Hubungan kita

304 13 0
                                    

Enjoy to reading!
_..._..._..._..._..._..._..._

"Cie elah. Rapi amat mba, mau ke sekolah doang." Sevix terkekeh.

"Bukan cuma mau ke sekolah soalnya. Tapi juga mau ketemu mas pacar." balas Sandra tidak lupa dengan kekehannya.

~~~

Semerbak bunga mawar di halaman rumah Sandra seolah dapat memastikan harapan tentang hubungannya yang indah dan mencerminkan keistimewaan yang hampir di sukai oleh semua orang.

"Aku suruh ngapalin materi trigonometri. Tapi lupa setelah tabel Cosinus tuh apa, ya?" tanya Sandra. Tidak hanya itu dia membawa buku mata pelajaran Matematika di genggamannya. Tapi tidak di bukanya buku itu oleh Sandra.

"Tangen?" jawab Sevix sepengetahuannya.

"Aaa, baru aja ketemu masa udah tangen lagi."

"Dasar bocah! Aku jawabnya serius loh."

Serandom itu Sandra.

"Trigonometri itukan selalu ada sudut istimewa." ucap Sevix.

Sandra bergumam, "Hm. Terus?"

"Nah, kalau di dunia ini yang istimewa itu kamu."

ADUH!! JANGAN LANGSUNG DI ULTI GINI DONG MAS.

"Istimewa istimewa. Apaan tuh yang istimewa." Diva dan Zara bergandengan tangan. Mereka berdua baru datang. Jika Sandra tidak salah tebak, Diva dan Zara pasti tidak sengaja berpapasan di gerbang.

"Nggak tahu tuh, masih pagi juga udah bucin aja." Diva menyahut perkataan Zara.

"Iri? Bilang kawan." balas Sandra pada kedua temannya.

"Yeu. Masuk masuk, udah bel tuh."

Apaan Diva ini?? Mungkin yang dia dengar itu adalah bel ghaib.

"Mau di panggilin Galuh ngga?" kata Sandra.

Tiba-tiba Sevix berdeham LUH! panggil Sevix pada Galuh yang tidak sengaja terjangkau oleh Sevix. Suatu kebetulan yang mengenakan. Hahaha.

Duh, pacar mba Sandra itu lah mbok kok meresahkan sekali. Ngapain pake manggil Galuh segala. Diva memang senang tapi dia salah tingkah dan harus berusaha menahan kesaltingannya itu di depan banyak orang. GILA GA LO. PACAR LO SAN LAH!

"Hey, bro." Galuh malah menepuk pundak Sevix.

"Di cariin tuh." suara Sandra.

Galuh sudah paham apa yang di maksud mereka.

Ehm! Sevix mengangkat kedua alisnya.

Saat Galuh melirik pada Diva. Diva melambaikan tangan kanannya sambil menyengir kaku. Ingin sekali saat ini Diva menepuk satu pasangan itu dengan sandal selow miliknya di rumah.

Tiba tiba Aksa datang dengan wajah yang sangat amat ceria, dia menghampiri mereka kesini. Serius, ini diluar dugaan Zara.

"HELLOW MY VLOG. WELCOME BACK TO MY GAIS."

Zara POV: Pacar gue kenapasi, masih pagi juga. Lebih parahnya lagi, dia masih mengangkat androidnya, seolah sedang membuat daily vlog. Padahal kenyataannya, layar handphone Aksa tidak menyala sama sekali.

Semua mata langsung tertuju padanya. "Eh, ayang. Udah di sekolah aja." sapa Aksa pada Zara.

Zara kamu kuat, kok. Atau mau jadi umbi-umbian aja sekarang?

Kakak Kelas [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang