"Hai guys!!"
Ningning datang dengan senyumannya yang lebar.
Ia langsung duduk di tempat kosong.
"Ciee, ada kabar apa? Tumben banget senyum nya begitu.."
Karina menggoda Ningning yang tampak begitu bahagia.
"Ya seneng aja. Btw, kalian boleh pesen semua yang kalian mau."
"Udah gajian ya??"
Tebak Winter yang duduk di seberang nya.
"Salah. Coba tebak lagi."
Ketiganya berpikir.
"Gaji lo gak jadi di potong."
Tebak Giselle.
"Lo di bolehin pulang malem."
Tebak Karina.
Ningning menggeleng semuanya.
Tentu saja ia tidak di perbolehkan Renjun untuk pulang malam atau nyawanya akan habis.
"Tadaa!!"
Ningning menunjukkan sesuatu berwarna hitam dari dalam tas bermerk nya lalu menaruh di atas meja.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Whaatt!!"
"Hah?!"
"Gila! Lo gak jual apartemen sama baju baju lo kan?"
Ketiganya heboh melihat black card yang Ningning bawa.
"Enggak lah. Masa sampe jual apartemen. Gue gak semiskin itu juga ya."
Ucap Ningning membanggakan diri.
"Lo dapet darimana??"
Celetuk Winter sambil melihat kartu tersebut.
"Dari bos gue. Huang Renjun. Aaa!! Lo tau gak sih, dia kasih ini atas nama gue dan katanya gue bebas mau pakai sebanyak apapun. Kann jadi sayang..."
Ningning begitu heboh.
"Jirr, perasaan kemarin lo yang paling kasihan tapi kenapa lo yang paling beruntung?"
Ningning mengedikkan bahunya tak tahu.
Ini seperti berkat dari Tuhan untuknya karena mau merelakan hidupnya untuk menikahi pria yang tak ia cintai.
"Shopping yuk, kapan lagi bisa habisin duit bos gue kan??"
"Yuk!!!"
Ketiganya bergegas pergi dari cafe dan menuju pusat perbelanjaan.
Mereka melakukan spa, berbelanja, makan di restoran mewah.
Memanjakan diri dengan uang yang tak akan pernah habis.
📝📝📝📝📝

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BOSS {ÆSPAXNCTDREAM00}
Ficção Adolescente"lohh? Kok lo semua pakai cincin? barengan lagi!" "g-gue nikah" "gue sama juga" "gue ikut bae lahh" Sebuah pernikahan yang sangat tiba tiba tanpa melibatkan apapun. Menikah dengan atasan sendiri??? itu adalah sebuah malapetaka bagi ke 4 sekertaris c...