ANAK PUNGUT

846 43 0
                                    

.

.

.


"Selamat malam, tae yang tampan sudah turun"

Tolong bayangkan bagaimana suara teriakan riang nya menggema diruangan itu membuat sebagian penghuni rumah hanya bisa menghela nafas tanpa bisa menegur, ya pasti tidak bisa karena mereka hanya sebagai asisten rumah tangga.

"Heh, bocil! Berisik!"

Taehyung memicingkan matanya, menatap orang yang sudah berani membalas sapaan hangatnya dengan nada ketus.

"Hah heh hah heh! Aku punya nama, ya!" Raut wajahnya berubah masam, bibir tipisnya mencebik lucu dengan tangan yang mengepal kesal.
"Aku bilang mama baru tau".

Langkahnya dibawa kearah dapur, niat hati ingin mengadu.

"Mama!?"

"..........."

"Mamaaaaa!?"

"Apasih, dek. Mama belum selesai ini, udah ah kamu tunggu aja disana"

Wajahnya memerah, menahan tangis yang siap saja menggelegar jika sedikit saja terusik.

"Udah, jangan rewel deh. Udah gede juga".

Ah, taehyung rasa mama nya sudah tidak sayang lagi sekarang bahkan mamanya tidak sedikitpun berbalik untuk melihatnya.

Rasa kesalnya jadi bertambah, kakak mungilnya yang pucat dan menyebalkan juga mamanya yang berubah tidak peduli.

Matanya mulai berkaca-kaca, tidak ada suara yang bisa dikeluarkannya. Karena sedikit saja suaranya keluar pecah sudah pertahanan nya.

Taehyung berbalik, berjalan dengan menghentak-hentakan kaki menuju ruang makan.

Wajahnya tertekuk, duduk diam tanpa suara seperti biasanya.

"Kenapa? Kok, wajahnya kayak belum disetrika gitu".

"......."

"Kamu maennya jangan panas-panasan terus, Dek". Tangan kekar dan lembut itu mengusap rambut taehyung, mengecup pucuk kepalanya singkat.

"........"

Masih tidak ada respon dari taehyung, dia berusah tidak peduli orang-orang yang satu persatu sudah siap ditempatnya masing-masing.

"Udah mau masuk SMA loh, masa item gitu?"

Wajahnya terangkat, menatap orang yang sejak tadi berusaha mengajaknya bicara. Tak lain dan tak bukan, ayah tampan dan gagah gemesinnya sudah duduk disamping taehyung.

Tapi, taehyung rasa kali ini ayahnya membuat dirinya bertambah kesal saja.

"Ayah, udah. Kasian"

Taehyung menatap orang yang berada tepat dihadapannya, sedikit ada rasa terbela di hatinya.

"Kenapa, Kak. Ayah gak ngapa-ngapain, kok"

"Kan jadi keliatan, yah"

"Apanya?"

"Bedanya"

"......."

"Ayah, lupa ya?"

"......."

"Udah ah, kasian"

Ayahnya masih diam begitupun taehyung yang tidak mengerti perkataan kakaknya yang satu ini.

"Coba deh, dek. Kamu ngaca dulu sana". Perintah kakak baik hatinya tadi, jimin.

"Gak mau!"

"Kamu tuh mirip siapa sih, dek?"

Short Story (KIM TAEHYUNG) & all MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang