Leon kini sudah dalam perjalanan pulang menuju rumah nya, ia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu kedua orangtuanya dan mengatakan jika ia akan menikahi Yasmine pacar nya.
Saat mobil Leon sudah masuk kedalam halaman rumahnya, ia pun langsung memarkirkan mobilnya sembarangan karena ingin cepat cepat masuk kerumah.
Leon yang sudah berada di dalam rumah, terus menerus memanggil Mommy dan Daddy nya, dengan langkah cepat ia pun mencari sampai ke kamar kedua orang tuanya itu.
"Mom, Dad apa kalian ada didalam? Ada yang mau Leon bicarakan, ini penting." panggil Leon didepan pintu kamar orang tuanya.
Cekrek pintu kamar pun akhirnya dibuka oleh sang Mommy.
"Memang nya hal penting apa yang mau kamu bicarakan sayang, tidak biasa nya kamu sampai mendatangi kamar Mama." jawab Mommy Berlin.
"Leon tunggu Mommy dan Daddy diruang keluarga, ini hal penting dan Leon mau membicarakan nya dengan serius." ucap Leon.
"Hem baiklah, Mommy bangun kan Daddy kamu dulu. Dan kamu juga lebih baik mandi dulu, makan, baru setelah nya kita bicara." jawab Mama Berlin.
"Oke siap Mom...!!" ucap Leon dengan raut wajah bahagianya.
Mommy Berlin hanya bisa tersenyum dan geleng geleng kepala saja, ia benar benar tak mengerti apa yang akan dibicarakan putra nya itu.
*
*
*
Leon yang sudah berada di dalam kamar nya, langsung melepaskan seluruh pakaiannya lalu bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Hampir dua puluh menit Leon mandi, akhirnya ia selesai juga. Saat ia sudah keluar dari kamar mandi, terdengar suara ponsel nya yang berbunyi.
Dengan langkah cepat Leon pun langsung mengambil ponsel yang berada di atas tempat tidur nya itu, lalu mengangkat nya.
Tersirat senyum indah dari bibir nya, saat ia tahu jika yang menelpon nya saat ini ialah Yasmine.
"Hai sayang, apa kamu sudah merindukan aku lagi?" tanya Leon.
"Ya aku merindukan mu, Leon apa kamu sudah berbicara dengan kedua orang tua mu?" jawab Yasmine dengan tatapan penasaran nya.
"Belum, tapi sebentar lagi aku akan turun kebawah untuk menemui Daddy dan Mommy,.!" ucap Leon.
"Aku takut, bagaimana jika kedua orang tua mu tidak setuju." jawab Yasmine.
"Sayang, dengarkan aku. Apapun keputusan yang akan terjadi nanti nya, aku pasti akan selalu bersama mu." ucap Leon yang berusaha menyakinkan Yasmine.
"Hem... Baiklah, aku tutup ya telepon nya." jawab Yasmine.
"Tunggu dulu, berikan aku ribuan kecupan dari biasanya." ucap Leon yang tengah video call dengan Yasmine.
"Kamu ini, bagaimana jika tiba tiba Ayah ku datang, aku tidak mau." jawab Yasmine dengan wajah cemberutnya.
"Cepat berikan kepada ku, oh ya apa anak ku menyusahkan mu?" tanya Leon dengan tatapan penuh cinta nya kepada Yasmine.
"Untung saja tidak, dia tahu ibu nya tengah sendiri dan tidak ada yang akan membantu ku jika aku kerepotan." jawab Yasmine dengan tersenyum.
"Aku sudah tidak sabar, ingin hidup bersama mu dan anak anak kita." ucap Leon.
"Hem... Aku juga, see you." jawab Yasmine yang langsung mematikan panggilan sambungan telepon dengan wajah yang sudah memerah bagaikan tomat.
Leon hanya terkekeh geli melihat tingkah laku Yasmine, yang menurut nya semakin menggemaskan saja.
