#2

9.1K 756 66
                                    

"Lohh? Kok lo semua pakai cincin? barengan lagi!"

"g-gue nikah"

"gue sama juga"

"gue ikut bae lahh"

Ke empat wanita sekertaris yang amat cantik bak seperti bidadari itu saling menatap nanar satu sama lain.

"Kenapa jadi begini? Kenapa lo semua bisa nikah?"

Wanita dengan rambut hitam legam biasa di panggil Karina itu melihat teman temannya satu per satu.

"Gue disuruh sama mom"

"Me too"

"Yes, i am"

Wanita kelahiran Jepang itu mengusap dahi nya yang sedikit mengkerut akibat lelah.

"Gue nikah sama bos gue. Na Jaemin"

"Gue juga! Lee Jeno!"

"Gue! Gue sama! Lee Haechan!"

Kini ketiganya menoleh kearah wanita asal China yang tengah menyeruput latte nya.

"Apa?"

"Lo nikah sama siapa?"

"Sama bos gue. Huaa!!! Takut di maki gua!!! Huang Renjun serem banget! Gua takut!!"

Suara Ningning sedikit melengking membuat para pengunjung melihat kearah mereka.

hmmpph!

"Bacot! Berisik banget sih!"

Winter menutup mulut Ningning yang terlalu berisik.

"Fine! Kita semua sama. Sama sama jadi korban orangtua."

Giselle menyimpulkan hasil akhirnya setelah mendengar cerita para sahabatnya.

"Aneh gak sih? Kayak, kenapa harus barengan? Ini nikah hari minggu loh! Kok bisa?!"

Karina melemparkan pertanyaan yang tak dapat terjawab.

"Kok tanya saya? Saya kan ikan"

Pletak!

"Si bodo! Lagi serius nih."

Ningning meringis kepala belakang nya yang baru saja kena timpuk Winter.

Drrtt...

"Sebentar, bos gue telepon."

Giselle berdiri dari tempatnya untuk mencari tempat yang lumayan sepi.

"Kamu dimana?! Udah malem! Mentang mentang udah jadi istri saya, bukan berarti bisa bebas ya! Pulang! Atau saya kunci gerbang biar kamu gak usah lagi tinggal di rumah. Mau?!"

"Iya pak. Maaf. Saya kesana segera. Maaf pak."

pip.

Giselle berlari kecil untuk mengambil tas nya dan segera pulang.

Ia melihat di meja itu hanya tinggal Ningning seorang.

"Yang lain kemana? Kok tinggal lo doang?"

Ningning menunjuk kearah luar jendela dimana Winter dan Karina sudah menyetir keluar dari area cafe.

"Mereka di telepon bos nya. Lo barusan ditelepon juga kan?"

Giselle mengangguk sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas selempang.

"Gue duluan ya. Lo juga harus pulang cepet atau nanti di omelin bos lo. Bye!"

Ningning membalas lambaian tangan Giselle.

Drrtt
Drrtt
Drrtt

Matanya melihat kearah ponselnya yang terus berdering.

Bos Huang Galak is calling 📞

OUR BOSS {ÆSPAXNCTDREAM00}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang