Chapter 15

1.2K 93 25
                                    


"I SAID YES"


"nara tidak meninggalkan satupun identitas dari ayah kandung seokjin. bagaimana bisa aku mencarinya.." "tae..bukankah sudah saatnya kau memberikan liontin dari peninggalan nara?"


*beberapa minggu kemudian

"hyung..aku rasa ini berlebihan" jin merengek pada jimin tengah meratakan blush on dipipi kiri seokjin. "shuss..diam! jangan sentuh wajahmu! Dan ini tidak berlebihan, jungkook menyuruhmu memakai jas saat makan malam.. apa kau tidak berpikir kalau dia akan melamarmu?" "hyungg.. aku tidak masalah dengan memakai jas, tapi kau memberikan makeup yang berlebihan pada wajahku!" jin dengan wajah kesal berusaha menghapus blush on yang menurutnya terlalu tebal.

"ding dong" suara bel berbunyi membuat jin bingung pasalnya ia tidak menunggu siapapun sampai 1 jam kedepan. "jinnie..diam, biar hyung yang membukakan pintu" jin menyetujuinya tanpa pikir panjang. "jinnie.." seokjin langsung berlari kearah taehyung yang berada di ambang pintu kamar seokjin. "tae tae.... " diciumnya pipi taehyung , mereka berdua kemudian duduk tepi ranjang dengan seokjin berada dipangkuan tae.

"taetae..aku berniat akan menginap dirumahmu besok malam" ucap jin ceria "hhmmm..haraboji akan senang jika kau menginap". "oh..dimana jimin hyung tadi dia yang membukakan pintu bukan?" jin berdiri dari pangkuan tae hendak memanggil jimin namun tae menghentikannya "jinnie..jimin ada dibawah, taetae ingin bicara denganmu. Boleh?" "tentu taetae". Jin dengan manja kembali duduk dipangkuan tae dengan kepala yang ia sandarkan dibahu taehyung.

Taehyung mengambil kotak kecil yang berada di saku jasnya, dibukanya kotak itu menampilkan liontin putih yang elegan. "taetae.." panggil seokjin setelah melihat liontin tersebut. "jinnie..liontin ini adalah milik Nara, ibumu. Dokter menemukannya saat mereka membersihkan jenazah ibumu". Tae menarik nafasnya dalam kemudian kembali bercerita "saat usiamu 18 tahun, aku berpikir intuk menceritakan semuanya dan memberikan liontin ini padamu. tapi..aku takut, aku takut jika my jinnie akan pergi meninggalkanku sendiri" tae menatap mata seokjin dengan tatapan yang tak mampu jin artikan "kau tau baby.. kau sangat mirip dengan ibumu, nara adalah wanita tercantik yang pernah kulihat. Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta kepada wanita dan dia adalah ibumu".

Seokjin yang melihat mata tae mulai digenangi air mata menangkup wajah tae lalu diciumnya mata tae "i am sorry, kau pasti sangat terluka atas semua yang ibuku lakukan padamu. Tapi walaupun seperi itu kau tetap mau menerimaku dan membesarkanku denan baik. Apa kau masih mencintai ibuku?" tae tersenyum mendengar pertanyaan jin lalu diciumnya kening seokjin "no baby, taetae sudah tidak mencintai ibumu lagi. Semuanya sudah berlalu".. "karena kini hanya ada dirimu dihatiku" andai saja taehyung bisa mengutarakan kalimat itu..andai saja, keluh tae dalam hati.

"ohh..apa kau ada acara diperusahaanmu jinnie? Maaf aku sudah lama menyita waktumu" tae dengan nada ceria berusaha membuat suasana lebih hidup "no taetae..kau bisa menyita semua waktuku jika kau mau. Dan...emmm, bukan acara perusahaan tapi..jungkook mengajakku makan malam dan menyuruhku memakai jas. Jimin hyung mengatakan mungkin jungkook akan melamarku tapi aku tidak ingin berharap lebih ucap jin panjang lebar lalu tersenyum malu tanpa menghiraukan ekspresi wajah tae yang berubah sendu.

"jin..jika benar jungkook melamarmu apa yang akan kau katakan?" jin tidak menjawab pertanyaan tae melainkan memeluknya lalu berkata "aku mencintainya" tae memejamkan matanya seakan mencari kekuatan didalamnya "hhmm, apapun keputusanmu asalkan kau bahagia taetae akan mendukungmu. Dan ingat 1 hal baby jika jungkook menyakitimu beritahu taetae mengerti?" "yes!" akhirnya tae membalas pelukan jin dan mencium ujung kepala jin berulang kali.

Setelah memakaikan liontin dileher seokjin tae pamit pulang pada jin dan jimin serta akan menunggu kedatangan jin dirumahnya pada esok hari. Kini jin tengah menunggu jungkook diruang tamu apartment nya sembari tangannya membelai halus liontin yang terpasang cantik dilehernya. "apakah liontin itu dari uncle tae? Dan sejak kapan kau memanggilnya taetae seingatku kau terakhir kali memanggil taetae saat usiamu 6 tahun karena haraboji memarahimu" tanya jimin sembari sedikit tertawa mengenang masalalu nya dengan jin.

"liontin ini adalah milik ibuku hyung" "ohh..sorry jin" jimin memeluk jin karena merasa bersalah "its okay hyung, dan ya..aku memanggilnya taetae, aku tidak nyaman memanggilnya uncle. Aku berharap hubunganku dan taetae akan jauh lebih baik hyung" "tentu jin, oh ya.. ehem, yoongi alias agust D..dia menelpon ku dan mengajakku untuk melihat studionya besok malam. Jin..apakah menurutmu aku harus membawa kondom? Aku takut dia lupa?" Jin seketika melemparkan bantal yang berada didekatnya kearah jimin "hyung! Otakmu benar-benar kotor!" "ugh! Stop jin! Kita sudah dewasa aku bahkan sudah pernah melakukannya! Dan. Lebih baik kau dan jungkook sedia kondom jika kau tidak ingin hamil!" "hyuunngg kami tidak akan melakukan sex sebelum menikah!"

*Sky Rose garden

"love..apa kau menyukainya?" jungkook melingkarkan tangannya dipinggang ramping jin yang kini terdiam menyaksikan pemandangan yang begitu indah dihadapannya. Jin dan jungkook kini berada di sky rose garden taman bunga yang berada dilantai 8 gedung Daehan cinema. "jungkook bagaimana kau tau aku suka bunga? Aku..aku sangat menyukainya jungkook! Oh my god i love you so much!" mata jin kini masih terpaku pada keindahan beraneka macam jenis bunga yang terhampar luas disekelilingnya belum lagi dengan keindahan senja dikota seoul yang menambah kesan romantis.

"i love you too, my love" jungkook bangkit dari tempat duduknya lalu dengan tiba-tiba berlutut didepan seokjin. "seokjin..kim seokjin, my love.. aku tidak pandai adalam merangkai kata-kata cinta, aku bahkan harus meminta bantuan yoongi hyung untuk menyiapkan semua ini" jungkook dan jin tertawa mendengar pengakuan jungkook " love.. ditempat ini dan detik ini disaksikan senja kota seoul.. saya, jeon jungkook melamar kim seokjin untuk menjadi pasanganku, menemaniku hingga ajal memisahkan kita berd-"

jin tanpa menunggu jungkook menyelesaikan kalimatnya ikut berlutut didepan jungkook, "paboo.. aku tidak perlu kata-kata cinta, aku .. ak..YES! i said YES! Aku akan menikah denganmu jungkook" mendengar hal itu jungkook menautkan bibirnya dengan bibir seokjin, dengan penuh cinta mereka berbagi kebahagiaan lewat ciuman yang tidak terlepas sedetikpun "thanks love, i love you.. i love you so fucking much kim seokjin!" jungkook seperti kehilangan akal berteriak lalu mengangkat tubuh jin, mereka berputar seraya tertawa bahagia sebelum akhirnya kembali menautkan bibir mereka.

🔞🔞🔞

"kook.. ahh, ehhmm..no..please" "aku tahu baby, aku tidak akan melanggar peraturanmu" jungkook kembali menciumi leher seokjin sesekali memberikan gigitan kecil disekitarnya. "ahh kook ngghh" lenguhan seokjin terdengar ditelinga jungkook membuat gairahnya kembali memuncak dengan perlahan jungkook membuka kancing kemeja seokjin satu per satu tanpa menghentikan ciumannya "oh..my.. heemm jungkook..kook" jin mengusap rambut jungkook saat ia tidak merasakan lagi pergerakan jungkook.

"jin..sejak kapan kau memakai liontin?" tanya jungkook yang kini berada diatas tubuh seokjin "oh.. liontin ini milik ibuku, Nara. Bukankah liontin ini cantik?" jin menggerakkan tangannya untuk menyentuh liontin tersebut. "seokjin.. aku rasa aku harus pergi, aku baru ingat aku harus pergi kesuatu tempat". Sikap jungkook yang tiba-tiba berubah membuat jin kebingungan "kook..apa kau marah padaku? Apa aku melakukan kesalahan..jungkook?" pertanyaan jin hanya berlalu sia-sia karena jungkook keluar begitu saja setelah memakai kembali kemejanya yang berada dilantai.

*Kim mansion

Taehyung menatap kosong hamparan taman bunga yang berada dihadapannya, sesaat kemudian ponselnya berdering dengan sedikit keraguan tae menjawab panggilan tersebut "Tuan besar.. tuan muda mengatakan YES", "tuutt" tanpa sepatah katapun taehyung menekan tombol ended call diponselnya. Setelah diam beberapa saat, tae melangkahkan kakinya menuju ruang kerja harabojinya.

"haraboji... aku menerima perjodohan itu".



Author: oh my god.. oh my..god, kim taehyung! NO !!!!



His EX FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang