Harapan Ayah

352 27 4
                                    

Plakkk







Tamparan keras itu menciptakan bekas yang terlihat begitu merah, tidak perlu dijelaskan bagaimana sakitnya karena memang begitu sakit. Tapi yang lebih menyakitkan adalah luka yang tidak pernah terlihat, sakit yang tidak bisa diobati begitu cepat seperti luka luarnya.

"Dengar! Kau hanya pembawa sial!" Teriakan murka itu tepat berada didekat wajahnya bahkan deru napasnya pun bisa tersendar jelas.

"Ay-yah.."

"Aku bukan ayahmu lagi! Kau bukan anak ku!"



Hiksss... hikksss




"Maafkan tae, Ayah. Tolong maafkan tae.."

"Apa maaf mu bisa mengembalikan anak ku menjadi hidup lagi berengsek?!"


Hikss...


"Diam! Aku tidak butuh tangisan mu!"

"Aku harus bagaimana ayah? Hikss.. apa yang harus aku lakukan?"

Yoongi diam. Tatapan tajamnya tidak lepas dari remaja kecil yang mengenaskan.

Tubuh kurus itu terlihat begitu menyedihkan dengan derai air mata dan jejak luka yang tersisa.






"Mati! Aku mau kau mati sialan!"





Taehyung terkejut. Suara itu lebih menyeramkan dari suara petir yang ditakutinya.

"Aku mau kau mati"

"Ay-yahh.. hikss.."

"Kau membuat anak ku mati sia-sia Taehyung!" Tidak begitu keras namun dengan nada yang penuh penekanan. "Aku menginginkan kematianmu jika kau ingin tau!"

"Ay-yahh.. ak-kku juga an-nnak ayy-yah kan? Hikss.."

"Iya. Itu dulu. Sebelum kau membunuh anak ku bodoh!"

Apa yang ayahnya katakan? Dulu? Itu dulu?

Iya! Yoongi kini berubah menjadi monster menyeramkan bagi Taehyung rasanya.

Hatinya begitu sakit, apa ayah ya tidak menyayanginya? Apa hanya kakaknya saja yang Yoongi sayangi?



"Ay-yah.."




"Diam! Diam Taehyung"





Taehyung diam. Sebisa mungkin tangisnya ia tahan, tubuhnya bergetar ketakutan dengan rasa sakit yang terlampau perih.

"Maaf.. ma-afkan ttae ay-yyah.. hikss. Kalau mem-mang itu mau ayah. T-ttae tidak app-pa, tae pergi ya ay-yah. Selamat ting-gal.. hikss.."

Taehyung beranjak pergi meninggalkan Yoongi yang masih berdiam diri membelakanginya, berharap suara milik ayahnya itu keluar hanya untuk menyampaikan salam perpisahan. Tapi apa? Sampai dibatas pintu pun tak ada suara yang Taehyung harapkan itu, semua sirna.

"Semoga harapan ayah terkabul dengan cepat" lirihnya meninggalkan ruang terang itu dengan berat hati setelah menatap lekat penuh harap punggung milik ayahnya.


"Selamat tinggal ayah, Tae pergi, yaa"





.

.


.

25/05/22

See you next time 😘






Short Story (KIM TAEHYUNG) & all MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang