Enjoy to reading!
_..._..._..._..._..._..._..._..._...Seperti apa yang Sandra katakan tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah. Ketika Bundanya sudah mengetahui perihal hubungannya dengan Sevix.
Perihal Sandra yang ingin tahu apa saja yang telah mereka berdua perbincangkan yang tanpa sepengetahuan Sandra.
"Bunda,"
"Pasti ada maunya." sahut Asmita tiba tiba.
Kebetulan mereka bertiga sedang berada di tempat yang sama, yaitu berkumpul di ruang tv.
"Apasih nyamber aja lo bocil. Diem kang cepu mah!"
"Emang Bunda ngomong apa aja sama kak Sevix?" cieelah kakak. Tumben tumbenan amat.
"Enggak ngomong apa apa."
Sandra memicingkan matanya, begitu pula ekspresi wajah Asmita yang juga sedang penasaran, tanpa di sadari dia menautkan kedua alisnya.
"Kak Sevix cuma minta izin ke Bunda buat jemput kamu. Terus Bunda tanya, kamu siapanya."
"Terus terus gimana kata dia, Bun?" cela Sandra tidak sabaran.
"Emm kasi tahu nggak, ya." ledek Bunda di akhiri tawa di akhir kalimatnya.
"Kasi tahu dong Bun." pinta Sandra.
"Dia bilang, mau jemput masa depan saya."
"Dih!" SANDRA LANGSUNG TERLIHAT MENAHAN MALU, PIPINYA MERAH MERONA SEPERTI WARNA MERAH JAMBU. APA YANG HARUS SANDRA LAKUKAN SAAT INI. APA TUTUPAN PAKE PANCI AJA, YA. SALBRUT BANGGET DUCH.
"Bunda ni, apaansih mana mungkin kak Sevix kayak gitu!!""Serius. Lucu banget kakak kelas kamu." ujar Ajeng.
Deg.
Perasaan hangat menghampiri sebuah ruang yang telah di tanami hiasan asmara. Sandra benar benar tidak tahu mengapa ini rasanya nyaman, juga mengapa ini sulit di kendalikan.
-
Saat ini jam menunjukkan pukul 19.30 malam hari. Sandra, Asmita, dan Ajeng sedang menunggu kedatangan Ayah. Ini adalah penantian panjang yang mereka dambakan dari sekian tahun yang telah di lalui. Ya, kabarnya Ayah akan pulang malam ini dari luar kota.
Hari ini Ayah pulang lebih cepat. Karena kabarnya, Ayah tadinya berrencana akan pulang esok hari tapi dirubah menjadi hari ini sebab Ayah sudah tidak sabar bertemu dengan keluarga kecilnya. Untungnya juga pekerjaan sudah bisa di selesaikan lebih cepat dari target.
"Ayah bukannya harusnya pulang 2 hari lagi, ya. Kok jadi hari ini Bun?" tanya Asmita polos.
"Iya soalnya pekerjaannya sudah beres lebih cepat dari target, Alhamdulillah."
"Oh, jadi itu alasannya makanya ayah bisa pulang lebih cepat ya, Bun?" jelas Sandra.
"Yey, waw Alhamdulillah." Asmita heboh sendiri.
Sandra tahu mengapa Asmita begitu heboh, sebab sebentar lagi handphone yang diidam-idamkannya akan segera tiba di rumah dengan lebih cepat.
-
"Halo." ucap seseorang di seberang sana.
"Ada apa, ya, telepon?" suara Sevix disertai kekehan pada akhir kalimatnya.
"Apa?" Sandra jelas kebingungan.
"Kan kamu yang telpon duluan." ungkap Sandra
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas [Proses Revisi]
Teen FictionBlurb: Hampir semua orang atau bahkan mungkin semua orang pernah menyukai kakak kelasnya. Tinggi, putih, hitam manis, fashionable, wangi, rapi, humoris. Apalagi yang kalian kagumi selain itu? perhatiannya mungkin, ck! Bagaimana dengan kakak kelas ku...