Tengah koridor

192 10 1
                                    

Enjoy to reading!
..._..._..._..._..._..._..._..._

"Selamat pagi." Sandra menyapa Sevix dengan senyum lima jarinya. Sevix yang sedang berjalan di depan Sandra otomatis langsung menghentingkan langkahnya. Sandra hampir saja menabrak Sevix.

"Ih! Hampir aja." cerca Sandra pada Sevix. Di tangan kanannya, Sandra sambil menenteng sebuah kantong keresek putih yang di dalamnya ada sebuah bubur ayam.

"Tumben banget." balas Sevix. Mimik expresinya memang terlihat datar tapi 10000 persen Sandra yakin kalo sebenarnya dalam hati Sevix, dia cukup salah tingkah di hadapan Sandra saat ini.

Tadinya Sandra akan menemui Sevix ke kelas 12 IPA 1. Tapi tanpa di rencanakan, ternyata mereka malah bertemu di tengah koridor sekolah.

Begini begini. Jadi sebenarnya ceritanya begini, Sandra berniat akan menemui Sevix dan membawakan bubur ayam spesial. Se-spesial hari Selasa pagi dan hangatnya semburat matahari pagi ini. Sandra bahkan juga sudah menyelipkan sejumput surat romance di dalamnya yang bertuliskan, "Semangat menjalani hari ini, mas cakep!" Tapi ternyata kali ini Sandra berangkat kurang pagi, sebab dia dan Sevix malah berpapasan di tengah koridor sekolah.

"Chat semalam belum di balas, ngapain ngucap ngucapin selamat pagi?"

Aduh, Sandra, cowok kamu kok ngambekan banget. Lucu, deh.

"Hust." Sandra menempelkan jari telunjuknya di hadapan bibir Sevix, meski harus berusaha menjinjitkan kaki sedikit. Sebab tinggi mereka tidak setara karena Sevix lebih tinggi darinya, jadi Sandra harus menjinjitkan kakinya, but not problem this is effort. Yash, ini sudah boleh masuk di list bagian dari effort yang Sandra berikan untuk si doi.
"Nungguin banget balasan dari saya, ya?"

"Udah ah tatapannya jangan gitu. Ngambeknya gemes amat, btw ini untuk anda." setelah Sevix menerima kantong keresek putih itu, Sandra langsung pergi dari hadapan Sevix. Dia juga sempat melambaikan tangan pada Sevix.

-

Ini yang Sevix suka dari Sandra. Bagi Sevix, Sandra adalah definisi nyata dari sebuah kata unik. Dia, berbeda dari cewek lain pada umumnya. Sevix suka keunikan yang ada di dalam diri Sandra.

Sevix mulai membuka kantong keresek itu. Kebetulan pagi ini Sevix belum sarapan dari rumah. Eh, tapi tunggu??

Dia menemukan sejumput su-rat? Surat itu hanya di lipat satu kali lipatan saja. Sevix mulai membuka isi surat itu. Senyuman Sevix mengembang setelah membaca kalimat itu. Bak segerombolan kupu kupu yang menyeruak di dalam perut Sevix. Sevix benar benar geli merasakan hal itu.

Ada ada aja cewek aneh. ujar Sevix di dalam batinnya.

Sebelum menikmati bubur ayam itu, Sevix mencoba memotret tulisan indah itu di atas sterofoam bubur ayamnya. Dokumentasi, ini pertama kali di beliin bubur ayam sama doi. Setelah itu, Sevix memasukan suratnya ke dalam kantong baju osis.

-

Ketika bel istirahat tiba, Sevix pergi untuk menghampiri Sandra di kelas 11 IPA 2. Dia mengajak Sandra untuk duduk berdua di bawah pohon rindang, taman kecil yang berada di tepi lapangan SMA 1 Prima Angkara. "Makasih loh." ujar Sevix, membuka pembicaraan lebih dulu.

Sandra memiringkan kepalanya bertanya tanya, "Makasih untuk?"

"Pura pura nggak tahu aja." kata Sevix.

"Emang beneran enggak tahu, apa coba?" Sandra mencoba memancing Sevix.

"Harus banget aku sebutin?"
"Yaudah, makasih buat bubur ayamnya."

Kakak Kelas [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang