harapan dan kenyataan

269 23 0
                                    

Taehyung menatap lekat lembaran kertas dihadapannya, senyumnya terukir indah dengan penuh kebahagian.

Hari ini adalah hasil dari tes kelulusannya memasuki perguruan tinggi, dan Taehyung mendapatkan itu. Hasil yang tunggu-tunggunya sudah keluar seperti apa yang diharapkan nya.


"Ah.. akhirnya aku diterima juga"

Taehyung kembali melipat kertas itu dengan rapi, memasukan nya kedalam tas denga hati-hati.






"Kak.."

Taehyung menapaki rumahnya, langkah kakinya terus mencari seseorang yang ditujunya.

"Kak, aku pulang"

"Tae, sudah pulang?"

"Tentu saja, lalu ini?"

"Iya, baiklah. Kalau begitu bersihkan badanmu dulu lalu kita makan bersama"

"Baiklah. Oh iya, ayah sudah pulang?"

"Sudah, cepat sana bersih-bersih"

"Siap"




Setelah beberapa lama akhirnya semuanya telah berkumpul diruang makan, duduk ditempat yang biasa mereka tempati dengan tenang.

Taehyung masih tetap terlihat bahagia, senyumnya tidak luntur sejak tadi.


"Kelihatan nya anak ayah sedang bahagia, ada apa?"

"Tentu saja, nanti setelah makan Tae ceritakan"

"Baiklah, kalau begitu makan yang banyak. Ayah dan kakak juga ada hal yang mau disampaikan"

"Baik, Yah"




Namjoon, ayah dari Kim Taehyung dan Kim Seokjin itu sudah duduk lebih dulu diruang keluarga. Matanya memperhatikan kedua anaknya yang masih berada dimeja makan, lebih tepatnya Seokjin masih menemani adiknya yang belum menyelesaikan makanan nya.


"Ayah" Taehyung duduk didekat ayah, disusul Seokjin.

"Sudah habis?"

"Sudah"

"Baguslah" Namjoon membawa tubuh Taehyung kedalam rangkulannya, lalu mendekap anak itu dengan hangat.

"Ayah"

"Hm?"

"Bukannya ayah dan kakak mau menyampaikan sesuatu?"

"Ah, iya. Ayah ingat. Oh, Tae juga kan?"

"Iya, Tae juga"

"Kalau begitu Tae saja duluan"

"Ayah saja, nanti giliran Tae"

"Boleh?"

"Tentu saja, Yah. Masa gak boleh"

Namjoon menatap Seokjin, memberi isyarat dengan anggukan kepala.


"Dek" Seokjin membawa tatap teduh adiknya, mengusap lembut pucuk kepala Taehyung.

"Iya? Kenapa?"

"Ayah sama kakak mau kasih kabar sesuatu yang sebenarnya berat buat kita sampaikan"

"Ihh, Kak. Jangan bikin Tae tegang, dong. Deg degan tau ini!"

Seokjin terkekeh, tapi tidak dengan raut wajahnya yang tidak bisa terbaca.

"Mau ngomong apa sih, Kak? Langsung aja?"

"Kamu kuliahnya ditunda dulu aja ya, Tae?"

"Ditunda? Kenapa?"

Kini Seokjin yang memberi tatap isyarat itu pada ayahnya, Namjoon.

"Yah, kenapa? Bentar lagi kan udah mulai masuk, aku udah persiapan"

"Ayah sama kakak maunya juga begitu, mau dukung apapun pilihan Tae, support Tae terus. Dalam hal apapun, selagi Tiu baik".

"Jadi maksudnya ini gak baik? Begitu?"

"Bukan, bukan begitu" Seokjin menggeleng rebut, tidak ingin membuat adiknya merasa tersudut kan.

"Lalu?"

"Hasil kesehatan Tae kemarin itu sudah keluar hasilnya, ayah merasa cukup berat untuk memutuskan ini begitupun dengan kakak. Tapi harapan kita, dengan ini adek bisa menjadi lebih baik keadaan kedepannya"

"Ayah, tolong bicara yang jelas. Tae gak ngerti"

"Kita mulai berjuang ya, Nak. Ayah dan kakak akan selalu ada untuk menemani Tae, jangan pernah takut"

Taehyung menatap Seokjin meminta penjelasan, ayahnya seakan berbelit-belit untuk bisa dia cerna. Buka tidak bisa Namjoon untuk berterus terang namun rasanya begitu berat, diapun masih belum bisa menerima kenyataan itu.

"Kak, ada apa?"

"Hasil kesehatan kemarin kurang baik, ada sel kecil yang nakal dalam tubuh Tae. Jadi ayah sama kakak sudah memutuskan untuk mulai pengobatannya secepat mungkin"

"Sel? Nakal? Apa itu, kak?"







"Kanker"






Taehyung termenung, tatapan dengan cepat terlihat meredup. Taehyung meremat kertas yang berada dalam sakunya, menahan napas sebagai pelampiasan kekeslannya.








"Apa harapan nya sangat kecil? Kenapa harus aku, Kak? Yah?" Lirihnya.

"Tae.."

"Tae masih banyak harapan dan cita-cita yang belum terwujud, kenapa penyakit itu menghentikan langkah yang akan baru saja Tae mulai?"

"Tidak, Nak. Tidak seperti itu, harapan dan cita-cita mu akan terwujud, ayah yakin. Ayah yakin Tae bisa mewujudkannya, kita lewati bersama"

"Bagaimana kalau tae tiba-tiba saja mati?"






.


.


.



Hallo 🤗


29/06/22



Short Story (KIM TAEHYUNG) & all MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang