Enjoy to reading!
...__..._..._..._..._..._..._..._..._..._Zara dengan dunianya. Siapa lagi dunia Zara kalau bukan Aksa Zavier Aditama? Meski tiada hari tanpa cek cok tapi mereka tetap saling menikmati kisah yang sudah berjalan selama dua belas bulan lebih itu.
"Sebenarnya aku males marah-marah hari ini. Tapi ada bahan buat di ributin, gimana dong." Zara si wanita paling random di pertemukan dengan Aksa yang iya iya saja ketika mendengar hal apapun yang Zara katakan. Ah, tapi Aksa juga selalu merespon kok.
Walaupun kadang singkat, sih, "Apa?"
"Aku juga ada hal buat di permasalahkan," balas Aksa.Zara yang berada di belakang Aksa otomatis langsung mencubit pinggang Aksa, "Loh. Kok tiru-tiru!" Zara berteriak sambil memajukan wajahnya. Tapi ternyata Zara lupa bahwa saat ini mereka masih berada di dalam satu motor yang sama. Lalu yang bertabrakan hanya helm yang masing-masing mereka kenakan.
"ADUH!" Pekik Zara karena helm yang dia pakai terbentur dengan helm Aksa.
"Harusnya yang bilang aduh itu saya, nona."
NONA??
Setalah dua belas bulan lebih kita menjalin hubungan, baru kali ini Zara mendengar kata nona keluar dari mulut Aksa?! Aneh, sih, tapi segerombol kupu-kupu telah memenuhi rongga perut Zara sampai dia tidak bisa berhenti untuk tersenyum saat ini."Lagi dong."
"Lagi gimana?"
"Manggil nonanya."
"Panggilan nona untuk saya romantis sekali, ya?""H-hah? kesambet apaan lo, Zara?!"
"Hih! Oh, iya. Tadi katanya mau ribut. Jadi siapa yang mau cerita duluan?"
"The main woman." kata Aksa.
"Kenapa kamu baru bilang bahwa Galuh dan Diva udah pacaran dari satu bulan yang lalu?" ungkap Zara tanpa basa-basi lagi.
"Gue juga itu kemaren keceplosan ngasi taunya."
"Galuh sendiri yang larang buat menyebarkan tentang hal ini, dia bilang biar jadi surprise ke sahabatnya pas sudah mencapai dua belas bulanan nanti katanya, awalnya yang tahu hubungan mereka cuma kami bertiga."Sebenarnya Zara sudah mengetahui hubungan Galuh dan Diva dari Aksa yang sudah berjalan dari bulan lalu. Tapi Zara tidak pernah menyangka, Diva akan merahasiakan hal ini darinya.
"Kamu tanyain aja ke Diva, Ra." tambah Aksa yang tidak mendapat sahutan apapun dari lawan bicaranya.
"Tadi gue udah nanya, dia bilang nanti pulang sekolah ceritanya tapi aku malah pulang duluan, kayaknya Diva juga lupa mau ngomongin hal itu."
"Sama-sama pikun."
"Kamu juga lupa, kan, mau pulang bareng aku.""I-iya, m-maaf. Aku inget kok."
"Sekarang."
"Jangan malah, ya pacal aku." Zara merangkul pinggang Aksa dari belakang sambil memamerkan senyum manisnya di spion yang bisa langsung terlihat oleh Aksa."Oh, no. Mana bisa marah sama kamu."
-
Flash back on
"Galuh juga gak beliin coklat buat Divanya." Aksa tidak sengaja mengucapkan kalimat itu di hadapan Zara. Dia lupa hubungan temannya masih merupakan secret love. Dan itu adalah awal dari kenapa Zara tahu tentang hubungan Diva dan Galuh.
Zara yang saat itu sedikit geregetan langsung mengatakan, "Diva kan punya trauma. Mana mungkin mau deket sama cowok lain. Masa lalunya aja belum selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas [Proses Revisi]
Teen FictionBlurb: Hampir semua orang atau bahkan mungkin semua orang pernah menyukai kakak kelasnya. Tinggi, putih, hitam manis, fashionable, wangi, rapi, humoris. Apalagi yang kalian kagumi selain itu? perhatiannya mungkin, ck! Bagaimana dengan kakak kelas ku...