"Aku mencintaimu, good night mimpi indah bidadari kesayangan ku." lirih Leon dengan terus tersenyum senang dan bahagia.
*
*
*
Leon, Mommy Berlin, dan Daddy Robert kini duduk bersantai diruang keluarga mereka sambil menonton televisi.
Leon yang memang sudah tidak sabar ingin mengutarakan keinginannya, langsung memulai pembicaraan.
"Mom, Dad, Leon akan menikahi pacar Leon." ucap Leon dengan raut wajah serius nya.
"Menikah???" jawab Mommy Berlin dan Daddy Robert bersamaan.
"Iya Mom, Dad, Yasmine pacar Leon tengah mengandung saat ini." ucap Leon dengan raut wajah bersalah nya.
"Apaaaa....!!!!!" jawab Mommy Berlin dan Daddy Robert dengan raut wajah terkejut nya.
"Maafkan Leon Mom, Dad." lirih Leon.
"Leon, apa yang sudah kamu lakukan benar benar keterlaluan. Kenapa kamu sampai menghamili pacar kamu, di saat kamu saja bahkan belum lulus kuliah?" ucap Daddy Robert dengan raut wajah penuh amarah.
"Maaf Dad, Leon mencintai Yasmine. Dan sekarang Leon hanya ingin bertanggung jawab." jawab Leon.
"Apa wanita yang sudah kamu hamili berasal dari keluarga terpandang, orang tuanya dari perusahaan mana?" ucap Daddy Robert.
"Ayah Yasmine pensiunan pegawai bank swasta. Dan ibunya sudah meninggal saat dia masih kecil, Yasmine dari keluarga yang sederhana. Tapi Leon tidak peduli, karena Leon mencintai nya." jawab Leon dengan lantang.
"Astaga Leon, bagaimana bisa wanita dari rakyat jelata seperti itu yang harus menjadi menantu dari keluarga besar William, Daddy "Tidak Setuju". ucap Daddy Robert.
"Mommy juga "Tidak Setuju" jika kamu harus menikahi wanita itu." jawab Mommy Berlin dengan tatapan tajamnya.
"Mom, Dad, tolong mengerti lah. Didalam rahim Yasmine ada darah daging Leon, dan juga cucu bagi Mom dan Dad. Apa kalian tega melihat cucu kalian menderita karena tidak memiliki Ayah, hah." ucap Leon yang sudah mulai mengeras kan suaranya.
"Daddy tidak peduli, bisa saja anak yang dikandung oleh wanita itu bukan anak mu." jawab Daddy Robert dengan entengnya.
"Iya benar kata Daddy, banyak kejadian seperti itu." ucap Mommy Berlin menimpali.
"Cukup, Yasmine bukan wanita seperti itu, dia wanita baik baik." jawab Leon dengan tatapan tajamnya.
"Terserah jika kamu ingin membela dia, yang pasti Daddy dan Mommy tidak akan pernah merestui hubungan kalian." ucap Daddy Robert.
"Meskipun Mom, dan Dad tidak setuju dengan keputusan Leon. Leon tetap akan menikahi Yasmine." jawab Leon.
"Leon, Jangan pernah membantah perkataan Daddy." ucap Daddy Robert.
"Leon tidak peduli." jawab Leon yang langsung beranjak pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang menatap kesal kearah Leon.
"Tunggu dulu Leon, kamu mau kemana?" panggil Mommy Berlin.
Leon tidak mempedulikan sang Mommy yang terus menerus memanggil nya, ia pun menggambil kunci mobil dan mulai meninggalkan rumah.
*
*
*
*
Bersambung...
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Lain Suamiku
Romance"Aku tidak begitu yakin mengapa. Tetapi... Apakah kamu berhenti mencintai seseorang hanya karena mereka mengkhianati mu ?? Aku kira tidak, itulah yang membuat pengkhianatan itu sangat menyakitkan, rasa sakit, frustasi, kemarahan, kebohongan...dan ak...