Hari ini adalah hari pemberkatan Angela dan Indra, tetapi dua mempelai mulai mengucapkan janji sehidup semati.
.
“Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara dan saudari. Saya persilahkan saudara dan saudari masing-masing menjawab pertanyaan saya." ucap pendeta yang akan memulai pemberkatan.
"Indra Carteel maukah saudara menikah dengan Angela Fransiska, yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?" tanya Pendeta.
"Ya, saya mau." jawab Indra.
"Angela Fransiska maukah saudari menikah dengan Indra Carteel, yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?" tanya pendeta.
"Ya, saya mau.” jawab Angela.
Pendeta meminta Indra dan Angela mengucapkan janji masing masing.
“Saya mengambil engkau menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.” ucap Indra.
"Saya mengambil engkau menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan Inilah janjinya Setiaji yang tulus" jawab Angela.
.
Cincin pernikahan kini sudah terpasang di jari manis masing masing, Indra dan Angela kini berciuman bibir sekilas saja. Terlihat jelas dari wajah Indra, jika ia tak menyukai pernikahan nya bersama Angela.
Tamu yang hadir hanya klien penting saja, tidak banyak undangan karena memang pernikahan Angela dan Indra digelar secara tertutup.
Senyum bahagia terpancar jelas dari raut wajah Angela, saat ia melihat Yasmine dan Leon tengah berjalan kearah nya dan Indra.
"Yasmine, elu datang. Makasih ya udah mau lihat lihat acara pemberkatan gua dan Indra." ucap Angela yang langsung memeluk Yasmine.
"Iya, selamat buat kamu ya Angel, bahagia selalu bersama Indra." jawab Yasmine.
Sedang kan kini Leon dan Indra yang sedang berjabat tangan, saling menatap tajam satu sama lain.
"Jika ingin berususan denganku, maka terima lah nasibmu saat ini." lirih Leon kepada Indra.
Indra yang mendengar kata kata dari Leon, kini mengepalkan erat genggaman tangannya. Ia kini sudah menyadari, Leon mengetahui rencananya waktu bersama Yasmine.
"Dasar sialan, aku menyesal karena harus berurusan dengan wanita brengsek ini. Sekarang aku malah terjebak dengan nya dalam pernikahan yang menjijikkan ini." geram Indra didalam hati, dengan tatapan penuh kebencian kepada Angela yang kini sudah resmi menjadi istrinya.
Angela yang sibuk menyalami para tamu undangan, tidak menyadari jika saat ini Indra tengah menatap nya dengan penuh kebencian.
Leon yang melihat Indra menatap Angel dengan penuh kebencian seperti itu, hanya bisa tertawa puas didalam hati. Ia menyunggingkan senyum devils nya...
"Jika ingin bermain main denganku, maka bermain lah. Karena pada akhirnya, kau sendiri yang akan menyesali." lirih Leon didalam hati, dengan senyum mengerikan tersungging dari bibir tipisnya.
Melihat senyum Leon yang mengerikan Yasmine hanya bisa terdiam, lalu meminum wine yang dibawakan pelayan sampai tiga gelas penuh.
"Astaga kenapa aku harus minum Wine sebanyak ini, sudah pasti aku akan mabuk." ucap Yasmine yang langsung memegang kepalanya yang terasa pusing.
Leon yang melihat Yasmine menahan tubuhnya, langsung sigap menangkap nya.
"Are you okay?" tanya Leon dengan tatapan khawatir nya.
"I'm fine, just my head feels dizzy. (Aku baik, hanya kepalaku terasa pusing)." jawab Yasmine.
"Kita pulang." ucap Leon yang langsung memapah Yasmine keluar dari pesta pernikahan Angela.
******
** TBC **
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Lain Suamiku
Romantik"Aku tidak begitu yakin mengapa. Tetapi... Apakah kamu berhenti mencintai seseorang hanya karena mereka mengkhianati mu ?? Aku kira tidak, itulah yang membuat pengkhianatan itu sangat menyakitkan, rasa sakit, frustasi, kemarahan, kebohongan...dan ak...
