#27

6.2K 505 18
                                    

Sekian bulan kemudian...

"Ayo bu, sekali lagi..."

Jeno memegang kepalanya yang begitu sakit.

Karina menjambak rambutnya terlalu kuat.

"Ayo... Kamu beneran bisa.."

Jeno menyemangati nya.

"Sakit banget, Jen."

Lirih Karina yang benar benar tak ada lagi tenaga.

"Kalau kamu berhasil yang pertama ini, aku janji bakalan buat adek nya lagi."

Pletak!

"Kamu pikir lahiran gampang?! Sakit Lee Jeno!"

Bentak Karina emosi.

"Coba sekali lagi ya... Satu, dua, tiga..."

"Enggg!!!!"

Oekk!!

Oekk!!

Oekk!!

Ruangan tersebut seketika dipenuhi dengan suara tangisan bayi yang baru lahir.

Jeno, terutama Karina bisa bernafas lega.

"Gitu dong istri aku. Thank you sayang..."

Jeno mengecup wajah Karina yang sidah dipenuhi dengan keringat.

"Selamat bapak, ibu. Bayinya laki laki. Sudah ada namanya?"

Keduanya mengangguk.

Sang dokter memberikan bayi laki laki itu kepada Jeno.

Jeno tersenyum melihat putranya yang sepertinya akan mirip dengan nya.

"Namanya Jamaludin.."

Cecar Jeno asal.

"Jeno! Yang bener!"

Pinta Karina kesal.

"Hehehe... Terus siapa dong?"

"Kamu belum pikirin namanya? Ihh, kamu mah tukang bohong!"

Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Udah. Ya namanya Jamaludin. Aku gak tau lagi mau pakai nama apa."

Karina mendecak kesal mendengar jawaban Jeno.

Yang benar saja nama putranya 'Jamaludin'.

Tak keren.

"Namanya, Jasver Lee. Gimana?"

Ujar Karina dengan senyuman.

"Kenapa Lee nya harus dibelakang?"

Tanya Jeno mengerutkan dahi.

OUR BOSS {ÆSPAXNCTDREAM00}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang