#4

6.5K 690 6
                                        

Ningning menatap nanar nasib nya hari ini.

Di bentak.

Di permalukan di rapat.

Lembur.

Hah, sudahlah.

Nasibnya memang tak akan pernah baik.

"Aku tuh capek. Mau bobo, peluk bantal diselimut hangat. Ini malah di suruh lembur."

Ningning meracau sangkin lelah nya.

Ia melihat tumpukan berkas yang masih harus ia periksa dan revisi.

Deadline nya besok pagi.

Padahal juga, besok pagi mereka mengadakan rapat dan bertemu clien.

Drrtt...

Ningning menunggu Renjun membalas telepon nya.

"Hmm? Apa?"

"Pak, besok batalin aja ya rapat nya? Capek nih saya. Tugas revisi nya masih banyak. Belum selesai juga."

"Ya sudah. Gaji dan bonus bulan ini gak ada. Apa ada lagi yang mau di batalin?"

"Kok gitu pak? Saya kan beneran capek. Bapak kalau jadi saya juga langsung tepar."

"Makanya saya gak mau jadi kamu. Udah saya tutup. Saya mau istirahat."

Pip.

"Astaga! Parah banget! Dimatiin! Lo pikir lo orang penting?! Emang penting sih. T-tapi kan gak usah begini juga. Capek banget loh! Iiii mau cakar wajah bapak tau!"

Ningning menarik rambutnya frustasi.

"Tuhan, saya capek. Mau tidur. Jaga Ningning supaya enggak di culik di dalam kantor."

Ningning lanjut mengerjakan revisi nya sampai empat jam berlalu.

"Udah. Selesai juga."

Ia tersenyum begitu senang melihatnya pekerjaan nya yang akhirnya tuntas di jam tiga pagi.

Ningning berdiri dan berpindah tempat ke sofa miliknya.

Ia memiliki selimut rahasia disini dan menggunakannya.

Ningning memasang alarm di ponsel pukul lima pagi.

Ia memiliki waktu dua jam sampai ia terbangun nanti.

"Selamat malam. Semoga Bapak Huang Renjun bisa mimpi buruk. Amin!"

Wanita dengan rambut cokelat panjang itu tertidur di ruangannya dalam hitungan detik.

Itu hasil dari segala lelah dan juga perjuangan nya malam ini.

Ia bisa tidur dengan penuh kedamaian.

📝📝📝📝📝

"Pak buka pintu dong!!"

Karina sejak tadi terus mengetuk pintu hitam tersebut.

Ia telat pulang karena terlalu asik bekerja, alias lembur.

Bagaimana ya? Namanya juga seorang sekertaris.

Lembur adalah sekawan yang tak akan musnah.

"Pak LEE JENO! BUKAIN PINTU! SAYA KEDINGINAN DI LUAR!!!"

Karina berteriak dari luar.

"Masuk."

Lee Jeno keluar dari habitatnya kemudian menyuruh Karina masuk.

OUR BOSS {ÆSPAXNCTDREAM00}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang