Chapter Nineteen

37 2 0
                                    

*Lisa pov*

"Lis!" Panggil seseorang. Sama-samar aku mendengar suara seseorang memanggilku. Aku dengab terpaksa membuka mataku, dan terpaksa memanggil nyawa ke ragaku kembali.

"Lis!! Bangun dong tidur mulu sih lu!" Panggil orang itu lagi. Aku mengucek mataku kesal, duh apaansih ganggu orang tidur aja.

Pertama yang aku lakukan adalah melihat sekeliling, lalu beralih kepada suara seseorang yang memanggilku. Aku terkejug tidak percaya, air mataku sudah siap jatuh saat aku melihat siapa yang memanggilku.

"ROCKY??!! Lu beneran udah bangun kan??!" Antar senang dan tidak percaya, aku memegang lembut wajah Rocky dengan tangan kananku. Air mataku jatuh, tidak percaya dengan apa yang aku lihat.
"Iya! Ini gue! Hehe. Seharian tidur ternyata pegel juga ya." Ucap Rocky, sedari dia memanggilku ia sudah dalam keadaan duduk di ranjangnya.

Tanpa sadar aku memeluk Rocky. Aku rindu. Rocky balik memeluku, ia mengelus punggungku halus. Dalam benakku aku berdoa ini bukan mimpi.

Aku melepas pelukanku, memandang wajah Rocky sendu tapi juga senang. Aku kira Rocky akan bangun dalam waktu yang lama. "LO SIH! KALO GUE BILANGIN ISTIRAHAT YA ISTIRAHAT DULU!" Omelku pada Rocky, sedangkan Rocky hanya tertawa melihatku sedang mengomel.

"Iya, sorry Lis. Abis gue males kalo istirahat mulu, kalo kebanyakan istirahat gue jadi pegel." Ucap Rocky. Aku mendelik kesal kearah Rocky.
"Gue udah tau lu sakit apa." Ucapku, lalu mengalihkan pandanganku ke tempat lain. Aku merasakan tangan Rocky yang sedang mengelus rambutku halus.
"Sorry, gue ga ngasihtau lu. Tapi buktinya gue sehat-sehat aja nih!! Liat kan!" Ucap Rocky bangga. Aku tersenyum senang melihatnya.

"Oh iya Ky, ammi sama kakak lo dimana??" Tanyaku. Aku baru sadar kalau daritadi ammi dan Eunwoo tidak ada disini. Rocky menatapku heran "Gue dari bangun udah ga ada ammi sama Eunwoo kok." Ucapnya.

"Lis, gue bakalan kangen banget sama lu." Aku bingung, maksudnya Rocky berbicara begitu apa? Nanti kan pasti kita akan selalu bertemu. Lagi pula Rocky sudah sembuh ini.

Baru aku mau membuka mulutku, ingin bertanya apa maksud perkataan Rocky barusan. Tapi seketika kepalaku mendadak sangat pusing, aku memegangi kepalaku, pandanganku buram, semakin buram, dan akhirnya gelap.

"Lisa!! Bangun nak!!! Lisa!!!" Aku membuka mataku, aku tau betul ini suara ammi.

Aku berusaha memfokuskan pandanganku, samar-samar aku melihat beberapa perawat, ammi, Eunwoo, dan Rocky yang sedang tertidur di ranjang.

"Lisa!" Ammi memelukku, aku bingung. Kenapa semua orang menangis. Pelan-pelan aku mengedarkan pemandanganku ke arah Rocky, lalu perlahan aku mulai sadar dan melihat garis lurus yang terpampang di monitor. Aku panik, ini tidak mungkin, barusan aku berbincang dengan Rocky. Ini mimpi. Aku menatapi muka Rocky terus menerus, mukanya pucat, sudah tidak ada tanda kehidupan di dirinya. Ini ga mungkin kan?? Aku baru saja berbicara santai dengan Rocky.

"Mi, Rocky kenapa mi?" Tanyaku kepada ammi, air mataku perlahan mulai bercucuran. "Ammi, Rocky kenapa??!!" Teriakku.

Ammi memeluku erat, seakan ia tahu aku juga hancur melihatnya.
"Mi, aku barusan ngobrol sama Rocky! Aku ga bohong mi! Barusan aku ngobrol sama Rocky!" Ucapku histeris, aku ingat aku barusan berbicara dengan Rocky. Tidak mungkin itu mimpi, itu sangat nyata barusan berbicara denganku.

Ammi masih memelukku erat, kami hancur. Rocky dinyatakan sudah tiada.

Dokter menyatakan bahwa Rocky meninggal pada hari, Minggu 20 Februari 2022, di rumah sakit mitra kasih, pukul tujuh pagi karena penyakit Leukimia.

"Ammi, kenapa harus Rocky." Ucapku dengan nafas tersengal. Ammi hanya diam sambil menangis, tidak sanggup menjawab apapun.

Kenapa harus Rocky, aku sudah tidak punya siapa-siapa sekarang. Siapa yang akan aku ajak berbagi cerita lagi nantinya. Aku tidak bisa. Aku mengingat lagi apa kata Rocky terakhir kali di mimpiku "Lis gue bakalan kangen banget sama lu." Sekarang aku tahu apa maksudnya. Salam perpisahan. Mungkin untuk hari ini, aku benci dengan perpisahan.

•••

*Yeri pov*

Aku bangun jam setengah 8 pagi hari ini. Tidak biasanya aku bangun sepagi ini. Bisa kulihat Nayeon masih tertidur lelap di sebelahku, aku melangkahkan kakiku turun kebawah tanpa memeriksa handphoneku dahulu.

Saat ditengah tangga, aku melihat mamah yang sedang menangis sesunggukan dan papah disebelahnya menangi. Papah tidak sengaja melihatku "Yer." Ucapnya lemas. Aku turun mendekati papah dan mamah.

Mamah menengok ke arahku, lalu berjalan menghampiriku dan memeluku.

"Mana Nayeon, Yer?" Tanya mamahku dengan air mata yang masih mengalir di wajahnya.
"Tidur mah. Mamah kenapa nangis?" Tanyaku khawatir.
"Rocky. Sudah gabisa main lagi kesini, dia udah ga ada." Aku kaget. Emosi, marah, dan sedih bercambur menjadi satu seketika.

Aku berlari ke atas dengan air mata yang sudah menetes di sekujur wajahku, membangunkan Nayeon dengan kasar.
"NAY!! BANGUUN." Ucapku panik. Nayeon dengan terpaksa membuka matanya, lalu bertanya "Ada apa?"
"Rocky, udah ga ada." Nayeon berdiri seketika.
"JANGAN BERCANDA YER! ENGGA MUNGKIN!" Aku menggeleng ke arah Nayeon.

Kami menangis, hari ini akan menjadi hari terburuk di dunia untukku. Hari terburuk. Kami kehilangan satu teman. Dalam benakku aku tiba-tiba ingat dengan Lisa, bagaiman keadaanya?? Baik-baik saja kah??

•••

Mayat Rocky akan dimakamkan hari ini juga. Aku sedih, tapi tidak seberapa dibanding mereka yang sudah sangat dekat dengan Rocky.

Aku dan Nayeon memeluk ammi dan Lisa, bermaksud menguatkan. Aku melihat Lisa yang sudah tidak karuan, air matanya masih mengucur tapi dia diam, tidak seperti ammi yang sudah histeris melihat anaknya dimakamkan. Eunwoo juga, ia hanya diam dengan air mata mengucur di matanya. Aku dan Nayeon? Tentu kami menangis.

Aku kehilangan satu teman berhargaku. Aku sudah tidak kuat lagi, aku melepas pelukanku, mengelap air mataku.

"Yer." Panggil Jungkook, ia memelukku. Tau betapa sedihnya aku hari ini. Hari ini tidak berjalan baik.



•••
Segini dulu ya. Aku dah gakuat, mau nangis juga soalnya :''))))))))))

Patah hati terbesar aku :)

ENJOY READING SEMUAA!!!!

Really Bad Boy||Jungri (BtsVelvet)||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang