Satu bulan berlalu...
Yasmine merasa akhir akhir ini ia sering pusing dan mual, seluruh tubuh nya pun menjadi lebih cepat lelah. Seperti saat ini, Yasmine merasakan perut nya tiba tiba mual. Ia langsung berlari, dengan sekuat tenaga untuk bisa mencapai toilet kampus.
Saat ia sudah sampai di Toilet, Yasmine langsung memuntahkan seluruh isi perut nya. Hampir 15 menit ia berada disana, akhirnya Yasmine keluar juga.
"Huh.... Huh.... Huh....!! Bunyi nafas Yasmine terdengar begitu berat, ia duduk di kursi taman sebentar untuk menetralkan rasa mual yang ia rasakan.
"Kenapa masih mual juga, kalo begini terus aku mana bisa ikut mata kuliah." ucap Yasmine yang mengelap keringat dingin dari dahi sampai leher nya.
.
Tiga puluh menit pun berlalu, Yasmine yang merasakan penglihatannya makin buram langsung menelpon Leon.
Tut...Tut...Tut...!" bunyi suara sambungan telepon Yasmine.
"Hah... Leon kemana sih, kenapa telepon aku gak dia angkat." lirih Yasmine yang berusaha bangkit dengan berjalan tertatih tatih menuju parkiran motor nya.
Belum juga ia sampai kesana Yasmine sudah tumbang, dan jatuh pingsan. Untung saja saat ia pingsan Brian dan Leon baru saja tiba di kampus, dan Brian lah yang melihat Yasmine pas tengah jatuh pingsan.
"Yasmine...??" ucap Brian dengan tatapan terkejutnya.
"Eh... Ada yang pingsan, cepat cepat tolongin." ucap mahasiswi yang melihat Yasmine tengah tergeletak pingsan dihalaman kampus.
Leon yang sudah mendengar ada yang pingsan langsung berlari mendekati nya, saat ia sudah mendekat Leon seketika saja langsung membelalakkan matanya.
"Yasmine...!!!" ucap Leon yang langsung saja menggendong Yasmine menuju ke mobil nya.
Brian yang melihat Leon menggendong Yasmine, langsung berlari kearah mobil nya untuk membawa Yasmine menuju rumah sakit.
"Leon elu gak bisa bawah Yasmine yang tengah pingsan kedalam mobil sport elu, mending bawah masuk ke mobil gua." panggil Brian.
Leon yang sudah sangat ketakutan melihat tubuh Yasmine yang sudah dingin, bibirnya yang pucat pasi tanpa berpikiran panjang lagi ia langsung membawa Yasmine kedalam mobil Brian.
*
*
*
Diperjalanan menuju rumah sakit Leon terus memberikan minyak kayu putih untuk menyadarkan Yasmine, tapi hasilnya masih nihil Yasmine belum juga sadar.
"Arghh.... Brengsek, cepetan bawah mobil nya. Tubuh Yasmine sudah sangat dingin, gua gak mau dia sampai kenapa napa Bri." teriak Leon.
"Iya elu sabar lah, gua juga sudah ngebut nih." jawab Leon.
Leon kini terdiam, ia hanya bisa memeluk erat tubuh Yasmine agar bisa kembali hangat. Saat ia melihat wajah Yasmine yang sudah pucat pasi dan bibirnya yang mulai membiru, Leon tidak bisa diam saja.
"Brian kesabaran ku sudah habis, sekarang biarkan gua yang menyetir dan elu jaga Yasmine." bentak Leon dengan tatapan tajamnya.
"Udah elu diam saja, noh liat kita sudah sampai di rumah sakit." jawab Brian yang langsung turun dari mobil memanggil perawat dan dokter di unit gawat darurat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Lain Suamiku
Любовные романы"Aku tidak begitu yakin mengapa. Tetapi... Apakah kamu berhenti mencintai seseorang hanya karena mereka mengkhianati mu ?? Aku kira tidak, itulah yang membuat pengkhianatan itu sangat menyakitkan, rasa sakit, frustasi, kemarahan, kebohongan...dan ak...