#17

5.3K 529 9
                                    

!!Long Chapter!!
Vote, Comment, Enjoyed

📝📝📝📝📝

Jeno keluar dari kamar mandi dan melihat Karina yang tengah menatap pemandangan di balkon.

Ia melangkah mendekat namun berhenti.

Ia mengurungkan niatnya lalu mengambil ponsel.

Cekrek!

Jeno mengambil gambar Karina dari samping.

Wanita itu terlihat cantik dengan gaun putihnya dan rambut panjang hitam legam.

Karina memang selalu cantik dan Jeno tak bisa membantah itu.

"Karina.."

"Iya sayang?"

Jeno tersenyum mendengar jawaban Karina.

Memang Karina masih kaku untuk mengucapkan nya, namun ia hanya tak ingin Jeno murung.

"Kita jalan jalan yuk.."

Ajak Jeno sambil mengenakan arlojinya.

"Ayo ayo! Saya mau ambil banyak foto di Menara Eiffel!"

Karina mengenakan flatshoes kesayangannya.

Ia begitu bersemangat untuk mengitari kota romantis ini bersama Jeno.

***

Jeno benar benar merutuki semua pria yang sejak tadi menatap Karina terang terangan.

Ia ingin mencolok mata setiap pria yang berani melihat istrinya itu.

Karina bahkan tak sadar bahwa dirinya terus di lirik bahkan di tatap oleh para pria kota itu.

Susahnya punya istri cantik.

Pikir Jeno yang menatap punggung Karina dari jauh.

Jeno menghampiri Karina yang tengah duduk di bangku kosong sambil menikmati ice cream.

"Mau?"

Karina beralih ke Jeno yang tampak tak begitu baik.

Jeno menggeleng dan duduk di sampingnya.

"Karina, menurut kamu, saya kurang ganteng ya?"

"Kok bapak ada kepikiran begitu?"

Karina mengerutkan dahinya.

"Daritadi kamu di lihat banyak laki laki. Kayaknya mereka enggak lihat saya yang di samping kamu."

Adu Jeno yang terlihat seperti anak kecil.

"Perasaan bapak aja kali. "

Bantah Karina yang tak mamu membuat Jeno sedih.

"Beneran. Saya mau colok mata mereka kalau itu gak dosa. Saya gak suka kalau kamu jadi perhatian, tau."

Wajah Jeno seketika murung.

Karina memberikan ice cream nya dan diterima Jeno.

"Jangan terlalu peduli sama mereka. Kesayangan Karina cuman satu kok. Lee Jeno. Itu kesayangan Karina sampai kapanpun."

Karina menangkup wajah Jeno.

Kedua mata mereka bertatapan secara dalam.

"Karina itu punya Lee Jeno. Mereka itu cuman bisa lihat doang. Kalau soal pemilik, itu semua punya Lee Jeno. Bapak paham kan?"

Karina mendekatkan wajahnya dan membuat kedua hidung tinggi mereka bersentuhan.

"P-paham."

Balas Jeno gagap.

OUR BOSS {ÆSPAXNCTDREAM00}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang