Ayah Seokjin

711 34 0
                                    

"Hayyyoo, guyssss. Selamat pagi salam tamvan!", Taehyung menarik napas dalam, menikmati udara pagi menjelang siang yang sudah pastinya dia kesiangan.


Jam 09.34 WIB
Itu jam bangun Kim Taehyung hari ini.

"Hah, segarnya. Kalian jam segini lagi pada ngapain? Ah, aku hari ini baru selesai olah raga pagi, terus mandi dan siapa-siap, deh. Siap-siap sarapan maksudnya. Hehe". Mata taehyung mulai bergerak-gerak, matanya celingukan mencari bahan topiknya saat ini yang sedang melakukan siaran langsung di instagramnya.

Kakinya terus melangkah tanpa beralih dari handphone yang terus merekamnya, menampilkan wajah tampannya yang terlihat cute sebenarnya.

Ah, iya. Dia bercita-cita menjadi selebgram setelah beralih dari youtuber yang masih sama menyiarkan kegabutannya setiap waktu. Eh, tapi jangan salah! Pengikutnya jangan ditanyakan.

Terserah mau mikir berapa.

Bokongnya mendarat mulus dikursi pantry yang sudah siap dengan segelas susu strobery kesukaannya dengan roti selai apa? Strobery.

"Weekend gini enaknya ngapain ya?? Yaudah, kita sarapan dulu aja sambil mikir mau berkegiatan apa hari okeee? Kasih tau, dong, hari ini kita ngapain?".

"Astagaaaa, kiwoyoooo"

"Kita ngmall aja, yukkk"

"Ah, aku mau jadi rotinya pagi ini"

"Tae, spill daddynya dong"

"Ah, tolong salamin ya ke camerku"

"Yaa tuhan, bibit unggul"

Beberapa komentar yang berhasil ditangkap matanya yang sebagian besarnya adalah para remaja perempuan.

Biarpun begitu taehyung sudah hatam yang namanya cinta-cintaan, hatam maksudnya selesai sudah hubungan yang dia impikan dengan kekasihnya pergi bersama orang lain. Ah, tidak bermutu sekali. Lupakan.

"Ah, iya. Aku mau ngenalin seseorang sama kalian, nih. Penasaran gak?", Taehyung mengarahkan kameranya kearah belakang. "Nih, yang tadi minta spill. Boleh dah. Gimana? Wahhhh, 11 12 lah ama anaknya". Tawanya terdengar menggelegar diruangan yang luas itu. Geli juga sebenarnya dia.


Bayangkan saja dulu.

Layar handphone nya menampilkan betapa W O W nya sang daddy, ah sungguh luar biasa.

"Hot daddy nih, guys. Hahahaha"

"Oh tuhannn, anak nya tidak bisa daddy nya pun tidak apa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh tuhannn, anak nya tidak bisa daddy nya pun tidak apa"

"Tae, biarkan aku melamar menjadi ibu tirimu nak"

"Daddy, i love you"

"Apa ini benar-benar ayah mu tae?"

"Tidak diragukan lagi bibitnya"


"Kim, suaramu! Makan yang benar!"

Suara itu mengalihan dunia taehyung. Maksudnya, taehyung kembali tersadar, menormalkan kembali ekspresi dan tawanya yang dengan sekejap terhenti.

Ayah, satu orang anak itu menatap dengan pandangan curiga. Matanya sedikit memicing dari kejauhan, memperhatikan anaknya yang terus saja mengoceh didepan handphonenya yang tanpa dia sadari bahan ocehan anaknya adalah dirinya sendiri.

Kim Seokjin.

Duda tampan, kaya raya, baik hati, rajin menabung dan beranak satu.
Yaitu Kim Taehyung.

Jangan tanya dulu mamanya kemana, lupakan.

"Itu daddy aku, papa aku, ayah aku, apa lagi ya?? Pokoknya bapake inyong ! Tapi aku biasanya panggil dia ayah guyss. Ya walaupun begitu bentukannya dia tetep ayah aku", taehyung tersenyum manis yang sebenarnya kamera belakangnya berfungsi untuk menampilkan tubuh tegap ayahnya yang masih sibuk merapikan pakaian yang dikenakannya.

"Kasian, sih, sebenernya", suaranya sedikit menyendu menandakan dia sedang merasa sedih. "Weekend gini ayah aku tuh masih aja harus keluar. Biasa cari cuan". Taehyung kembali memarik napas kemudian membuangnya perlahan lalu kembali tersenyum. "Tapi gapapa! Biar aku bisa jajan katanya. Hehe".


"Kim, makan yang benar jangan mengoceh terus!". Suara seokjin terdengar tegas tidak bisa dibantah.

Taehyung kembali mengarahkan kameranya kedepan menampilkan wajah masamnya yang menggemaskan.

Dengan cepat taehyung mematikan handphonenya.

"Sudah bangun siang, makan lelet, berisik lagi. Kau ini anak siapa hah?". Baik, kini ceramah pagi ayahnya akan segera dimulai.

"Astaga! Ayah lupa anak sendiri?". Wajah terkejutnya sengaja dibuat-buat, terlalu mendalami peran anak yang tersisihkan rupanya.

"Aishh, dasar! Cepat habiskan", seokjin mendekat, mengusak rambut anaknya sebentar. "Jangan nakal, Boy. Hari ini ayah harus keluar sebagai gantinya besok kita quality time okay?".

"Hmm"

"Hubungi ayah kalo ada apa-apa, tidak ada keluar rumah selama ayah pergi, tidak melakukan hal aneh, tidak macam-macam, tidak..."

"Ayah, sudah. Aku tahu!"

"Hah, baiklah. Jaga dirimu okay?". Taehyung mengangguk. "Yasudah, ayah pergi. Sampai ketemu nanti sore", Usapan lembut menjadi akhir petuah ayahnya kali ini.

Seokjin kembali berjalan keluar, meninggalkan taehyung yang masih terus melihat punggung ayahnya yang menjauh.

"Oh iya, Tae", sekjin berbalik, "Bilang pada bi minah kalo kau keluar komplek nanti dan jangan lama-lama!".

"Ayah, cukup. Aku tau, sudah cepat berangkat. Pulangnya jangan lupa bawakan tae makanan".

"Iya, hati-hati tae"

"Iya ayah, iya, iya, iyaaa. Harus nya tae yang mengucapkan itu"

Seokjin tersenyum.

"Ayah hanya pergi beberapa jam bukan sebulan apalagi setahun!"

" Ayah berangkat"

"Iyaaaaa"

"Ingat pesan ayah!"

"Ayaaaahhh".


"Ayaaaahhh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.

.

.

Ini tergaje 🤭

23/02/22

Short Story (KIM TAEHYUNG) & all MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang