Diva pulang.

"Beneran, udah siap hubungan kita go in publik?"

"Why not?" singkap Diva.

"Terus, kamu udah cerita ke dua sahabat kamu. Sandra dan Zara."

Diva langsung menepuk jidatnya, teringat sesuatu, "Zara Sasmita Bela!!"
"Aku punya hutang cerita sama dia ternyata."

Galuh mengerutkan kening penuh tanya, tapi sebelum Galuh bertanya. Diva segera menjelaskan, "Iya. Tadi Zara sama Sadra curiga sama hubungan kita gara-gara kamu teriakin nama aku pas aku pingsan, sampe kamu sendiri kan yang bawa aku ke UKS?"

"--Ya kan disitu aku lagi panik, Sadiva."
"tinggal kamu jelasin aja sa--."

"Eh! masih di tempat umum, jangan panggil sayang." jari telunjuk kanan Diva di tempelkan pada mulut Galuh.

"Iya, besok mau. Lagian dia lupa kayaknya. Soalnya tadi dia udah keburu di jemput."

***
Diva dan Galuh sudah go in publik. Zara dan Aksa apalagi. Sandra bisa gak ya(
***

Btw, saya menulis ini di kondisi sedang tidak enak badan. Yang sehat di jaga kesehatannya sebelum sakit, yang sakit semoga cepat pulih karena sakit itu gak enak🙆‍♀

Terimakasih yang sudah memberikan vote dan komennya😜✨✌

Sayang kaliannnnnnn♥♥♥♥

995 words

Kakak Kelas [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang