Yasmine sudah berpamitan dengan ayahnya dan bersiap pergi ke toko laundry. Baru saja melangkahkan kakinya, ponsel Yasmine berbunyi.
"Siapa yang menelpon." tanya Pak Rudi.
"Emm...Novi pak, sepertinya dia pasti ada perlu. Yasmine angkat dulu ya pak." jawab Yasmine.
"Iya cepatlah angkat." ucap Pak Rudi.
"Assalamualaikum." ucap Novi.
"Waalaikum sallam, ada apa Novi telepon. Mba udah mau jalan ke toko." ucap Yasmine.
"Ada berita duka mba, bapak Maya meninggal dunia mba." ucap Novi.
"Innalilahi wainailaihi rojiun." ucap Yasmine dan ayahnya.
"Maya gimana keadaanya sekarang?" tanya Yasmine, melalui telepon selulernya.
"Maya udah pulang, dia gak sempat izin sama mba, karena terlalu syok." ucap Novi.
"Ya gak apa, kita segera melayat ke rumah Maya. Kamu tutup aja toko sekarang, mba jalan kesana sekalian bawa ayah." ucap Yasmine.
"Baik mba." jawab Novi.
"Ayah, ayo kita melayat kerumah Novi. Dia pasti butuh dukungan dan semangat sekarang." ucap Yasmine.
"Ya ayo nak." jawab Pak Rudi.
Yasmine segera menjalankan motornya dengan kecepatan sedang sambil membonceng ayahnya menuju toko laundry, agar bisa pergi ke rumah Maya berbarengan dengan Novi.
******
Yasmine, Novi dan ayahnya sudah berada dirumah Maya, para pelayat juga sudah banyak berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Yasmine, Novi dan Ayahnya dipersilahkan untuk langsung masuk kedalam rumah, saat sudah didalam terlihatlah Maya yang sangat begitu rapuh. Ibu dan kedua Adiknya semua bersedih meratapi kepergian tulang punggung keluarga mereka.
Yasmine langsung mendekati Maya dan memeluknya, Maya semakin menangis sejadi jadinya.
"Mba, Ayah Maya sudah pergi untuk selama lamanya mba. Maya gak kuat liat ibu dan kedua adik Maya seperti ini." Lirih Maya dengan air mata yang terus membasahi seluruh wajahnya.
"Sabar Maya, sabar. Mba yakin Maya kuat, Maya bisa menggantikan Ayah ya." ucap Yasmine yang juga sudah menangis dari tadi.
Yasmine terus menenangkan Maya, dan menguatkannya. Lantunan ayat suci Alquran terdengar merdu, obat paling ampuh untuk bisa menguatkan semua keluarga.
******
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jenazah Ayah Maya akan segera di sholatkan lalu di kebumikan.
Saat jenazah sudah akan dibawah, ibu Maya semakin menangis histeris, semua keluarga terus berusaha untuk menenangkan.
Kedua adik Maya pun ikut menenangkan ibunya, sedangkan Maya kini hanya terdiam membisu. Sudah kering rasanya air mata keluar menangisi cinta pertama dalam hidupnya itu.
Yasmine, Novi, Maya dan kedua adiknya ikut mengantar sampai ke pemakaman. Sedangkan ibu Maya tidak ikut karena masih sangat syok dan belum bisa menerima.
Pemakaman Ayah Maya berjalan lancar, ustadz Yusuf mulai membacakan doa. Selesai doa dipanjatkan, satu persatu para pelayat pergi meninggalkan pemakaman.
Maya dan kedua adiknya masih duduk bersimpuh di samping kuburan Ayahnya dengan membacakan doa, Yasmine, Novi dan Pak Rudi ikut serta melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk almarhum.
******
Kini Maya, Yasmine, Novi, Pak Rudi dan kedua adik kembar Maya Chandra dan Chairil berjalan keluar dari pemakaman. Yasmine berhenti sejenak dan menggenggam tangan Maya.
"Maya, Mba Turut Berduka. Kamu yang sabar ya. InsyaAllah Husnul Khatimah untuk Ayahmu." ucap Yasmine lalu memberikan amplop kepada Maya.
"Terimakasih Mba Yasmine." jawab Maya.
"Aku juga Turut Berduka ya May, sabar." ucap Novi yang juga memberikan amplop, lalu memeluk Maya yang kini menangis lagi.
"Terimakasih Novi." jawab Maya.
"Paman Turut Berduka, kamu anak baik doakan selalu Ayahmu. Yakinlah akan ada kebahagiaan setelah kesakitan." ucap Pak Rudi lalu mengelus lembut rambut Maya.
"Terimakasih Paman." jawab Maya.
******
By : @alesya_arabella 🪶
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Lain Suamiku
Romantik"Aku tidak begitu yakin mengapa. Tetapi... Apakah kamu berhenti mencintai seseorang hanya karena mereka mengkhianati mu ?? Aku kira tidak, itulah yang membuat pengkhianatan itu sangat menyakitkan, rasa sakit, frustasi, kemarahan, kebohongan...dan ak...