12. Maaf

30 0 0
                                    

Yasmine yang tengah berjalan sendirian menuju toko laundry nya, merasakan jika ada seseorang yang mengikutinya. Ia mulai mempercepat jalan nya, dan sedikit berlari. Saat sudah hampir sampai di daerah ruko Pertokoan nya, ia di cegat oleh dua orang pria yang sangat seram.






"Mau kemana, hah?" ucap salah satu preman itu.





"Siapa kalian, apa yang akan kalian lakukan." jawab Yasmine.






"Jangan banyak tanya, cepat pegang dia. Dan segera serahkan ke bos kita." ucap preman satu nya lagi.






"Siapa bos kalian, apa hubungannya denganku." tanya Yasmine.





"Bukan urusanmu, cepat bawah dia." ucap Helly preman satu nya lagi yang bernama Udin.





Udin langsung memegang tangan Yasmine dan segera menyeret nya kedalam mobil. Yasmine yang terus berteriak dan berontak, akhirnya si pukul oleh Helly.





Plak, terdengar bunyi tamparan yang sangat kuat, sampai membuat bibir Yasmine terluka.





"Jika kau berteriak sekali lagi, akan ku bunuh kau sekarang juga." ucap Helly.





Saat sudah hampir sampai ke mobilnya, terdengar suara seorang pria yang menghentikan mereka.





"Lepaskan kekasih ku." ucap pria yang tak lain adalah Leon.






"Leon." lirih Yasmine.





"Siapa kau, jangan ikut campur urusan kami." jawab Helly.





"Tapi sayang nya itu akan menjadi urusanku, karena kau sudah mengusik ku." ucap Leon.





"Brengsek, Udin cepat hajar dia." ucap Helly.





"Baik bos." jawab Udin yang langsung bersiap menghajar Leon, tapi belum juga kena ia yang malah sudah di hajar habis habisan oleh Leon.





Helly yang geram, langsung melepaskan Yasmine dan menyerang Leon. Tetap saja dua orang preman berbadan besar itu akhirnya tumbang di kalahkan Leon.





Leon segera menghampiri Yasmine yang ketakutan, dan menekuk lututnya.






"Yas, kamu gapapa?" tanya Leon.






"Leon, aku gapapa. Terimakasih, terus kenapa kamu bisa ada disini bukan nya tadi kamu bilang akan kekantor Daddy mu?" jawab Yasmine.






"Iya tadi nya, tapi akhirnya gak jadi karena Daddy ku ada pertemuan meeting dadakan. Makanya aku langsung menemui disini, tapi tiba tiba aku melihat mu di kejar dua preman siapa itu." ucap Leon yang langsung merangkul Yasmine.





Leon kembali mendekati Helly yang sudah hampir pingsan, dan mencengkram rambutnya.





"Siapa yang menyuruh kalian, cepat jawab." teriak Leon.





Yasmine yang tidak pernah melihat Leon marah seperti itu, hanya bisa terdiam saja.





"Bos Indra, teman satu kampus kalian." ucap Helly.





"Indra Carteel?" jawab Leon, yang langsung melotot kan matanya.





"Iya tuan, benar?" ucap Helly.





"Brengsek, jika kau tidak mau aku jebloskan ke tangan polisi, kau harus menuruti perintah ku." jawab Leon yang langsung melepaskan Helly.






"Apa itu tuan." ucap Helly.






Leon menatap Yasmine, lalu mendekati nya dulu ia berbisik pada Yasmine untuk menunggu nya di mobil, Yasmine pun menuruti Leon.






Saat Yasmine sudah masuk kedalam mobilnya, Leon mendekati lagi Helly dan membisikkan sesuatu. Helly pun mengangguk kan kepalanya, tanda ia bersedia mengikuti keinginan Leon.






"Sekarang pergilah, aku ingin dia merasakan akibatnya karena sudah berurusan denganku." ucap Leon.






"Baik tuan." jawab Helly dan Udin.





Leon berjalan dengan wajah sendu, segera ia masuk kedalam mobil lalu langsung memeluk Yasmine, ia benar benar takut jika tadi datang terlambat saja, pasti Indra sudah menghancurkan hidup kekasihnya ini.





"Leon, aku sudah tidak apa apa. Jangan peluk aku seperti ini terus." ucap Yasmine.





"Maaf, aku janji mulai hari ini kamu harus terus berada di sampingku. Aku tidak mau kejadian seperti ini, akan terulang lagi, maaf Yas." jawab Leon dengan wajah yang benar benar sangat menyesal.






''Iya, kenapa juga harus minta maaf, kamu gak salah apa apa kok." ucap Yasmine






"Aku bersalah Yas, jika tadi kita pulang bareng mungkin kejadian tadi gak akan terjadi." jawab Leon.





"Sudah aku gapapa kok." ucap Yasmine tersenyum senang.

*

*

*

*

Bersambung...

Wanita Lain Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang